Connect with us

Olahraga

Beberapa Sosok Tuai Kontroversi Kritik Naturalisasi Timnas

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Di tengah euforia Timnas Indonesia yang menanjak performanya, masih muncul komentar miring dari sejumlah publik figur soal para pemain yang dianggap mereka “asing”.

Meski para pemain tersebut memiliki darah Indonesia dan sudah resmi menyandang status warga negara Indonesia (WNI), tetap saja mereka dianggap berbeda dan “asing”.

Bahkan, mantan Dubes RI untuk Polandia Peter F Gontha menyentil soal adanya misi terselubung dari para pemain keturunan tersebut.

“Apakah anda tau bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka? (saya tau)”.

Peter F Gontha tidak sendiri. Selain dia ada pengamat politik Rocky Gerung, Bung Towel hingga mantan pelatih Indonesia U-16, Fakhri Husaini.

Berikut 4 rekam jejak mereka dalam mengkritik program naturalisasi Timnas Indonesia.

1. Bung Towel

Bung Towel mendapat sorotan di media sosial. Pria ini terkenal sering mengkritik pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan kebijakan PSSI tentang pemain naturalisasi.

Bagi Bung Towel, PSSI dianggap terlalu gencar menaturalisasi pemain.

Di mata Bung Towel, hal itu membuat kompetisi tanar air yang sejatinya menjadi pabrik untuk memproduksi pemain timnas justru dipertanyakan.

Ia juga sempat mempertanyakan PSSI yangmendatangkan amunisi baru bagi Timnas Indonesia dengan melakukan naturalisasi pemain.

Adalah Maarten Paes, penjaga gawang klub Major League Soccer FC Dallas yang telah resmi menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI).

Menyikapi hal tersebut, Maarten Paes mempertanyakan sikap PSSI yang melakukan naturalisasi untuk posisi penjaga gawang.

Pasalnya, saat ini posisi penjaga gawang Timnas Indonesia tengah diisi oleh pemain muda potensial Ernando Ari.

“Ernando Ari hebat ndak? Tega ndak kita lihat ia dicadangkan ketika Maarten Paes hadir?” Ujar Bung Towel, dilansir dari video yang diunggah akun TikTok OkeOke, Rabu 1 Mei 2024.

Hari ini, kritik Bung Towel justru berbalik. Paes dianggap penggemar Timnas sebagai pahlawan dengan aksi heroiknya melawan Arab Saudi dan Australia.

2. Fakhri Husaini

Dalam sebuah kesempatan, Fakhri Husaini meminta publik tidak berlebihan dalam memuji pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Ia berdalih. hal tersebut bisa membuat pemain lokal sakit hati.

Fakhri Husaini juga beberapa kali mengkritik keberadaan pemain berdarah Indonesia yang memilih menjadi WNI dan membela Timnas Garuda.

Alih-alih bangga dengan pilihan pemain diaspora yang memilih jadi WNI, Fakhri Husaini justru memberikan sindiran menohok soal pemain naturalisasi.

Ia juga mengelompokkan Timnas antara pemain lokal dan pemain yang dinaturalisasi.

“Jangan memuji pemain naturalisasi berlebihan, karena tanpa disadari itu bisa menyakiti pemain lokal. Ketika pujian kepada pemain naturalisasi berlebihan, seolah-olah keberhasilan timnas ini karena mereka,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya, keberhasilan timnas juga tidak lepas dari peran pemain-pemain lokal.

“Jangan lupakan (Rizky) Ridho, Ernando, Nadeo, mereka juga bermain bagus di timnas,” ujar Fakhri.

“Tim bagus itu karena 11 pemain bukan hanya segelintir saja,” tambahnya.

“Berhentilah memberi pujian (sepihak), harus proporsional. Itu yang mereka (pemain lokal) butuhkan,” tutupnya.

3. Peter F Gontha

Peter Gontha yang belakangan dibicarakan banyak orang khususnya para penggemar sepak bola Indonesia di jagat media sosial.

Khusus di media sosial X alias Twitter, tak kurang dari 1.528 cuitan menyeret nama Peter Gontha dengan hastag #dubes.

Ia justru mengaku galau di saat jutaan warga Indonesia tengah euforia dengan performa tim kebanggaan mereka di kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Mantan Duta Besar alias Dubes Republik Indonesia untuk Polandia itu memberikan sudut pandang yang cukup tajam soal kebijakan naturalisasi yang gencar dilakukan PSSI.

Jika dilihat, sudut pandang Peter Gontha soal program naturalisasi cukup sentimental dan terkesan bernada sindiran.

“Saya sungguh Galau, saya akan posting status yang akan membuat follower saya marah, tapi tidak apa saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya”

1. Apakah anda cinta PSSI? (saya cinta)

2. Apakah anda cinta bangsa? (saya cinta)

3. Apakah anda tidak malu lihat PSSI 9 pemainnya adalah bangsa asing yang dinaturalisasi? (Saya malu).

4. Apakah kita bangsa besar? (saya rasa demikian)

5. Apakah anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka?(saya tau)

6. Apakah mereka mau membuang tunjangan sosial mereka di negara nya begitu saja? (saya rasa tidak).

7. Apakah menurut anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d Dewasa)?( saya rasa demikian)

8. Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat dari pada Menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa?(saya malu).

