Ekonomi
Disaat Beras Dalam Negeri Surplus, Jokowi akan Impor Beras dari Kamboja 250.000 Ton per Tahun
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ungkap Indonesia akan melakukan impor beras hingga 250.000 ton per tahun dari Kamboja, padahal beras dalam negeri sedang surplus. Inikah yang dinamakan pro rakyat?
Dilain sisis, saat ini kondisi harga beras dalam negeri sedang meroket sesuai janji jokowi bahwa setiapa bulan september tiap tahun akan meroket semuanya. Bukannya menekan harga beras dalam negeri yang meroket, tapi hobinya yang selalu impor terus meroket.
Hal ini dia sampaikan saat menerima Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet untuk melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
“Saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia untuk mengimpor beras dari Kamboja sekitar 250 ribu ton beras per tahun,” ucapnya dalam forum tersebut.
Sebelumnya, mengawali pertemuan bilateral tersebut, Presiden asal Surakarta itu juga mengucapkan selamat atas pelantikan Hun Manet sebagai PM Kamboja pada 22 Agustus 2023.
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kamboja terhadap Keketuaan Indonesia di Asean sepanjang 2023.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa Indonesia tetap memegang teguh komitmen mereka dalam mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk dan memberikan pelatihan bagi tenaga pertanian.
“Indonesia juga siap untuk mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk dan pelatihan,” pungkas Jokowi.
Sekadar informasi, kedua Negara sebelumnya telah mengirimkan wakil untuk melakukan pertemuan guna membahas kerja sama mengenai ketahanan pangan dan menginisiasi berbagai kerja sama, di antaranya, pengiriman suplai beras Kamboja ke Indonesia, suplai pupuk Indonesia ke Kamboja, investasi di bidang pertanian dan infrastruktur, serta penawaran beasiswa dan pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian Kamboja.
Ketahanan pangan menjadi isu krusial yang menjadi perhatian negara-negara Asia Tenggara di tengah ancaman krisis pangan global dan dampak perubahan iklim.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet beserta pendamping tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada Senin (4/9/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kedatangan PM Kamboja disambut oleh jajar pasukan kehormatan dan tarian tradisional. Tampak pula menyambut kedatangan PM Kamboja di Tanah Air antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Duta Besar Kamboja untuk Indonesia Iv Heang. (tw)