Connect with us

Megapolitan

𝗣𝗧 𝗖𝗶𝘁𝗿𝗮 𝗕𝘂𝗮𝗻𝗮 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗜𝗻𝗱𝘂𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗚𝗮𝗻𝗱𝗲𝗻𝗴 𝗧𝗵𝗲 𝗔𝘀𝗰𝗼𝘁𝘁 𝗟𝗶𝗺𝗶𝘁𝗲𝗱 𝗟𝘂𝗻𝗰𝘂𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗛𝘂𝗻𝗶𝗮𝗻 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗲𝗴𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗦𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀𝗲𝘁 𝗛𝗮𝗿𝗯𝗼𝘂𝗿 𝗕𝗮𝘆 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Pengembang properti ternama Batam, PT Citra Buana Batam Industri resmi menandatangani kerjasama dengan The Ascott Limited (Ascott) untuk menghadirkan properti serviced residence Somerset Harbour Bay Batam, di Union Square. Dalam kerjasama ini The Ascott Limited dengan brand Somerset akan menjadi operator properti Union Square yang berlokasi di kawasan terpadu Harbour Bay Downtown. Hal ini semakin menunjukkan komitmen PT Citra Buana Batam Industri dalam menyediakan hunian terintegrasi dengan lingkungan yang berkelanjutan.

Pada 1 Oktober 2022, PT Citra Buana Batam Industri meluncurkan proyek flagship terbarunya yakni Union Square, sebuah mixed-use development yang mencakup fungsi residensial dan perkantoran premium dengan fasilitas serta fitur teknologi terkini. Salah satu kawasan residensial tersebut adalah Somerset Harbour Bay Batam yang merupakan hunian terintegrasi dengan 5 tipe pilihan kamar; Studio, One-Bedroom, Two-Bedroom, Three-Bedroom dan Four-Bedroom yang dapat memberikan akomodasi pilihan bagi para tamu dengan kebutuhan bisnis, liburan dan keluarga.

David Ricardo, Direktur PT Citra Buana Batam Industri, mengatakan “Kerjasama dengan The Ascott Limited menghadirkan Somerset Harbour Bay Batam yang merupakan brand Somerset pertama di Batam dengan pelayanan berkualitas hotel bintang lima. Dengan kerjasama ini juga secara langsung akan memberikan pilihan akomodasi yang beragam bagi para wisatawan yang berkunjung ke Batam dan sangat ideal untuk tamu yang ingin merasakan hunian yang eksklusif dan nyaman.”

Somerset hadir dengan tagline “Where Harmony is Second Nature” yang memberikan pengalaman kenyamanan tempat tinggal yang eksklusif dan nyaman dengan harmoni sebagai karakternya. Somerset Harbour Bay Batam berlokasi di pusat jantung bisnis dan lifestyle kota Batam yang dapat memberikan kemudahan akses untuk fasilitas Harbour Bay Ferry Terminal yang melayani rute domestik dan internasional dari Batam menuju Kepulauan Riau, Singapura, hingga Malaysia maupun sebaliknya. Lokasi yang strategis ini menjadikan Somerset Harbour Bay Batam pilihan tepat bagi pelaku bisnis dengan mobilitas tinggi sebagai tempat menginap.

