Ekonomi
Harga Telur Ayam Lampaui Acuan Pemerintah, Mendag Bisa Apa?
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Tak cuma beras, harga telur ayam juga terpantau ikut bergerak naik. Bahkan, semakin melampaui harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Di beberapa lokasi di wilayah Jakarta-Bekasi, harga telur di tingkat eceran kini berkisar Rp30.000 per kg.
Sementara, harga acuan yang ditetapkan pemerintah adalah Rp27.000 per kg di tingkat eceran. Sedangkan harga acuan untuk daging ayam di tingkat konsumen adalah Rp36.750 per kg karkas. Harga itu sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional No 5/2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.
Di tingkat produsen, harga acuan pembelian telur yang ditetapkan dalam aturan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi pada 5 Oktober 2022 tersebut adalah Rp24.000 per kg sebagai batas atas dan Rp22.000 per kg untuk batas bawah.
Sementara, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga telur ayam hari ini, Rabu (21/2/2024), naik Rp60 ke Rp29.260 per kg dan daging ayam ras naik harga Rp70 ke Rp36.560 per kg. Sepekan lalu, 14 Februari 2024, harga telur ayam masih di Rp28.440 per kg dan daging ayam di Rp36.460 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat eceran.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, harga telur akan bergerak dinamis dan masih akan tetap berubah.
“Harga telur mestinya Rp 28 ribu/Kg, tapi ada yang Rp 26 ribu, ada yang Rp 27 ribu, itu merugikan petelur. Kalau petelur ngga untung lama-lama dipotong, jadi produksinya berkurang, akhirnya harga naik lagi,” kata Zulhas, dikutip Rabu (21/2/2024).
Selain telur, harga daging ayam juga tengah melambung di pasaran. Dari Harga Pangan Bank Indonesia, harga telur di hari ini di angka Rp 37.300, jauh di atas harga eceran tertinggi.
“Pemerintah menetapkan harga Rp 28-29 ribu gitu, juga ayam potong kita patokan Rp 36 ribu dan Rp 38 ribu, tapi kadang-kadang di pasar Rp 32-35 ribu, Itu sedang untung lah penggemuk ayam itu Rp 36-38 ribu,” sebut Zulhas.
“Kalau harga ayam dan lain-lain naiknya melebihi yang ditetapkan pemerintah, kita ada jalan. Pemda ada anggaran ngga terduga bisa mengintevensi subsidi pakan, ongkos, transportasi. Misal harga bawang naik tinggi sekali, ongkos Jawa ke Sumatra bisa ditunggu, itu ada anggaran 2% dari biaya ngga terduga dari masing-masing APBD kota provinsi di masing-masing daerah. Tiap minggu rapat, Mendagri tiap Senin terkait inflasi melibatkan Kapolda, Gubernur, Walikota dan seluruh Kementerian jadi memantau secara serius,” sebut Zulhas. (tri)