Connect with us

Ekonomi

ASENSI Kembali Gelar the 3rd Indonesia Local Brands

Published

on

Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) kembali menggelar the 3rd Indonesia Local Brands mulai Jumat, 9 Desember 2022 hingga Minggu,11 Desember 2022 mendatang yang merupakan pameran lisensi, kemitraan dan waralaba merek lokal yang melibatkan berbagai industry seperti makanan dan minuman termasuk restaurant, café, rumah makan, kecantikan, spa atau wellness, pendidikan, teknologi dan lain sebagainya.

Susanty Widjaya sebagai Ketua Umum ASENSI pada acara Opening Ceremony pameran Indonesia Local Brands Expo di Marchand Hype Station, Perigi-Pondok Aren, Tangerang (9/12), menuturkan bahwa pameran ini diselenggarakan untuk terus mendukung Bangga Buatan Indonesia yang merupakan program pemerintah selama ini. “ASENSI (Asosiasi Lisensi Indonesia) sangat memperhatikan bagaimana sebuah merek menjadi berharga dan bisa membawa manfaat ekonomi bagi pelaku usahanya, ASENSI terus menerus mengadakan edukasi tentang pentingnya sebuah merek, HKI, perlindungan HKI bagi pelaku usaha dan bagaimana memajukan lisensi merek Indonesia supaya masyarakat Indonesia lebih “aware”, lebih dapat mencintai merek lokal dan bangga menggunakan produk Indonesia, kami bangga di tahun 2020 hanya ada lebih dari 72.000 merek yang terdaftar dan di tahun 2022 sudah lebih dari 1,5 juta merek yang terdaftar” ujarnya.

“Sehingga semangat wirausaha yang diarahkan dalam pameran Indonesia Local Brands Expo ini adalah menghadirkan peluang usaha merek dan produk Indonesia termasuk kemitraan, lisensi dan waralaba merek lokal, “tambahnya.

Susanty mengatakan, ASENSI mendukung pemulihan perekonomian nasional dengan bergandengan tangan bersama dengan Kemenkum HAM , Kemenparekraf, Kemendag, dan Kemenkop dan UKM R.I. “ASENSI sangat peduli perlindungan merek dan kemajuan lisensi Indonesia bisa mendominasi pasar dalam negeri,” ujarnya.

Susanty pun berharap UMKM merek lokal juga bisa menembus pasar dunia.

Tahun 2022 ini ASENSI bersama Krista Exhibitions sebagai event organizer pameran berskala Internasional menyelenggarakan pameran Indonesia Local Brands Expo untuk yang ke 3 kalinya.

Christina Sudjie selaku CMO Krista Exhibitions hadir dalam Opening Ceremony The 3rd Indonesia Local Brand, dalam sambutannya mengungkapkan, ”Krista Exhibitions menyambut antusias pameran Indonesia Local Brand 2022 yang ke 3 ini menjadi momentum untuk para pebisnis, pengusaha Lisensi termasuk franchise, kemitraan, dan para start-up UMKM untuk membangkitkan gairah mencintai merek lokal dan bangga menggunakan produk Indonesia.”

Penyelenggaraan 3nd Indonesia Local Brands Expo 2022 ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, yang hadir di Opening Ceremony Dr. Ir. Kasan, M.M Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia dalam sambutannya menjelaskan, “Kami mengapresiasi terselenggaranya Pameran ILBE ke-3. Melalui kegiatan ini diharapkan akan menjaring para pelaku usaha potensial untuk menjalankan usahanya melalui model bisnis Waralaba serta dapat mewujudkan peningkatan pemahaman pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan koridor ketentuan yang berlaku. Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) berkolaborasi dengan PT Krista Exhibitions yang telah berhasil menyelenggarakan Pameran ILBE Ke-3 sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program- program Pemerintah.”

ASENSI di dalam the 3rd Indonesia Local Brand 2022 juga mengadakan Talk Show bersama Kemendag R.I, Krista Exhibitions dan Marchand dengan tema “Gerakkan Cinta Merek Indonesia dalam Lisensi dan Waralaba Merek Lokal.”

Talk show ini menyemangati dan membangkitkan agar masyarakat Indonesia dan para wirausaha lebih mencintai merek Lokal dan Waralaba Merek Lokal yang bisa mendunia atau global.

Berkembangnya lisensi di Indonesia terbukti telah menjadi salah satu mesin ekonomi Indonesia terutama dalam hal penciptaan wirausaha dan lapangan kerja sehingga lisensi ini sangat penting bagi perekonomian dan pemulihan ekonomi Indonesia.

Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) berharap semangat dan kontribusi nyata ini dapat membantu menggairahkan semangat para pelaku usaha merek lokal untuk bangkit kembali dan bergairah kembali, dan juga membantu pemerintah dalam memulihkan roda perekonomian Indonesia tercinta serta membuat ekonomi Indonesia bisa bangkit kembali sehingga membantu pemulihan ekonomi nasional untuk Indonesia Maju. (Ach)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Kata Pengamat soal APBN Digadaikan Sebagai Jaminan Utang Kereta Cepat

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pemerintah memberikan penjaminan pinjaman untuk proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).

Komitmen itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.

Beleid diteken Sri Mulyani pada 31 Agustus lalu. Beleid mengatur soal penyediaan jaminan pemerintah bagi pencarian pendanaan dalam rangka menutup kenaikan atau perubahan biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Penjaminan diberikan terhadap seluruh kewajiban keuangan PT KAI yang timbul akibat pembengkakan biaya proyek tersebut, baik pokok pinjaman, bunga atau biaya lain yang timbul akibat utang-utang tersebut.

Jaminan diberikan dengan mempertimbangkan berbagai prinsip.

“Kemampuan keuangan negara, kesinambungan fiskal dan pengelolaan risiko fiskal,” kata beleid itu.

Sri Mulyani mengatakan penjaminan proyek KCJB diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2021. Penjaminan diberikan karena terjadi pembengkakan biaya proyek yang memicu lahirnya pinjaman tambahan.

Biaya pembangunan KCJB memang membengkak. Dalam proposal penawaran yang disampaikan pemerintah China ke Indonesia pada 2015 lalu, Negeri Tirai Bambu menawarkan biaya pembangunan proyek hanya US$5,13 miliar.

Namun, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan biaya itu kemudian bengkak US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,24 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).

PMK Nomor 89 Tahun 2023 tadi pun sempat ramai dikritik karena disinyalir pemerintah menggadaikan APBN. Namun, hal ini ditepis oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.

Menurut Prastowo, PMK Nomor 89 Tahun 2023 hanya penjaminan biasa. Ia mengatakan pemerintah sudah biasa memberikan penjaminan proyek infrastruktur.

“Lalu masalahnya di mana? Tidak ada. Selama ini dijamin aman karena tata kelola dan manajemen risiko sangat dijaga. Yang bermasalah itu pikiran jorok, seolah APBN digadaikan ke China!,” kata Yustinus dalam akun twitternya @prastow, Selasa (19/9).

Ia menjelaskan pemerintah memberikan penjaminan kepada PT Kereta Api Indonesia atau KAI sebagai pemegang saham mayoritas KCJB agar dapat meningkatkan reputasinya ke pemberi pinjaman. Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan pemberi pinjaman terhadap proyek KCJB.

“Jelas ya, yang meminjam PT KAI ke kreditur, bukan pemerintah, apalagi seolah APBN langsung digunakan,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menjelaskan sebenarnya keterlibatan APBN dalam proyek KCJB ini sebagai jaminan jika PT KAI di kemudian hari akan melakukan pinjaman.

“Sehingga APBN di sini seperti semacam letter of guarantee yang kemudian seharusnya bisa menekan cost of borrowing ketika kemudian kereta api cepat membutuhkan pendanaan di kemudian hari,” katanya, Rabu (20/9).

Meski demikian, kata Yusuf, keterlibatan APBN akhirnya memunculkan kontijensi risk yang kemudian bisa muncul dari proyek KCJB.