Hunian eksklusif ini akan dibangun setinggi 137 mdpl serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang terbaik seperti kolam renang, pusat kebugaran dan area bermain anak-anak. Fasilitas unggulan lainnya adalah Sky Garden dengan suasana taman di atas ketinggian yang dapat menjadi oase yang menenangkan dan menyejukkan bagi para penghuni. Fasilitas ini sekaligus menjadi tempat untuk bersantai dan melepas penat sambil menikmati pemandangan laut dan Singapura terbaik di Batam. Pengunjung tidak perlu khawatir akan area parkir karena Somerset Harbour Bay Batam telah dilengkapi enam lantai podium sebagai gedung parkir kendaraan. Selain itu, terdapat ruang ritel dengan luas total 3900 m2 yang terletak di lobby berisi beragam ruang usaha yang mendukung kemudahan bagi para penghuni untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tidak ketinggalan Union Tower yang merupakan gedung perkantoran seluas 12000 m2 berstandar grade A office tower yang menawarkan fasilitas terkini dengan fitur smart office system yang efisien. Dimana investor dapat memiliki luasan fleksibel sesuai kebutuhan baik bagi perusahaan startup maupun multinational company. Fitur unggulan dan tempat yang dinamis ini sangat cocok bagi pelaku bisnis dengan mobilitas tinggi sebagai ‘rumah’ maupun investasi properti jangka panjang yang menguntungkan.

Secara umum, Ascott Indonesia mengelola 85 properti (Hotel dan Serviced Residence) yang telah beroperasi, dan lebih dari 70 properti dalam tahap pengembangan yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia. Saat ini terdapat tiga properti Somerset di Indonesia dan berlokasi di Jakarta, yaitu Somerset Grand Citra Jakarta, Somerset Berlian Jakarta, dan Somerset Sudirman Jakarta.

“Brand Ascott telah dikenal dengan hospitality yang prima. Oleh karena itu, kami ingin menghadirkan pengalaman hospitality terbaik dari Somerset yang berada di bawah naungan The Ascott Limited agar pengunjung dapat merasakan pengalaman menginap yang berkesan di Batam,” ucap David.

Lokasi yang strategis telah menjadikan Kota Batam kawasan industri dengan berbagai macam bisnis di dalamnya. Untuk itu, PT Citra Buana Batam Industri berusaha untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkup ekonomi dan masyarakat setempat dengan menyediakan hunian eksklusif, nyaman, serta terintegrasi. (tri)

Megapolitan

FGD: JP2GI bersama Stakeholder Tangani Percepatan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan di Indonesia

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi masalah serius dalam bidang pangan, salah satunya adalah menekan terjadinya susut dan sisa pangan (food loss and waste). Dalam upaya menyusun peta jalan reduksi susut dan sisa pangan untuk mencapai kemandirian pangan yang berkelanjutan, Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas, The Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia dan Life Cycle Indonesia (LCI) Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD) Nasional dengan tema “Percepatan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan di Indonesia”. FGD kali ini lebih fokus pada penanganan di hulu yaitu mencegah terjadinya susut pangan di sektor produksi, pengolahan/pascapanen dan pengemasan serta distribusi.

“Focus Group Discussion ini merupakan salah satu upaya kolaboratif antara pemerintah, Industri dan masyarakat untuk merumuskan peta jalan yang konstruktif dan aplikatif untuk menurunkan susut dan sisa pangan sebesar 75% pada tahun 2045. FGD kali ini disepakati untuk fokus pada aspek susut pangan yang terjadi di sisi hulu rantai pasok pangan yaitu tahap produksi, tahap pascapanen dan penyimpanan, dan terakhir tahap pemrosesan dan pengemasan dan terakhir tahap distribusi” terang Dr. Soen’an Hadi Poernomo, Ketua Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) pada acara FGD di Hotel Mandarin, Jakarta (2/10).

Berdasarkan data The Economist (2021), Indonesia menempati posisi ketujuh sebagai negara penghasil SSP terbesar di dunia. Hasil kajian Bappenas 2021 menyebutkan bahwa nilai susut pangan (food loss) selama 20 tahun terakhir (2010-2019) sebesar 56%, sedangkan nilai sisa pangan (food waste) sebesar 44%. Masih dari hasil kajian yang sama, total timbulan susut dan sisa pangan Indonesia per tahun sebesar 23-48 juta ton atau setara dengan 115–184 kg/kapita/tahun.

