Connect with us

Ekonomi

Bukopin, Bank Banten hingga BTN Bakal Gelar RUPSLB Awal 2023

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Lima emiten bank akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada awal tahun 2023. Beberapa di antaranya akan meminta restu terkait perubahan susunan pengurus hingga penambahan modal melalui skema rights issue. Kelima bank itu adalah PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS), dan PT KB Bukopin Tbk. (BBKP).

Berikut daftar emiten bank yang gelar RUPSLB sepanjang Januari 2023:

1. Bank Ina Perdana (BINA)

Bank yang dikuasai oleh Grup Salim ini akan menggelar RUPSLB pada 9 Januari mendatang. Rapat akan diselenggarakan di Gedung Ariobimo Sentral, Kuningan, Jakarta Selatan, mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.

Agenda rapat akan meminta persetujuan terkait dengan perubahan anggota direksi perseroan. Hal ini seiring dengan pengunduran diri Direktur Retail Banking Bank Ina Perdana Budijanto Soedarpo. Pengunduran diri ini efektif mulai 31 Desember 2022.

2. Bank BTN (BBTN)

Bank spesialis pembiayaan hunian, BBTN akan menyelenggarakan RUPSLB pada 11 Januari mendatang. Rapat yang akan berlangsung di Menara BTN mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai ini akan meminta persetujuan perubahan susunan pengurus. Sebagaimana diketahui, anggota Dewan Komisaris Bank BTN yakni Heru Budi Hartono telah dilantik sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta mulai 17 Oktober 2022.

Berdasarkan ketentuan, jabatan Heru sebagai komisaris BBTN resmi berakhir sejak tanggal pelantikan tersebut.

3. Bank IBK Indonesia (AGRS)

Bank yang dikendalikan oleh Industrial Bank of Korea ini akan menggelar RUPSLB pada 25 Januari 2023. Sejauh ini perseroan belum menginformasikan lokasi, waktu, dan agenda rapat.

Meski demikian, dalam keterbukaan informasi sebelumnya, AGRS memiliki rencana untuk menggelar rights issue maksimal 13,81 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Persetujuan aksi korporasi tersebut akan diambil melalui RUPSLB.

4. Bank Banten (BEKS)

Bank Banten akan menggelar RUPSLB pada 25 Januari mendatang. Rapat kemungkinan besar membahas agenda tentang persetujuan aksi penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

BEKS berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah yang ditempatkan dan disetor penuh atau mencapai 5,18 miliar saham. Saham tersebut akan memiliki nilai nominal Rp50 per unit saham.

5. Bank KB Bukopin (BBKP)

Perseroan akan menggelar RUPSLB pada akhir bulan ini atau tepatnya pada 31 Januari 2023. Meski tidak disebutkan dalam keterbukaan informasi, rapat kemungkinan besar membahas persetujuan aksi penawaran umum terbatas atau rights issue.

Bank, yang saham mayoritasnya dipegang oleh Kookmin Bank tersebut telah merilis rencana korporasi yakni rights issue dengan menerbitkan maksimal 120 miliar saham. Langkah ini bertujuan menjaga daya saing perseroan dalam lanskap industri perbankan nasional. (ut)

Ekonomi

Rupiah Semakin Anjlok ke Rp16.175, Seharusnya Jokowi Sudah Dilengserkan!

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Nilai Tukar Rupiah ditutup di level Rp16.175 per dolar AS pada Selasa (16/4) sore. Mata uang Garuda melemah 327,5 poin atau 2,07 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp16.176 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, ringgit Malaysia melemah 0,3 persen, rupee India minus 0,07 persen, dan peso Filipina minus 0,3 persen.

Lalu, dolar Singapura melemah 0,14 persen, won Korea Selatan minus 0,77 persen, dan yuan China minus 0,02 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen dan bath Thailand menguat 0,1 persen.

Sementara itu, mata uang negara maju kompak ambruk. Franc Swiss melemah 0,14 persen, dolar Australia minus 0,36 persen, dolar Kanada minus 0,07 persen, euro Eropa minus 0,09 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,08 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS dari mata uang global.

