Connect with us

Ekonomi

Banjir Impor Bikin Pasar Elektronik Lesu

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Industri elektronik lokal masih dalam tekanan seiring banjir produk impor di pasar. Walau begitu, produsen lokal tetap berupaya melakukan inovasi dan meluncurkan produk baru demi mempertahankan bisnis.

Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman mengatakan, pasar elektronik nasional masih terkontraksi seiring pelemahan daya beli masyarakat akhir-akhir ini.

Produsen juga kesulitan menghadapi gempuran produk elektronik impor, khususnya dari China, yang dijual dengan harga murah. “Maraknya produk impor juga berdampak pada makin turunnya utilisasi produksi elektronik dalam negeri,” ujar dia, Rabu (25/11).

Gabel menilai, pemerintah harus segera membenahi impor produk elektronik yang makin merajalela. Apalagi, China menerapkan kebijakan insentif untuk produk ekspornya yang tentu sulit diantisipasi oleh produsen elektronik dalam negeri.

PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengaku, kinerja penjualannya kurang menggembirakan. Contohnya, produk TV LED Polytron yang menurun sekitar 20% sepanjang 2024. Beberapa produk di kategori lain juga diklaim berkurang penjualannya.

Khusus untuk kategori home appliance, produk seperti Air Conditioner (AC) dan kulkas masih bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan masing-masing 5% dan 4%.

Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo menyoroti, banyaknya merek-merek elektronik baru, terutama di e-commerce, yang menjual TV LED dengan harga jauh di bawah pasar. Ada dugaan produk tersebut memanfaatkan panel LED bekas dari China yang kemudian dirakit dan dijual sebagai produk baru. “Tentu hal ini membuat pasar menjadi lemah,” kata dia, Rabu (25/11).

Polytron mengharapkan adanya kenaikan permintaan produk menjelang akhir tahun, terutama untuk TV LED.

Sementara PT Sharp Electronics Indonesia mengalami penurunan penjualan produk mesin cuci sekitar 5% hingga Oktober 2024. Penjualan TV LED Sharp juga menyusut sekitar 15% hingga bulan lalu, kendati tidak separah koreksi yang terjadi di pasar. (tw)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement