Nusantara
Freeport: Megahnya Tambang Emas dan Tembaga Raksasa di Indonesia, Hasilnya untuk Siapa?

REPORTASE INDONESIA – Papua, Freeport merupakan salah satu tambang terbesar di dunia yang berlokasi di Indonesia. Dengan skala operasional yang luar biasa besar, tambang ini menjadi simbol megahnya industri pertambangan modern yang menggabungkan teknologi canggih dan sumber daya alam yang melimpah.
Terletak di kawasan pegunungan yang tinggi dan terpencil, Freeport memiliki lanskap yang unik dengan infrastruktur pertambangan yang mengesankan. Dari jalur transportasi yang berliku di pegunungan hingga fasilitas tambang bawah tanah yang sangat dalam, kompleks tambang ini menunjukkan betapa masifnya operasi yang berlangsung di sana.
Sebagai salah satu penghasil emas dan tembaga terbesar di dunia, Freeport memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan ribuan pekerja yang terlibat dalam berbagai bidang, mulai dari eksplorasi, penambangan, hingga pemrosesan mineral, tambang ini menjadi salah satu pusat industri paling maju di kawasan.
Meskipun memiliki kontribusi ekonomi yang besar, operasional Freeport juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam hal keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan di sekitar area tambang.
Kemegahan Freeport tidak hanya terletak pada ukuran dan produksinya, tetapi juga pada kompleksitas sistem yang menggerakkan operasionalnya. Dengan teknologi modern, tenaga kerja terlatih, serta kontribusinya terhadap perekonomian nasional, Freeport tetap menjadi salah satu tambang paling berpengaruh di dunia.
Banyak yang berpikir tambang ini dibuat orang asing, karena Freeport adalah perusahaan asal Amerika Serikat (AS), ternyata tidak. Pekerja divisi tambang bawah tanah ini ada sekitar 4.000 karyawan. Dari jumlah itu, 98% karyawan lokal. Bahkan menurut Freeport, 80% karyawan di divisi bawah ranah adalah anak-anak muda fresh graduate berumur di bawah 40 tahun.
Tambang bawah tanah Freeport ini cukup besar, pintu masuk berupa dua terowongan yang muat dimasukkan mobil, bahkan truk besar. Banyak lorong-lorong terdapat di dalamnya. Lokasi tambang ini sekitar 1,6 km di bawah Grasberg yang ketinggiannya 4.200 mdpl. Untuk keseluruhan jalan di tambang bawah tanah ini panjangnya 500 km, atau kira-kira seperti jarak Jakarta ke Surabaya.
Tidak seperti tambang kuno yang dilihat di televisi. Tambang ini dilengkapi fasilitas-fasilitas ruang kantor, toilet bersih, bahkan hingga tempat ibadah berkapasitas ratusan orang.

Lalu hasil dan manfaatnya, apakah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia? (ut)