Memang, APBN tidak serta merta menalangi kebutuhan dana yang semisal dibutuhkan dalam perjalanan operasional kereta api cepat ini. Namun, hal ini tidak menutup fakta bahwa ada risiko kontingensi yang kemudian harus ditanggung oleh APBN dari kesepakatan ataupun kebijakan ini.

Oleh karena, menurut Yusuf sebenarnya perlu yang dipastikan adalah skenario-skenario operasional dari KCJB perlu dipastikan berjalan sesuai dengan rencana.

“Misal di sisi target penumpang, apakah kemudian target penumpang per hari per bulan ataupun per tahun itu mencapai sesuai proyeksi sebelumnya,” kata Yusuf.

“Kalaupun misalnya tidak tercapai apa bentuk mitigasinya? Bentuk mitigasi inilah yang juga akan berkorelasi terhadap risiko yang muncul dari kebijakan ini,” sambungnya.

Yusuf juga menyebut KCJB akan berpotensi meningkat kinerja perekonomian di daerah yang terdapat stasiun. Pada muaranya ketika meningkatkan perekonomian akan berpotensi memunculkan titik-titik ekonomi baru.

Nah, titik-titik ekonomi baru inilah yang kemudian perlu dipantau. Apakah dia bisa berjalan sesuai dengan proyeksi atau tidak.

“Karena sama seperti argumen penumpang di atas, ini akan juga berkorelasi dengan risiko yang bisa muncul dalam operasional kereta api cepat ini sehingga mitigasi yang handal akan mengurangi risiko yang kemudian bisa muncul ke APBN melalui kebijakan ini,” jelas Yusuf.

Tekanan China
Sementara itu, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita menilai PMK Nomor 89 Tahun 2023 hanya hanya formalisasi dari isu yang sudah lama bergulir bahwa China meminta jaminan APBN untuk utang kereta cepat.
Perkara lazim atau tidak, Ronny menilai hal itu lazim dalam konteks investasi China. Pasalnya, China biasa melakukan tekanan seperti itu kepada negara lain yang menerima investasi dan utang dari negaranya.

Ia menjelaskan China memerlukan jaminan atas kepastian pengembalian dananya di masa depan. Pasalnya, dana yang dipakai perbankan China untuk dipinjamkan kepada BUMM Negeri Tirai Bambu untuk investasi di luar negeri adalah berupa Sovereign Leverage Fund, atau SLF.

“Jadi dana yang dipinjamkan dan diinvestasikan bukanlah milik pemerintah China, tapi bagian dari foreign exchange reserves atau devisa, alias milik pengusaha eksportir China yang ada di bank sentral China,” ucap Ronny.

Di China, sambung Ronny, devisa tidak dipegang oleh perusahaan eksportir, tapi ditahan di bank sentral. Kemudian, bank sentral akan memberikan dolar kepada pengusaha sesuai kebutuhan impor dan bayar utang saja.

“Sisanya akan dikembalikan dalam bentuk yuan, bukan dolar, meskipun eksportir mendapat dolar dari aktivitas ekspor,” imbuh Ronny.

Dengan kata lain, bank sentral China mencetak yuan untuk dikembalikan kepada eksportir, sementara dolarnya ditahan.

Lalu, dolar itulah yang dipakai China untuk Belt and Road Initiative, untuk investasi di luar negeri, untuk membiayai bank BUMN China memberikan pinjaman kepada pengusaha di negara lain, atau mengakuisisi perusahaan strategis di luar negeri.

Hal ini lazim disebut sebagai Sovereign Leverage Fund (SLF).

Artinya, dana tersebut tidak bisa dipinjamkan secara cuma-cuma, tapi secara komersial di mana bunganya akan sulit dinegosiasikan di satu sisi karena bank sentral China juga harus membayar bunga kepada pemilik devisa.

Selain itu, tingkat kepastian pengembalian dananya harus sangat tinggi. Sebab, dana itu bukan dana milik pemerintah.

“Oleh karena itu, China membutuhkan jaminan kuat, utamanya APBN,” ucap Ronny. (tw)

Continue Reading

Ekonomi

Disebut Akan Tutup TikTok, Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok?