Dr. Soen’an menjelaskan, ”Susut pangan (food loss) merupakan makanan yang mengalami penurunan kualitas ataupun hilang yang disebabkan oleh berbagai faktor selama prosesnya dalam rantai pasokan makanan sebelum menjadi produk akhir. Susut pangan biasanya terjadi pada tahap produksi, pasca panen, pemrosesan, hingga distribusi dalam rantai pasokan makanan”.

“Sementara itu, sisa pangan (food waste) adalah makanan yang telah melewati rantai pasokan makanan hingga menjadi produk akhir, berkualitas baik, dan layak dikonsumsi, tetapi tetap tidak dikonsumsi dan dibuang. Makanan yang dibuang ini termasuk yang masih layak ataupun dibuang karena sudah rusak. Sisa pangan biasanya terjadi pada tingkat ritel dan konsumen”, tambah Dr. Soen’an.

Dalam FGD ini hadir sebagai pembicara utama Dr. Vivi Yulaswati – Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas RI menyajikan materi dengan topik “Reduksi Susut Pangan Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia Emas 2045”.

”Dengan perkiraan jumlah penduduk sekitar 324 juta jiwa pada tahun 2045, tekanan terhadap penyediaan pangan domestik pada saat itu akan semakin meningat. Oleh karena itu efisiensi penyelenggaraan sistem pangan, sejak pangan diproduksi, penanganan pasca panen, distribusi hingga konsumsi sangatlah penting. Karenanya, dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan pewujudan kemandirian pangan nasional, selain melalui peningkatkan produksi pangan kita juga harus berupaya semaksimal mungkin menekan kehilangan pangan dalam bentuk susut dan sisa pangan” Jelas Dr. Vivi dalam sambutannya.

Selama FGD ini, berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari pemerintah, akademisi, lembaga riset, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, telah berdiskusi intensif untuk mengembangkan rencana aksi konkret dalam mengurangi susut pangan di Indonesia. FGD ini menciptakan platform bagi kolaborasi dan pertukaran ide yang akan membantu memandu langkah-langkah implementasi yang lebih efektif.

Salah satu poin utama yang dibahas dalam FGD adalah pengembangan strategi nasional dalam peta jalan reduksi susut dan sisa pangan di seluruh rantai pasok pangan, mulai dari produksi hingga konsumsi. Selain itu juga pembahasan indikator susut dan sisa pangan yang akan dijadikan sebagai acuan penilaian di Indonesia. Selain itu, dalam FGD ini, para pemangku kepentingan juga membahas pentingnya kebijakan yang mendukung pengurangan susut pangan, termasuk peran penting pemerintah dalam menciptakan regulasi yang lebih efektif dan mendukung inovasi dalam produksi, distribusi, dan manajemen pangan. (Ach)

Continue Reading

Nusantara

Inilah Sejarah yang Tidak Boleh Dilupakan Sebelum Kejadian G30S PKI

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA.

*Tgl 31 Oktober 1948 🚀
Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH. Lukman dan Nyoto pergi ke Pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

*Akhir November 1948 🚀
Seluruh Pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan Seluruh Daerah yang semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain :

  1. Ponorogo,
  2. Magetan,
  3. Pacitan,
  4. Purwodadi,
  5. Cepu,
  6. Blora,
  7. Pati,
  8. Kudus, dan lainnya.

Tgl 19 Desember 1948
Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

*Tahun 1949 🚀
PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

*Awal Januari 1950 🚀
Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 Kerangka Mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 Kerangka Mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

*Tahun 1950 🚀
PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

*Tgl 6 Agustus 1951 🚀
Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua Senjata Api yang ada.

*Tahun 1951 🚀
Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yang sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

*Tahun 1955 🚀
PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

*Tgl 8-11 September 1957 🚀
Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang–Sumatera Selatan Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua Mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

*Tahun 1958 🚀
Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan Pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI.

*Tgl 15 Februari 1958 🚀
Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi Mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

*Tanggal 11 Juli 1958 🚀
DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

*Bulan Agustus 1959 🚀
TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun Kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

*Tahun 1960 🚀
Soekarno meluncurkan Slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

*Tgl 17 Agustus 1960 🚀
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960 tentang “PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia)” dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam Pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

*Medio Tahun 1960 🚀
Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 Juta orang.