Penguatan dolar AS sendiri ditopang oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS di tengah turunnya prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed).

“Selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari Israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang beresiko,” imbuh Lukman.

Di sisi lain, ia mengatakan data produk domestik bruto (PDB) China yang lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar AS. Namun, produksi industri dan penjualan ritel China lebih rendah dari harapan.

Seperti pernah terjadi di era Soeharto dimana rupiah hancur terhadap dollar yang mengakibatkan lengsernya kekuasaan orde baru saat pemerintahan dipimpin oleh Soeharto, seharusnya itu terjadi lagi di rezim Jokowi. Lalu kapan Jokowi segera dilengserkan? (tw)

Continue Reading

Ekonomi

Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 226,9 Miliar per Bulan

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan antara perusahaan negara Indonesia dan China.

Pada 16 Oktober 2015, konsorsium BUMN dan konsorsium perusahaan kereta api Tiongkok membentuk perusahaan patungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

PT KCIC mencatat jika kereta cepat Jakarta Bandung ini sudah melayani sebanyak 1 juta penumpang selama 2 bulan.

Kereta cepat tersebut diresmikan oleh Jokowi, dan menjadi kereta cepat pertama di Indonesia serta Asia Tenggara.

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati mengungkapkan jika proyek kereta cepat Jakarta Bandung membuat Indonesia berutang.

Anis mengingatkan jika Utang plus bunga yang harus dibayar oleh pemerintah yaitu mencapai Rp 226,9 miliar per bulan.

Angka tersebut setara dengan Rp 8,5 triliun, dan dengan bunga sebesar 3,4% dan tenor sampai 30 tahun.

Tentu saja utang tersebut akan dibebankan ke pemerintah selanjutnya.

Namun pemerintah telah merevisi di mana APBN dapat dikucurkan untuk menyelamatkan proyek tersebut.

Utang kereta cepat akan dibebankan konsorsium KCIC, sebagai operator dan pemilik konsesi.

Konsorsium tersebut melibat sembilan perusahaan, dan empat BUMN di antaranya dari Indonesia, mulai dari Jasamarga, KAI, Wijaya Karya, dan Perkebunan Nusantara VIII.

Melalui sebuah rapat, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo memperkirakan jika proyek kereta cepat Jakarta Bandung baru akan balik modal setelah 38 tahun.

Perkiraan tersebut berdasarkan perhitungan feasibility study, dan konsultasi KCIC.

Saat dilakukan audit secara menyeluruh, bahwa proyek kereta cepat Jakarta Bandung alami pembengkakan biaya sampai Rp18,02 triliun.

Jika ditotalkan, proyek kereta cepat Jakarta Bandung yang berlangsung sejak tahun 2016 sampai kini mencapai Rp108,14 triliun.

Melalui keterangan resmi KCIC, pembiayaan proyek ini adalah 75% dari nilai proyek yang dibiayai China, dan 25% dari ekuitas konsorsium.

Itulah informasi mengenai utang kereta cepat Jakarta Bandung per bulan yang bisa mencapai Rp226,9 miliar per bulan.

Dan belum lama ini, kereta cepat itu mengalami kebocoran saat hujan deras padahal belum ada 1 tahun digunakan, amsyiong! (tri)

Continue Reading

Ekonomi

Pemain Utama Tambang Timah Diperiksa, Benarkah Keluarga Jokowi Terlibat?

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Kasus dugaan Korupsi Tambang Timah di Bangka Belitung terus menjadi sorotan publik.

Apalagi dua orang yang cukup dikenal di media sosial, Harvey Moeis, suami aktris Sandra Dewi, dan Helena Lim yang dijuluki crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Pasca kasus tersebut, nama putra bungsu Jokowi yakni Kaesang Pangarep malah turut trending di media sosial X (twitter) sejak Sabtu (30/3/2024).

Hal itu karena Kaesang disebut-sebut menghapus podcast dirinya bersama Helena Lim.

Meskipun podcast di kanal YouTube Kaesang sudah dihapus namun potongan video klipnya berseliweran di media sosial X.

Helena Lim yang tampak ‘akrab’ dan begitu mengenal Kaesang dalam video itu membuat netizen bertanya-tanya apakah ada kaitan Kesang dalam kasus PT Timah?

Apalagi Kaesang menghapus video tersebut di podcast-nya. Lalu adakah dugaan keterlibatan Kaesang dalam kasus PT Timah?

“Soal keluarga Jokowi tahu, itu saya tidak tahu dan saya  belum bisa buktikan itu, namun kemungkinan itu bisa saja terjadi,’ ujar Boyamin, Minggu (7/4/2024).

Meski demikian, dia mengatakan sejak pemerintahan Jokowi banyak kebijakan soal pertambangan jebol.

Hal ini karena tata pemerintahan Jokowi yang buruk dan terkesan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur.

“Sehingga  pengawasan di sektor pertambangan menjadi kendor dan jebol,” katanya.

Oleh karena itu, Boyamin mengatakan banyak perusahaan-perusahaan nakal mengambil kesempatan misalnya dari kasus PT Jiwasraya dan kasus Asabri.

“Jadi istilahnya jaman pemerintahan jokowi khususnya pengwasan buruk sehingga banyak orang korupsi besar-besaran, ujar dia.

Dia mencontohkan pengusaha Windu Aji Sutanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam perkara tambang nikel ilegal oleh Kejaksaan Agung pada 18 Juli 2018 lalu.

Pemilik PT Kara Nusantara Investama ini juga dikenal sebagai   mantan anggota tim relawan Presiden Jokowi di Pilpres 2024.

“Windu ini mengaku berkampanye untuk Jokowi padahal pengusaha nakal. Nah itu pengawasan yang jelek dan didiamkan selama ini,” ujarnya.

Pemain Utama Diperiksa

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa pengusaha berinisial RBS atau RBT (Robert Bonosusatya)  sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan PT Timah Tbk tahun 2015 hingga 2022, Senin (1/4/2024) lalu.

Boyamin Saiman menduga RBS merupakan aktor intelektual di balik kasus korupsi timah tersebut.

Adapun salah satu peran RBS yakni diduga menyuruh Harvey Moeis dan Helena Lim untuk dugaan memanipulasi uang hasil korupsi dengan modus CSR.

“RBS adalah terduga official benefit dari perusahaan-perusahaan pelaku penambangan timah ilegal sehingga semestinya RBS dijerat dengan ketentuan tindak pidana pencucian uang guna merampas seluruh hartanya guna mengembalikan kerugian negara dengan jumlah fantastis,” kata Boyamin.

Seperti diketahui Kejaksaan Agung telah menetapkan 16 tersangka  dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk pada 2015-2022.

Para tersangka itu di antaranya Harvey Moeis (suami Sandra Dewi), Direktur Utama PT Timah 2016-2021 Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT), sampai selebgram dari Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim.

Harvey dan Helena juga disangkakan dengan pasal dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Berdasarkan hasil perhitungan dari ahli lingkungan IPB Bambang Hero Saharjo, diperkirakan nilai kerugian kerusakan lingkungan dalam kasus ini mencapai Rp 271 triliun.

Sosok Tomy Winata turut menjadi sorotan

Pasca bergulirnya kasus tambang timah ini, sosok Tomy Winata ‘Bos 9 Naga’ Indonesia turut menjadi sorotan.

Dikabarkan, Tomy Winata telah menjual perusahaan tambangnya sebelum Kejagung menyelidiki korupsi timah di Bangka. 

Tomy Winata telah melepas perusahaannya PT Perusahaan PT Refined Bangka Tin yang telah berdiri pada tahun 2007.

Tomy Winata tak lagi melakukan penambangan di Bangka.

PT Refined Bangka Tin (RBT) ini awalnya salah satu lini bisnis di sektor pertambangan timah dari Artha Graha Network.

Namun pada tahun 2026, PT Refined Bangka Tin tidak lagi masuk dalam jaringan bisnis Artha Graha Network.

Artha Graha Network merupkaan perusahaan yang di dalamnya ada sosok Tomy Winata dan Sugianto Kusuma.

Kedua tokoh yang kerap dikaitkan dengan sosok-sosok ‘Sembilan Naga’ ini menjabat sebagai Wakil Komisaris di Artha Graha Network.

Waktu itu di tahun 2017, Reza Andriansyah (kini menjadi tersangka kasus timah) mengungkapkan bahwa Refined Bangka Tin dikuasai oleh sebuah konsorsium.

“Kini yang memegang Refined Bangka Tin itu pengusaha dengan latar belakang dan keahlian berbeda. Ada kontraktor dan trader timah,” kata Reza Andriansyah, Selasa (15/8/2017) silam.

Reza juga enggan menceritakan lebih rinci nilai penjualan Refined Bangka Tin.

Yang pasti menurutnya, alasan Artha Graha Network menjual anak usaha tersebut karena tidak ingin meneruskan bisnis di bidang pertambangan lagi.

Namun dari bisik-bisik yang diterima KONTAN, salah satu anggota konsorsium yang membeli Refined Bangka Tin adalah Robert Bono.

Ia merupakan pengusaha tambang batubara, hotel dan timah di era tahun 2008.

Sekadar catatan, Refined Bangka Tin yang didirikan pada tahun 2007 ini merupakan salah satu produsen timah batangan (tin ingot) terbesar di Indonesia.

Kapasitas produksi perusahaan ini mencapai sekitar 2.000 ton per bulan atau 24.000 ton per tahun.

Sosok Tomy Winata

Melansir Tribunnewswiki.com, nama Tionghoa Tomy Winata adalah Oe Suat Hong. Tomy Winata dikenal sebagai bos atau pemilik Artha Graha Network.

Tomy Winata yang biasa dipanggil TW ini lahir di Pontianak, Kalimantan Barat pada 23 Juli 1958.

Sejak kecil, Tomy Winata adalah seorang anak yatim piatu. Ia dikenal sebagai seorang anak yang lahir di tengah keluarga serba kekurangan secara materi.

Saat ini, diketahui ia memiliki lima orang anak, dua diantaranya adalah Panji Winata dan Andi Winata.

Pada 1972, ketika usianya baru 15 tahun, Tomy Winata dikenalkan dengan seorang pejabat militer di Singkawang.

Setelah perkenalan itu, Tomy Winata kemudian mendapat proyek untuk membangun kantor Koramil di Singkawang.

Selain itu, Tomy Winata juga menjadi penyalur barang ke tangsi-tangsi tentara di Indonesia.

Tomy Winata pernah mendapat proyek dari militer di Papua, Makassar, dan Ambon. Di Papua, Tomy Winata berkenalan dengan Yorrys Raweyai.

Tomy Winata juga dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan kalangan militer, dua diantaranya adalah Letjen TNI (Purn) Tiopan Bernard Silalahi dan Jenderal Edy Sudrajat. Tomy Winata juga akrab dengan beberapa jenderal lain.

Pada 1988, Tomy Winata bersama Yayasan Kartika Eka Paksi (Angkatan Darat) menyelamatkan sebuah Bank Propelat.

Bank yang semula dimiliki Yayasan Siliwangi ini hanya memiliki aset sebesar Rp 8 miliar.

Namun setelah diambil alih dan diubah namanya menjadi Bank Artha Graha, hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun bank itu sehat kembali.

Saat masa krisis 1998, Tomy Winata juga menyelamatkan Arta Pusara yang kemudian diganti namanya menjadi Artha Pratama.

Pada 1989, Tomy Winata kemudian mendirikan PT Danayasa Arthatama.

Tomy kemudian ikut serta dalam proyek raksasa senilai US$ 3,25 miliar di kawasan bisnis Sudirman Central Business Distric (SCBD) yang memiliki luas 45 hektar di jantung DKI Jakarta.

Tomy Winata juga telah mengambil alih Bank Inter-Pacific pada 2003.

Pada 2005, Bank Inter-Pacific melalui Pasar Modal kemudian mengambil alih kepemilikan Bank Artha Graha melalui Pasar Modal.

Namanya kemudian menjadi Bank Artha Graha Internasional.

Tidak hanya itu, Tomy Winata juga memiliki saham di Hotel Borobudur melalui PT Jakarta Internasional Hotels and Development. (tw)

Continue Reading
Advertisement

Trending