Nusantara
Seorang Penjual Es Teh Disebut Goblok oleh Miftah saat Berjualan di Pengajian
REPORTASE INDONESIA – Magelang, Miftah, seorang pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan menjadi sorotan. Miftah mengucapkan kata-kata kasar yang mempermalukan seorang bapak penjual es teh.
https://www.facebook.com/share/p/1AnYoB6P4s
Di klip video yang beredar, Miftah yang sedang mengisi pengajian di Magelang pada desember 2024 itu diminta jamaah untuk memborong dagangan penjual es teh. Ia pun bertanya “Es tehmu masih banyak gak?”.
Kemudian, Miftah melanjutkan kalimatnya, “Ya sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” Ucapan itu pun menjadi sorotan warganet karena tidak sepatutnya diucapkan. Penjual es teh nampak hanya terdiam mendengar ucapan tersebut.
Kata nya Gus Kata Nya Kyai Tapi Kalo Ngomong Kasar,Istri Kepala Nya Di uyeng”.Aneh Nya Lagi Banyak Jamaah Yang Mau ikut kajian Nya.
Masyarakat diharapkan waspada dengan maraknya orang yang mengaku Gus dan kyai, tapi kelakuan dan bicara ya seperti preman dan tidak berpendidikan.
☘️ 🇮🇩 Surat Terbuka untuk Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto
Yang Mulia Bapak Presiden Prabowo Subianto,
Dengan penuh hormat, saya menyampaikan keprihatinan mendalam terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Miftah, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, dalam acara Magelang Bersholawat.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat jelas bagaimana Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang kecil, yang hanya mencari nafkah dengan berjualan es teh dan air mineral kemasan. Tindakan ini sangat merendahkan martabat seorang pedagang yang sedang berjuang untuk kehidupan keluarganya.
Lebih baik, orang seperti Miftah segera dipecat karena akan merusak kinerja dan kredibilitas pak presiden karena mempunyai anak buah yang tak berpendidikan dan berakhlak saat berbicara dan bertingkah laku.
Sebagai pemimpin bangsa, Bapak Presiden tentunya sangat paham betul bahwa setiap rakyat, baik yang berada di lapisan atas maupun bawah, berhak dihargai dan diperlakukan dengan martabat. Pernyataan yang mengolok-olok serta merendahkan seseorang, apalagi dilakukan oleh seorang pejabat yang memiliki jabatan strategis, jelas bertentangan dengan nilai-nilai kerukunan, persatuan, dan penghormatan terhadap sesama yang seharusnya selalu dijaga. Tindakan tersebut berpotensi merusak integritas dan citra pemerintah di mata masyarakat, khususnya mereka yang berada di kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang sering kali merasa terpinggirkan.
Bapak Presiden yang saya hormati, peristiwa ini bukan hanya tentang satu orang pedagang, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga keharmonisan sosial dan rasa saling menghormati antar sesama. Sebagai seorang pemimpin yang tegas dan berwibawa, kami berharap agar Bapak Presiden dapat mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi posisi Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Kami percaya bahwa pejabat negara, terlepas dari status dan posisi mereka, harus memberikan contoh yang baik dan menghargai setiap elemen masyarakat, terutama mereka yang paling rentan.
Kami sangat berharap agar Bapak Presiden dapat memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan ini. Langkah yang tegas dan bijaksana akan memberikan pesan kuat kepada publik bahwa pemerintah benar-benar menghargai setiap lapisan masyarakat dan tidak mentolerir sikap merendahkan martabat orang lain, apalagi yang dilakukan oleh pejabat negara.
https://www.facebook.com/share/r/1DJ6UoXyJA
Terima kasih atas perhatian Bapak Presiden. Semoga keputusan yang diambil nantinya dapat memperkokoh rasa keadilan, persatuan, dan penghormatan terhadap setiap rakyat Indonesia.
Hormat kami.
ORANG BIASA YANG IKUT MERASA TERSAKITI. (tw)