*Bulan Maret 1962 🚀
PKI resmi masuk dalam Pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

*Bulan April 1962 🚀
Kongres PKI.

*Tahun 1963 🚀
PKI Memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara” melawan Malaysia.

*Tgl 10 Juli 1963 🚀
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

*Tahun 1963 🚀
Atas desakan dan tekanan PKI terjadi penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain :

  1. KH. Buya Hamka,
  2. KH. Yunan Helmi Nasution,
  3. KH. Isa Anshari,
  4. KH. Mukhtar Ghazali,
  5. KH. EZ. Muttaqien,
  6. KH. Soleh Iskandar,
  7. KH. Ghazali Sahlan dan
  8. KH. Dalari Umar.

*Bulan Desember 1964 🚀
Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

*Tgl 6 Januari 1965 🚀
Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1/KOTI/1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah Memfitnah PKI.

*Tgl 13 Januari 1965 🚀
Dua Sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) Menyerang dan Menyiksa Peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan Pelajar Wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mushaf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.

*Awal Tahun 1965 🚀
PKI dengan 3 Juta Anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

*Tgl 14 Mei 1965 🚀
Tiga Sayap Organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut Perkebunan Negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dgn Menangkap dan Menyiksa serta Membunuh Pelda Soedjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

*Bulan Juli 1965 🚀
PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota’y di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara”.

Tgl 21 September 1965:
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

*Tgl 30 September 1965 Pagi 🚀
Ormas PKI Pemuda Rakyat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

*Tgl 30 September 1965 Malam 🚀
Terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah :

  1. Jenderal Ahmad Yani,
  2. Letjen R.Suprapto,
  3. Letjen MT.Haryono,
  4. Letjen S.Parman,
  5. Mayjen Panjaitan dan
  6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.
    PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh Aiptu Karel Satsuitubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga Rumah Kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan Rumah Jenderal AH. Nasution.
    PKI juga menembak Putri Bungsu Jenderal AH. Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yang berusaha menjadi Perisai Ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.
    G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu :
  7. Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan
  8. Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta
  9. Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.
    Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain :
    *Angkatan Darat 🚀
  10. Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro,
  11. Brigjen TNI Soepardjo dan
  12. Kolonel Infantri A. Latief.
    *Angkatan Laut 🚀
  13. Mayor KKO Pramuko Sudarno,
  14. Letkol Laut Ranu Sunardi dan
  15. Komodor Laut Soenardi.
    *Angkatan Udara 🚀
  16. Men/Pangau Laksda Udara Omar Dhani,
  17. Letkol Udara Heru Atmodjo dan
  18. Mayor Udara Sujono.
    *Kepolisian 🚀
  19. Brigjen Pol. Soetarto,
  20. Kolonel Pol. Imam Supoyo dan
  21. Letkol Pol Anwas Tanuamidjaja.

*Tgl 1 Oktober 1965 🚀
PKI di Yogyakarta juga Membunuh :

  1. Brigjen Katamso Darmokusumo dan
  2. Kolonel Sugiono.
    Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil Alih Kekuasaan.

*Tgl 2 Oktober 1965 🚀
Letjen TNI Soeharto mengambil alih Kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dari PKI.

*Tgl 6 Oktober 1965 🚀
Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha Melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan Terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

*Tgl 13 Oktober 1965 🚀
Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di Seluruh Jawa.

*Tgl 18 Oktober 1965 🚀
PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk Pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah Keracunan mereka di Bantai oleh PKI dan Jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa/Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi Saksi Mata peristiwa. Peristiwa Tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

*Tgl 19 Oktober 1965 🚀
Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

*Tgl 11 November 1965 🚀
PNI dan PKI bentrok di Bali.
Tgl 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.