Saya marah karena diejek oleh seorang teman asing saya, yang saya usir dari kantor saya karena mencemoohkan PSSI!

Semoga saya mendapat tanggapan yang baik, tidak emosional, marilah kita tidak dibohongi atau membohongi diri kita sendiri dengan keadaan PERSEPAKBOLAAN kita yang palsu.

Salam, MERDEKA. Semoga pemerintahan pak Prabowo dapat menghilangkan kebohongan dan kepalsuan ini!!!

4. Rocky Gerung

Rocky Gerung yang tak pernah berkomentar saat Timnas Indonesia terpuruk, termasuk ketika digulung Bahrain 10-0, tiba-tiba angkat suara mengkritik naturalisasi yang dilakukan PSSI.

Rocky Gerung menanggapi pernyataan Peter Gontha soal pemain naturalisasi di dalam PSSI yang dianggapnya hanya penipuan sensasi.

Pengamat politik ini tampaknya kurang sreg dengan adanya naturalisasi yang dilakukan PSSI di dalam skuat Timnas Indonesia.

Rocky menilai para pemain keturunan yang telah berkewarganegaraan Indonesia ini bukanlah orang asli Bangsa Indonesia.

Menurut Rocky, semestinya timnas menghidupkan kembali kebanggaan tetapi didasarkan dari pemain-pemain asli bangsa Indonesia, bukan dengan banyaknya pemain naturalisasi.

“Hari ini kita mungkin melihat ada euforia di dalam persepakbolaan kita, tapi euforia itu membatalkan atau membuat kita lupa bahwa yang bermain di lapangan itu sebetulnya adalah bukan grup yang kita idealkan sebetulnya, karena apa yang sekarang disebut naturalisasi itu semacam penipuan terhadap sensasi,” Rocky seperti dikutip dari Channel Youtubenya yang tayang pada Kamis (13/9/2024).

Ia mencontohkan prinsip patriotisme itu bagaimana lagu kebangsaan Indonesia seharusnya dinyanyikan dengan pendasaran batiniah bahwa negara ini dihidupkan dengan semangat perjuangan.

Rocky melanjutkan bahwa sepakbola bagi rakyat Indonesia bukan sekadar olahraga, sepakbola itu sebagai penanda kedaulatan sebuah negara.

Namun, munculnya naturalisasi menandakan ada yang tidak beres dengan prinsip patriotisme dalam sebuah negara yang berdaulat.

“Jadi kedaulatan rakyat itu akan ditagih pada pesepakbolaan kita. Kalau misalnya ada naturalisasi tentu ya ada sesuatu yang tidak fit and proper dengan prinsip-prinsip patriotisme itu,” ucapnya.

PSSI: Masih Aja yang Coba Gembosi

Anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga turut menjawab pernyataan kontroversial yang dikeluarkan oleh Peter Gontha.

Melalui akun Instagram pribadinya, Eks Dubes RI untuk Polandia itu mengaku galau dengan kondisi skuad Timnas Indonesia saat ini yang banyak dihuni pemain naturalisasi.

Salah satu pernyataannya yakni soal pemain naturalisasi yang hanya sementara karena mereka mempunyai dua paspor dan setelah tak lagi main untuk Indonesia mereka akan lepas status WNI.

“Kita ini bingung ya ketika timnas kita berjuang hasilnya baik, membawa merah putih, semuanya bersatu rakyatnya mendukung. Bisa dilihat tuh antusias rakyat juga besar karena Timnas Merah Putih kita bisa berkibar, rasa kebangsaan kita juga besar. Eh, ada aja orang yang berusaha untuk menggembosinya gitu dan dengan isu yang kadang-kadang tidak jelas. Kok bisa seperti itu terjadi,” kata Arya Sinulingga, Kamis (12/9/2024).

Soal pemain naturalisasi, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa mereka mempunyai darah Indonesia.

Mereka juga sudah melalui proses naturalisasi dan mendaftarkan ke FIFA untuk perpindahan federasi dari negara sebelumnya.

Arya Sinulingga pun mengaku bingung ada orang yang mempertanyakan soal pemain naturalisasi.

“Saya jelaskan nih yang pasti pemain diaspora tuh mereka itu punya darah Indonesia. Bahkan, ada bapak atau ibunya itu orang Indonesia asli, kok bisa-bisa mempertanyakan mereka gitu dan kebangsaan mereka.

Mereka sudah kita urus sesuai dengan hukum kita, mereka mendapatkan kewarganegaraan kemudian mereka juga kita bawa nih ke FIFA pindah federasi dari negara asalnya menjadi federasi Indonesia,” terang Arya.

Soal paspor yang jadi pertanyaan, Arya memastikan bahwa para pemain naturalisasi hanya mempunyai satu paspor, yaitu Indonesia.

Sedangkan soal generasi pemain Timnas Indonesia, Arya juga menyinggung pembinaan Timnas Indonesia kelompok usia Indonesia yang sudah berjalan dengan baik dan banyak menorah prestasi.

“Ada tadi tanya paspornya? Dan yang pasti ketika masih Indonesia mereka pakai paspor Indonesia dan ketika keluar mereka juga pakai paspor Indonesia. Sudahlah, tidak usah bawa kontroversi yang tidak benar gitu,” ujar Arya. (tw)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement