Gayahidup
Asal Muasal Sejarah Batik, Kain Warisan Budaya Indonesia

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Siapa, nih, yang kemana-mana suka banget pakai pakaian batik? Atau malahan kalian punya hobby membatik di rumah? Jika mendengar kata batik, pastinya kalian sudah gak asing lagi, kan, dengan yang namanya kain batik? Nah, meskipun sudah akrab sejak nenek moyang, tapi pernahkah terlintas pertanyaan di benak kalian “bagaimana, sih, sejarah batik di Indonesia?”
Batik sendiri di perkenalkan di dunia pertama kali oleh Presiden Soeharto, melalui konferensi PBB. Sejak saat itu, batik mulai dikenal dan dianggap memiliki nilai seni tinggi dan merupakan bagian dari budaya Indonesia.

Bahkan, saat ini, tren batik sudah berkembang dengan pesat. Jika dahulu batik hanya digunakan oleh para orang tua saja, tetapi sekarang hampir semua kalangan menggunakan batik. Terlebih lagi, saat ini, batik tidak melulu digunakan pada acara-acara tertentu saja, melainkan digunakan sehari-hari.
Sebagai warisan budaya Indonesia, maka sebaiknya kita mengetahui asal mula sejarah batik itu sendiri. Agar kita semakin bangga dengan warisan budaya Indonesia. Untuk itu, yuk, kita bahas sama-sama bagaimana sejarah batik di Indonesia!
Pengertian Batik
Eittss, sebelum membahas sejarah batik di Indonesia, bagaimana kalau kita membahas pengertian dari batik terlebih dahulu?
Batik merupakan kerajinan dari kain yang dilukis menggunakan cairan malam sehingga menghasilkan beragam motif yang bernilai tinggi. Nah, pola-pola yang dilukis pun memiliki keunikannya sendiri sesuai dengan daerah asalnya.
Lantas, dari mana kata batik itu berasal? Batik sendiri berasal dari kata “amba” yang memiliki arti menulis dan “nitik” atau titik yang dapat diartikan membuat titik atau gambar.
Awal Mula Batik Masuk ke Indonesia
Bicara mengenai sejarah batik di Indonesia, kehadiran batik sebenarnya tidaklah begitu jelas. G.P Rouffaer berpendapat bahwa batik berasal dari India atau Sri Lanka pada abad ke-6 atau ke-7.
Sementara itu, J.L.A. Brandes seorang arkeolog asal Belanda mengatakan batik tidak berasal dari India melainkan dari Indonesia. Ditambah lagi, F.A Sutjipto seorang arkeolog Indonesia berpendapat jika batik merupakan tradisi asli dari daerah Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Jadi sebenarnya batik berasal dari mana, sih? Oke, mari kita bahas satu persatu, ya!
Sebenarnya, jika diperhatikan motif batik tidak hanya ada pada kain, loh! Melainkan, motif batik ditemukan juga pada relief-relief Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Dengan begitu, dapat dikatakan jika batik sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak dulu dan tidak berasal dari India. Meski begitu, awal mula keberadaan batik di Indonesia masihlah menjadi tanda tanya.

Sejarah Perkembangan Batik di Indonesia
Oke, sekarang, mari kita bahas mengenai perkembangan batik di Indonesia. Berkembangnya batik di Indonesia sebenarnya dapat dikelompokan berdasarkan periodenya, yakni zaman Majapahit dan zaman penyebaran islam di Indonesia. Loh, kok begitu?
Nah, biar lebih jelas, yuk, kita lanjut ke pembahasan di bawah ini!
1. Zaman Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar yang hampir menguasai seluruh nusantara dalam sejarah Indonesia. Jadi, tak heran apabila perkembangan batik berkaitan erat dengan kerajaan ini.
Nah, batik pada zaman Kerajaan Majapahit ini dapat ditelusuri di daerah Mojokerto serta Tulungagung. Mojokerto merupakan pusat dari Kerajaan Majapahit dan juga tempat di mana batik dikenal. Nama Mojokerto sendiri memiliki kaitan dengan Majapahit, loh!
Sementara itu, Tulungagung merupakan sebuah kota di Jawa Timur yang juga memiliki kaitan dengan berkembangnya batik di Indonesia.
Saat itu, Tulungagung atau disebut juga sebagai Bonorowo dipimpin oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk terhadap Majapahit. Akibatnya, Majapahit mengambil tindakan yang menyebabkan Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di daerah Kalangbret.
Setelah Adipati Kalang dikalahkan, maka Tulungagung sepenuhnya dikuasai oleh Majapahit. Para ahli batik yang tinggal di Tulungagung pun membawa budaya batik ke Kerajaan Majapahit.
Dalam perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulungagung ini banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Itulah alasan mengapa batik Mojokerto dan Tulungagung memiliki warna dasar putih dengan corak coklat muda dan biru tua yang mirip dengan batik Yogyakarta.
2. Zaman Penyebaran Islam
Bicara mengenai perkembangan batik pada zaman penyebaran islam, maka berkaitan erat dengan daerah Ponorogo di Jawa Timur. Awalnya, agama islam diperkenalkan ke Ponorogo oleh Raden Katong. Ia adalah adik dari Raden Patah sehingga dapat dikatakan merupakan keturunan dari kerajaan Majapahit.
Sementara itu, di Ponorogo, terdapat sebuah pesantren yang dipimpin oleh Kyai Hasan Basri. Pesantren tersebut tidak hanya mengajarkan agama islam saja, melainkan juga ilmu ketatanegaraan, ilmu perang, hingga kesusastraan.
Kyai Hasan Basri merupakan menantu dari raja Keraton Solo. Istrinya yang merupakan putri dari kraton Solo pun mulai memperkenalkan batik di Ponorogo. Itulah mengapa, batik mulai menyebar keluar kraton dan tiba di Ponorogo.
Oh iya, kalian tahu gak, kalau zaman dahulu batik hanya dikerjakan di dalam keraton saja? Bahkan, kain batik yang dihasilkan pun hanya digunakan untuk pakaian raja, keluarganya, dan pengikutnya saja, loh! Namun, karena banyak anggota kerajaan yang tinggal di luar keraton, maka batik pun mulai meluas.
Saat itu, obat-obatan yang digunakan dalam pembatikan berasal dari dalam negeri yakni terbuat dari kayu-kayuan, seperti mengkudu, kayu tinggi, dan pohon tom.
Di awal abad ke-19 batik mulai populer dan meluas hingga menjadi milik rakyat Indonesia, terutama suku Jawa. Pada saat itu, batik yang dihasilkan merupakan jenis batik tulis sampai dengan awal abad ke-20.
Untuk membuat kain batik, waktu yang dibutuhkan sangat lama, yakni dua hingga tiga bulan lamanya. Karena proses membatik memakan waktu yang lama, maka sekitar tahun 1920 yakni setelah perang dunia ke-1 berakhir, batik cap mulai diperkenalkan. Ide menggunakan batik cap berasal dari Kwee Seng yakni seorang keturunan Tionghoa yang berasal dari Banyumas.
Sejarah Lahirnya Hari Batik Nasional

Sebagai bangsa Indonesia, tentu kita sangat bangga memiliki batik sebagai warisan budaya. Bahkan, seringkali kita meributkan tentang hak milik batik dengan negara tetangga. Padahal, kalian tak perlu repot-repot meributkan hal tersebut, loh!
Ini dikarenakan, UNESCO telah memberikan pengakuan internasional terhadap batik sejak 2 Oktober 2009 sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Sejak saat itu, maka tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Bahkan, disebutkan bahwa di tahun 2015, batik telah menjadi mata pencaharian utama bagi 47.775 UKM di Indonesia dan 199.744 orang yang berprofesi sebagai penjahit, desainer, dan pengrajin.
Dengan begitu, sebagai bangsa Indonesia diharapkan kita selalu melestarikan warisan budaya Indonesia ini. Terlebih lagi, sejumlah instansi, kini, mewajibkan menggunakan batik di acara-acara tertentu, loh! Keren banget, yaa!
Bagaimana Cara Melestarikan Batik?
Sebagai pelajar, kira-kira apa, ya, yang bisa kita lakukan untuk melestarikan batik? Well, cara melestarikan batik yang bisa kita lakukan adalah dengan menunjukan rasa bangga dan cinta terhadap batik. Misalnya dengan membeli kain batik, dengan begitu kalian ikut membantu meningkatkan kesejahteraan para pengrajin batik.
Selain itu, rajin memakai batik di dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan upaya melestarikan batik. Oh iya, memahami sejarah batik juga termasuk upaya melestarikan batik. (utw)
Gayahidup
Lions Clubs International – Distrik 307 A1 Gelar Lions Ride 2023 “Ride for Diabetes” di PIK

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Pada 26 November 2023 Lions Clubs International – Distrik 307 A1 kembali mengadakan Lions Ride 2023 yang ke-empat kalinya, dengan tema “Ride for Diabetes”. Kami memilih tema tersebut dikarenakan Diabetes Millitus mendapat peringkat ke-7 di Indonesia dengan gaya hidup yang tidak baik bagi orang dewasa maupun usia muda.
Tujuan dengan mengadakan Lions Ride 2023 ini adalah salah satu program yang kami laksanakan saat ini, yakni mengajak masyarakat untuk peduli terhadap Diabetes dan gemar berolahraga serta menjalankan gaya hidup sehat melalui bersepeda. Kegiatan ini ditujukan untuk Masyarakat umum, Komunitas sepeda, Anggota Lions Clubs Multi District 307 dengan target 300 orang dan dengan jarak tempuh 54 kilometer. Angka 54 tahun adalah berdirinya Lions Clubs International di Indonesia.
Walaupun penyakit ini tidak dapat disembuhkan akan tetapi dapat dikendalikan dan untuk dapat dikendalikan perlu adanya pengetahuan dan kemauan serta asuhan keperawatan yang komprehensif. Gaya hidup sehat memang mulai diminati oleh sebagian masyarakat kota Jakarta dan sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang memanfaatkan Car Free Day untuk berolah raga.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat maka Lions Clubs International – Distrik 307 A1, turut mengambil bagian untuk dapat membangun rasa kebersamaan dan cinta berolahraga melalui Lions Ride 2023.
Sekilas mengenai Lions Clubs International dan Lions Ride 2023
Lions Clubs adalah organisasi pengabdian untuk melayani masyarakat yang membutuhkan. Organisasi ini tersebar di 210 Negara di seluruh dunia, dengan jumlah anggota lebih dari 1,4 juta orang. Seluruh anggota bernaung dalam asosiasi Internasional bernama “The International Association of Lions Clubs” atau dikenal dengan nama Lions Club International (LCI).
Kata LIONS merupakan singkatan dari kata Liberty, Intelligence & Our Nation’s Safety, yaitu Kebebasan, Kecerdasan dan Keselamatan Bangsa dan Negara Kita. Motto Lions Club International ialah We Serve atau dalam bahasa Indonesia berarti Kami Mengabdi.
Lions Club International sudah melayani masyarakat dunia sejak 106 tahun lalu. Di Indonesia atau Lions Club International Multi Distrik 307, memiliki hampir 16.000 anggota di seluruh Indonesia dan telah turut melayani masyarakat Indonesia sejak 54 tahun lalu, dengan lokasi sekretariat di Pusat Pelayanan Masyarakat Lions Indonesia (PPMLI) Pluit, Jakarta Utara.
Lions Clubs International saat ini fokus pada 5 (lima) bidang Layanan Masyarakat, yaitu: Diabetes, Childhood Cancer, Protecting Our Environment, Sharing the Vision & Relieving The Hunger.
Misi Lions Clubs International adalah menciptakan dan menumbuhkan semangat saling pengertian di antara bangsa-bangsa sedunia melalui kegiatan pengabdian/ pelayanan masyarakat dan kerja sama International.
Konsep dasar Lions Ride 2018 adalah meningkatkan kepedulian masyarakt terhadap pentingnya berolahraga, mengkomunikasikan serta mensosialisasikan gerakan bersepeda, pentingnya edukasi mengenai Diabetes, mengedukasi masyarakat dengan olah raga serta hiburan dan tentunya memperkenalkan Lions Clubs International kepada masyarakat luas. (ut)
Untuk lebih detail dapat menghubungi:
Liana Trisnawati – 0816 1820 610
Renowati Hardjosubroto – 0815 830 3131.
Gayahidup
Kopi Giras Robusta Hadir dalam Varian Milenial di Kedai Qta Pasar Minggu-Jaksel

