Ekonomi
Asosiasi Buka-Bukaan Nasib Startup RI
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Tech winter yang melanda banyak startup nampaknya belum akan segera usai. Namun, persiapan untuk masuk ke kondisi yang lebih baik perlu dilakukan.
Rudiantara selaku Dewan Pengawas Aftech menjelaskan pendanaan pada startup memang berkurang. Namun bukan berarti dana tersebut tidak ada sama sekali.
“Sekarang winter belum kelihatan akan ada spring, uang murah dan gratis untuk investasi startup berkurang, tapi bukan tidak ada,” kata Rudiantara, Selasa (5/9/2023).
Dia menjelaskan mendukung hal tersebut akan ada acara dari Hub.id dengan Kementerian Kominfo yakni Nexticorn pada pertengahan bulan September ini. Acara itu juga akan mengundang sejumlah investor dari luar negeri.
Pendanaan tetap harus dilakukan, ungkapnya. Jadi saat tech winter usai dan mulai masuk ke keadaan yang lebih baik, semuanya sudah lebih siap.
“Besok saya ke Singapura, mengundang investor-investor bukan hanya VC tapi di atas VC, family office yang punya uang. Karena uang itu tetap ada, harus mengalir,” jelas Rudiantara.
“Justru kita harus mempromosikan dari pendanaan. Ketika ada spring, sudah siap.”
Dalam kesempatan itu, Menteri Kominfo 2014-2019 juga menjelaskan ekonomi digital dalam negeri. Sebagai yang terbesar di Asean, indonesia mencatatkan ekonomi digital mencapai US$80 miliar atau Rp 1.220 triliun.
Diperkirakan jumlah tersebut akan kian meningkat. Bahkan tiga tahun lalu diperkirakan tembus Rp 2.000 triliun.
“Pertumbuhan makin cepat Indonesia. diperkirakan 2025 kita bisa hampir double 2022. Artinya dalam waktu 3 tahun,” ungkapnya.
Meski menjanjikan, dia tetap mengingatkan ada sejumlah tantangan di era digital ini. Yakni terkait keamanan siber, yang Rudiantara minta untuk terus dikejar.
“Satu masalah cyber security masih terus kejar,” ungkap dia. (ut)