*Bulan Desember 1965 🚀
Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

*Tgl 11 Maret 1966 🚀
Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Letjen TNI Soeharto untuk mengambil langkah Pengamanan Negara RI.

*Tgl 12 Maret 1966 🚀
Soeharto melarang secara resmi PKI.

*Bulan April 1966 🚀
Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

*Tgl 13 Februari 1966 🚀
Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan :
*”Di Indonesia ini tidak ada partai yang Pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar Partai Komunis Indonesia…”*

*Tgl 5 Juli 1966 🚀
Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS–RI Jenderal TNI AH. Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

*Bulan Desember 1966 🚀
Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi Hukuman Mati pada tahun 1967.

*Tahun 1967 🚀
Sejumlah Kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.

*Bulan Maret 1968 🚀
Kaum Tani PKI di Blitar Selatan menyerang para Pemimpin dan Kader NU, sehingga 60 (enam puluh) Orang NU tewas dibunuh.

*Pertengahan 1968 🚀
TNI menyerang Blitar Selatan dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

Dari tahun 1968 s/d 1998 💥
Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasiya dilarang di Seluruh Indonesia dgn dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966. Dari tahun 1998 s/d 2015.

Pasca Reformasi 1998💥
Pimpinan dan Anggota PKI yang dibebaskan dari Penjara, beserta keluarga dan simpatisanya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan Fakta Sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN Pejuang Kemerdekaan RI. Sejarah Kekejaman PKI yang sangat panjang, dan jangan biarkan mereka menambah lagi daftar kekejamanya di negeri tercinta ini.

Semoga Tuhan YME senantiasa melindungi kita semua

BAGIKAN SEJARAH INI.
JADIKAN PELAJARAN
BUAT GENERASI YANG AKAN DATANG

https://www.facebook.com/reel/273310668866390?s=yWDuG2&fs=e&mibextid=Nif5oz

Komunis masih merupakan bahaya laten hingga saat, mereka terus bertransformasi menjadi Neo PKI untuk merusak Pancasila dan generasi muda milenial saat ini, Waspada! (utw)

🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇮🇩.

Continue Reading

Megapolitan

PT KAI Luncurkan KLB Nostalgic Culinary dari Gambir ke Yogya, Ada Kuliner Jadul

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, PT KAI akan mengoperasikan KLB Nostalgic Culinary rute GambirYogya kelas ekonomi seat 2-2, pada 29 September 2023. 

Yang menariknya dari kereta ini, penumpang bukan hanya dianter ke kota kenangan Yogyakarta. Tetapi hidangan kuliner jaman dulunya. 

Hidangan ini pun membawa kenangan penumpang era 90-an. Seperti dilansir dari laman X Sahabat Kereta @sahabat_kereta.

“KAI mengoperasikan kereta KLB Nostalgic Culinary rute Gambir – Yogya kelas ekonomi seat 2-2 tanggal 29 Sept 2023 & Yogya – Gambir 30 Sept 2023 mengajak penumpang merasakan sensasi kuliner & camilan era dulu yang dijajakan oleh asongan hanya membayar Rp7.800,” katanya, Kamis (28/9/2023). 

Layanan ini pun langsung membawa kenangan netizen dulu. Seperti dikatakan Rifki Widiyanto @rifkiwd.

“Ngomongin kuliner kereta, yang memorable buat saya pribadi: Penjual nasi gudeg bungkusan yang naik dari stasiun wates, biasa ditemui di Logawa arah timur. Kalau gak salah inget harganya 6ribuan lauk telur. Ndak tau sekarang usahanya apa, tapi semoga panjenengan sehat selalu,” ungkapnya. 

Lain lagi dengan KuahCuanki @bsgoww. Menurutnya, selain karena kulinernya, kereta zaman dulu juga terkenal dengan pelayanannya.

“Ada yang nyapu kolong pake sapu patah ga?,” timpalnya. (ut)

Continue Reading
Advertisement

Trending