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Kopi Giras “Authentic Indonesia Coffee” adalah perpaduan sempurna kopi robusta Nusantara yang berasal dari Lampung,Dampit,Bali kintamani, dan Flores (Sumatera,Jawa NTB dan NTT) dengan prosentase komposisi yang terstandar sehingga mempunyai cita rasa yang khas dan diolah dua kali penggilingan yang menghasilkan serbuk kopi yang halus.

Nama Produk: Kopi Giras – Kemasan : 500gr No. BPOM RI MD 868713001886 Halal MUI No. 071200049631018.

Kini racikan Kopi Giras original telah hadir di Kedai Qta yang berlokasi di Jl. Jatimulya I Jatipadang-Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan varian milenial yang menyehatkan dan menyegarkan tubuh:
- Kopi Giras Espresso original Rp. 7000
- Kopi Giras+Gula Aren Rp. 8000/gelas
- Kopi Giras+Susu+Gula Aren Rp. 15.000
Dan rencananya akan ditambahkan lagi berbagai varian baru plus buah-buahan segar.

Yuk Mampir ke Kedai Qta Berlokasi di Jl. Jatimulya I – Jatipadang, Pasar Minggu-Jakarta Selatan yang Buka dari Senin – sabtu Jam 9 pagi – 9 malam WIB.

Mari kita Nikmati kopi robusta lokal yang sudah go internasional dan sudah pernah ekspor ke timur tengah.

Saat ini sudah dipasarkan di 45 kota di Indonesia. Juga sudah masuk ke pasar ekspor, seperti di Bahrain, Qatar, Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Nigeria, dan saat ini sedang proses ke Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya.

Inspirasi usaha produk kopi Giras Ahmad berasal dari biji kopi Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Kemudian diroasting dan dipasarkan dengan kemasan aluminium foil dirangkap kemasan dari kertas model vintage. Ada yang roasting berupa biji kopi, dan ada pula yang sudah bubuk. (utw)

Gayahidup
2 Ciri Kopi yang Dilarang untuk Dibeli, No. 1 Malah Jadi Favorit Para Bapak di Kantor

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Minum Kopi bukan lagi sekedar minum biasa, tapi sudah menjadi gaya hidup. Beragam macam kedai kopi bertumbuh setiap harinya.
Bahkan minuman ini memang sering jadi pilihan disaat mata sudah mulai lelah atau mengantuk.
Varian kopi juga tidak cuma dengan rasa pahit yang kita kenal, tapi sudah dikombinasikan dengan beragam macam rasa.
Masyarakat juga kini tidak sungkan bertanya kepada pemilik atau barista soal biji kopi yang digunakan.
Tapi tak sedikit juga masyarakat yang cuma mau tahu minum saja, tanpa menyadari kenakalan pedagang.
Salah satunya dengan memperhatikan dua hal ini sebelum membeli kopi.
Ciri-ciri Kopi yang Dilarang untuk Dibeli

Bicara soal kopi, tak sedikit penjual yang mencampurkan bahan-bahan lainnya ke dalam bubuk kopi agar mendapatkan lebih banyak laba.
Masyarakat menyebut kopi jenis ini sebagai “kopi oplosan” atau kopi campuran.
Dari segi rasa, sudah tentu kopi oplosan memiliki cita rasa yang jauh lebih hambar dibanding kopi asli.
Untuk membedakan mana kopi asli dan kopi oplosan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
“Dari aroma sebenarnya bisa dibedakan. Antara bubuk kopi yang murni dan sudah dicampur sebenarnya berbeda,” kata pengajar dari Indonesia Coffee Academy, Aris Kadarisman.
Menariknya, Aris mengatakan bahwa kopi oplosan memiliki aroma yang lebih kuat ketimbang kopi asli.
“Kopi murni itu aromanya jauh lebih lembut. Kalau yang dicampur dengan jagung dan esens (biang), sekali dihirup ada aroma kimiawi dan lebih tajam,” kata Aris.
Cara selanjutnya untuk membedakan kopi oplosan menurut Aris adalah rasa kopi itu sendiri.
“Kopi murni rasanya tidak terlalu lama di tenggorokan, tetapi yang dicampur itu long aftertaste di tenggorokan,” kata Aris.
Jika ingin membedakan dari segi penampakan, Aris mengatakan hal tersebut agak sulit.
Sebab dari segi bentuk, kopi oplosan dan kopi asli cenderung mirip.
“Hanya bisa dibedakan setelah diseduh atau dihirup saja,” kata Aris.
Ia mengatakan sebenarnya ada pelatihan untuk mengetahui mana kopi asli dan kopi oplosan menggunakan Flavor Wheel Coffee (panduan rasa kopi dari hasil penelitian profesional di bidang kopi).
Meski begitu, tetap ada cara awal untuk mengantisipasi kopi oplosan.
Saran Aris, mulailah membeli biji kopi untuk kemudian digiling dan dikonsumsi sendiri.
Kopi bentuk bubuk memiliki kemungkinan lebih besar dijadikan oplosan.
Selain itu, kita harus menyadari kalau ada orang yang dilarang mengonsumsi kopi secara berlebihan.
Orang yang Dilarang Minum Kopi
Yap, orang-orang yang dimaksud adalah pemilik golongan darah o.
Orang dengan golongan darah O tidak boleh minum kopi.
Waduh, apa penyebabnya ya?
Mengutip dari Livestrong, golongan darah O rentan terhadap penyakit maag dan sering terjadi kenaikan asam lambung.
Nah, kopi adalah salah satu minuman yang paling dihindari orang dengan penyakit maag dan asam lambung.
Karena, kafein yang ada pada kopi bisa merusak dinding lambung dan menyebabkan infeksi.
Jika dibiarkan terus menerus, tentunya ini akan membahayakan kesehatan orang dengan golongan darah O.
Jadi, karena alasan golongan darah O rentan terhadap penyakit lambung makanya tidak boleh mengonsumsi kopi.
Jadi bagaimana, golongan darah O masih mau minum kopi?
Sebaiknya segera dihindari kebiasaan minum kopinya agar tubuh tetap sehat dan tak akan jadi penghuni rumah sakit. (tw)
-
Ekonomi2 days ago
PT Koperumnas Gelar Acara STK bagi 300 Konsumennya
-
Hiburan2 days ago
Wali Band Rilis Single ‘Fatimah’ Jelang 25 Tahun Berkarya dengan Konsep VideoKlip Nuansa Timteng
-
Tokoh RI2 days ago
Capres Anies Janjikan Bawa Kerukunan Jakarta ke Tingkat Internasional
-
Politik4 days ago
Jaga Netralitas, Forum Alumni UI Minta Jokowi Cuti Sebagai Presiden
-
Otomotif4 days ago
Beli Motor Listrik di Inabuyer EV Expo 2023 Dapat Subsidi Rp 7 Juta
-
Teknologi4 days ago
Tingkatkan Teknologi dan Keterampilan SDM, KAI Commuter MoU dengan Perusahaan Perkeretaapian Luar Negeri
-
Gayahidup4 days ago
Lions Clubs International – Distrik 307 A1 Gelar Lions Ride 2023 “Ride for Diabetes” di PIK
-
Hukum3 days ago
Putusan MK Loloskan Anak Jokowi, Berdampak Gibran Digugat Rp 204 Trilliun