Published

on

By

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, dirinya tak memiliki kewenangan untuk menutup media sosial TikTok. Hal tersebut disampaikan Teten seiring berkembangnya isu penutupan TikTok di Indonesia. Teten mengatakan, dirinya hanya ingin produk UMKM tidak mati di tengah gempuran produk-produk impor yang dijual di e-commerce dan social commerce.

“Saya bukan anti-investasi asing di dalam digital ekonomi, bukan, saya dibilang mau nutup TikTok, mana bisa Menteri Koperasi tutup TikTok? Kewenangannya (menutup TikTok) ada di Kemenkominfo, Kemendag, Kementerian Investasi,” kata Teten dalam acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Continue Reading

Ekonomi

Penyedia infrastruktur Fintech asal AS, Monnai Ekspansi ke Indonesia

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Perusahaan Monnai adalah layanan penyedia infrastruktur consumer insights untuk institusi finansial yang berbasis di Amerika Serikat.Kini, Monnai memperluas ekspansi pasarnya ke Indonesia untuk menjadi sumber utama bagi pembuat keputusan para perusahaan fintech.

Sejak beroperasi tahun 2021, Monnai mengalami pertumbuhan yang sangat kuat dengan menjadi penggerak utama bagi beberapa penyedia pinjaman digital terbesar, lembaga keuangan, dan pemain fintech di Amerika Serikat, India, dan Asia Tenggara.

Hingga pada Maret 2023 lalu, Monnai berhasil menutup pendanaan Seri-A senilai US$6.5 juta yang dipimpin oleh Tiger Global, dan investor lain seperti Better Tomorrow Ventures dan 500 Global.Di Indonesia, Monnai mulai beroperasi secara resmi pada Agustus 2023 di bawah entitias PT. Monnai Teknologi Indonesia, dipimpin oleh Riza Kristanto, selaku Country Director.Riza, bergabung dengan Monnai pada bulan April 2023, dengan jam terbang yang tinggi sebagai business leader berpengalaman dalam ekosistem penilaian kredit dan pinjaman.Sebelumnya, Riza menjabat sebagai Senior Vice President Pefindo Biro Kredit (idScore), salah satu provider layanan finansial terkemuka di Indonesia dan biro kredit terbesar.

“Keunggulan Monnai dalam kemampuan memanfaatkan teknologi global dan data hyper lokal membuat pelanggan dapat mengumpulkan data risiko dan kredit yang luas untuk pasar hyper lokal,” ujar Riza Kristanto, Country Director Monnai untuk Indonesia dalam keterangan, Selasa (19/9).

“Di Indonesia dan seperti di berbagai negara lainnya, tantangan terbesar adalah untuk mendapatkan akses terhadap insight dan analisa yang dapat membantu pengambilan keputusan di berbagai silo dan kasus penggunaan untuk meningkatkan inklusi keuangan,” tambahnya.Platform Monnai mengintegrasikan rangkaian lengkap produk, mulai dari risk engine, data keuangan, insight lokasi, hingga solusi kepatuhan dan verifikasi untuk perbankan dan perusahaan fintech agar dapat menarik lebih banyak pengguna dan menciptakan solusi pinjaman yang menguntungkan.Dengan infrastuktur yang adaptif, Monnai menawarkan 4 modul pengambilan keputusan utama: Know Your Customer (KYC), risiko kepercayaan dan penipuan, keputusan kredit, dan optimisasi penagihan melalui satu API.Infrastruktur yang dihasilkan memanfaatkan lebih dari 350 kontekstual insight, termasuk pembayaran, komunikasi, perangkat, identitas dan lain-lain.

Monnai mengembangkan teknologi unik yang memungkinkan agregasi, normalisasi dan kontekstualisasi data dengan kode rendah atau tanpa kode, melintasi silo dan batas, untuk menghasilkan analitik yang lebih baik serta pengolahan data alternatif yang lebih cepat untuk para pelanggan. (ut)

Continue Reading
Advertisement

Trending