Connect with us

Tokoh RI

Gaji Pensiunan Membebani APBN, Hotman Paris: Hapus Saja Dana Pensiun DPR, Kerjanya Cuma 5 Tahun

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Pada tanggal 16 Agustus 2023 Joko Widodo resmi kenaikan gaji Pensiunan sebesar 12 persen.

Gaji pensiunan ini dinaikan lebih besar dari PNS aktif dengan harapan dapat meningkatkan daya beli pensiunan sehingga membuat perekonomian Indonesia membaik.

Namun dana pensiunan PNS disebut membebani negara hingga Rp 2,8 triliun hal ini menuai kontroversi baik di kalangan masyarakat maupun DPR.

Bahkan seorang pengacara kondang Hotman Paris memberikan tanggapannya saat mengisi acara Hot Room, yang kedatangan tamu para anggota DPR.

Pada kesempatan itu Hotman mempertanyakan mengapa yang membebani negara hanya pensiunan PNS sedangkan DPR yang hanya bekerja selama 5 tahun dan diberi pensiunan tidak dipermasalahkan.

Seperti diketahui DPR memiliki kewenangan anggaran, kewenangan pengawasan dan kewenangan legislasi, seharusnya DPR memiliki cara untuk menolong rakyat yang diterpa kesulitan dalam hidupnya.

Jangan sampai pemerintah menjadikan dana pensiunan menjadi beban negara padahal PNS selama kerjanya sudah mendapatkan potongan gaji untuk dana pensiun ini ,hal ini juga disebutkan oleh anggota DPR Anis

“Pernyataan pemerintah seperti ini sangat tidak perlu, padahal kondisi masyarakat sedang dibebankan oleh kondisi perekonomian yang tidak membaik. Jangan cari alasan dengan menjadikan dana pensiunan ASN, TNI & POLRI sebagai beban APBN”, kata Anis dikutip dari Laman Resmi DPR RI Jumat, 22 September 2023.

Dari hal ini seluruh komponen masyarakat pun meminta solusi terbaik untuk dana pensiun ini. Hotman Paris bertanya kepada anggota DPR yang datang ke program yang ia pandu, bagaimana jika gaji DPR dihapuskan?

Andre Rosiade selaku Anggota Burt DPR Ri menyatakan kesiapannya jika aturan pemberian pensiunan kepada DPR dievaluasi, ia juga memberikan solusi untuk hal ini.

“Mari kita duduk bersama, kita evaluasi undang-undang itu akan melibatkan seluruh pejabat tinggi negara, yang kedua jika memang dana pensiun tetap ada kan tanpa membebani APBN,caranya gaji bulanan dipotong, lalu di taro di taspen sehingga nanti berdasarkan potongan bulanan iuran dana pensiun anggota DPR atau lembaga tinggi negara lainnya dibayarkan,”ujar ade dikutip dari Youtube Hotroom Jumat, 22 September 2023

Hotman pun mempertanyakan mengapa undang-undang yang mengatur dana pensiunan tidak diubah padahal sudah lama.

“undang-undang itu udah lama banget t80 kok ga diubah-ubah? Karena menguntungkan jadi ga dirubah rubah ya?,”ujar Hotman.

“Mari kita duduk bersama, kita evaluasi undang-undang itu akan melibatkan seluruh pejabat tinggi negara, yang kedua jika memang dana pensiun tetap ada kan tanpa membebani APBN,caranya gaji bulanan dipotong, lalu di taro di taspen sehingga nanti berdasarkan potongan bulanan iuran dana pensiun anggota DPR atau lembaga tinggi negara lainnya dibayarkan,”ujar ade dikutip dari Youtube Hotroom Jumat, 22 September 2023

Hotman pun mempertanyakan mengapa undang-undang yang mengatur dana pensiunan tidak diubah padahal sudah lama.

“undang-undang itu udah lama banget t80 kok ga diubah-ubah? Karena menguntungkan jadi ga dirubah rubah ya?,”ujar Hotman.

Dana pensiun ini menjadi polemik yang berkepanjangan dan belum menemukan titik terang hingga sekarang.

Seorang peneliti Formappi Lucas Karus menyatakan setuju bila pensiunan DPR dan pejabat tinggi negara dihapuskan tapi tidak dengan PNS.

“Hentikan dana pensiun DPR dan seluruh pejabat negara, PNS saya kira karena dipotong setiap bulan sejak awal bekerja saya kira jangan, ujar Lucas

Ia pun melanjutkan bahwa kuasa merubah apapun di negara ini adalah kuasa dari DPR

“Jika DPR punya kemauan apapun bisa dilakukan, kalau DPR merasa APBN diberikan oleh dana pensiun dalam sekejap Undang-undang 1980 itu bisa diubah,” ujar Lukas.

Maka kesimpulannya adalah pemerintah dan DPR harus mengubah undang-undangnya terlebih dahulu dan temukan solusi terbaik agar dana pensiun tak lagi membebani negara. (ut)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement