Connect with us

Olahraga

Apakah STY akan Dipecat atau Diperpanjang kontraknya Sebagai Pelatih Timnas?

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Diperpanjang atau tidak kontraknya sebagai pelatih tim nasional Indonesia, CV alias Curriculum Vitae Shin Tae Yong akan tetap mentereng karena telah mampu mengantar negara yang liganya amburadul seperti Indonesia ini melompat 30 peringkat FIFA dari 175 ke 142 dalam 5 tahun kontraknya.

Dia juga mampu meloloskan timnas Indonesia di 3 kelompok usia ke Piala Asia (senior, U-23, dan U-20).

Yang terakhir tentu saja kesuksesan membawa timnas senior Indonesia ke fase knock out Piala Asia untuk pertama kalinya dalam sejarah dengan status peringkat FIFA terendah dan rataan usia pemain termuda dari semua kontestan Piala Asia edisi kali ini. Ini artinya metode “potong generasi” dengan melepas para pemain senior yang dianggap sebagai “generasi gagal” timnas Indonesia sukses dilakukan Shin Tae Yong.

Mungkin yang kurang hanya sebuah trofi dan juga kepingan medali emas. STY masih belum bisa menjuarai Piala AFF atau meraih medali emas Shin SEA Games. Namun sebenarnya cepat atau lambat bisa kita raih bila kita punya kesabaran untuk melihat hasil kerja kerasnya membenahi fondasi sepakbola Indonesia yang jauh dari kata kokoh.

Dunia tidak akan pernah menghitung atau meributkan berapa banyak pemain naturalisasi yang pernah dipakai STY di timnas Indonesia karena bahkan di negara yang sepakbolanya sudah maju pun memakai pemain naturalisasi atau pemain keturunan.

Jika kelak memang STY tidak diperpanjang kontraknya oleh PSSI, maka itu tidak masalah bagi pelatih asal Korea Selatan tersebut. Dengan prestasinya di masa lalu yang pernah menjuarai Liga Champions Asia sebagai pemain dan pelatih, pernah menjadi pelatih timnas Korea Selatan, dan dianggap mampu mengangkat performa timnas Indonesia, maka dia pasti sangat mudah mendapatkan pekerjaan baru sebagai pelatih.

Justru kita yang harus berpikir, bila kita kembali ke budaya gonta ganti pelatih timnas tanpa perbaikan fondasi sepakbola Indonesia, apakah kita yakin sepakbola kita akan maju? Bagaimana jika kelak STY akan direkrut oleh pesaing kita di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, atau Malaysia? Bisa kebayang kan betapa kuatnya mereka nanti saat melawan kita dengan STY di bench mereka? Apakah sebaiknya kita tidak bersabar dulu melihat kelanjutan proses yang dibangun STY ini?

PSSI dan jajarannya memang harus hati-hati dalam bersikap soal diperpanjang atau tidaknya kontrak STY karena jika salah ambil keputusan maka sepakbola Indonesia akan kembali terpuruk.

Kritikan untuk STY itu Hal yang Wajar

Pengamat sepakbola, Tommy Welly, kembali melancarkan kritik untuk Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong usai tersingkir di 16 besar Piala Asia 2023. Menurutnya, pria asal Korea Selatan itu ingkar janji.

“Enggak sesuai dong, kan janji STY itu draw lawan Irak, menang lawan Vietnam. Itu makanya saya bilang terima kasih ke Kirgistan,” ujar Towel, dilansir dari Youtube Nalar TV, Senin (29/1/2024).

Lebih lanjut, Towel merasa kritiknya selama ini justru mendapat kecaman dari warganet. Padahal, kritik kepada Shin dan juga Timnas Indonesia adalah hal yang lumrah dan wajar.

“Jadi seolah-olah publik ini enggak boleh, atau siapa pun enggak boleh memberikan sebuah kritikan atau apa pun kepada Shin Tae-yong. Jadi seperti alergi,” keluh Towel. (ut)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement