Connect with us

Nusantara

Imbas Petugas Pajak Datangi Soimah, Alamsyah Saragih Colek Kemenkeu Ukur Kebun Sawit Konglomerat

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Anggota Ombudsman Republik Indonesia Alamsyah Saragih menantang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buntut kasus pendopo Soimah.

Alamsyah Saragih mengunggah pernyataan Yustinus Prastowo  soal alasan petugas pajak mengecek dan mengukur Pendopo milik Simah di Jogja.

Ia juga mengunggah tangkapan layar kebun sawit ilegal milik korporasi dan potensi kerugian akibat pembiaran.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya itu, Alamsyah Saragih meminta Kemenkeu untuk mengukur lahan kebun sawit milik sejumlah konglomerat.

Ia juga menandai akun Yustinus Prastowo dan Menko Polhukam Mahfud MD, dan menduga jika hasil hitungan pajak kebun sawit tersebut akan lebih besar dari pendopo Soimah.

“Sawit ilegal, denda dan pajak Mas @prastow, kalau urusan rumah Soimah sampai diukur dengan sigap apakah produksi dari kebun-kebun ilegal milik ‘raja uang’ di tabel bawah sudah dikenakan denda dan pajak dengan benar?

“Saya kira hasilnya akan berkali lipat pajak rumah Soimah. @mohmahfudmd,” tulisnya lewat akun Twitter @Alamsyahsaragih pada Sabtu, 8 April 2023 kemarin.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Soimah memberikan pernyataan jika dirinya pernah diperlakukan bak koruptor usai didatangi petugas pajak pada tahun 2015 silam.

Kala itu, petugas pajak itu disebutnya datang dengan debt collector dan mengukur pendopo miliknya yang berada di Jogja, bahkan sebelum jadi.

“Pendopo belum jadi udah dikelilingi oleh orang Pajak, diukur dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore ngukurin pendopo Mas, akhirnya pendopo itu di appraisal itu hampir 50 miliar.

“Padahal saya yang bikin aja belum tau berapa (biayanya),” ucap Soimah dalam podcast Blakasuta yang dipandu Butet Kartaredjasa.

Ia menjelaskan jika dua debt collector itu datang sambil menggebrak meja. Ia pun menyayangkan sikap sang oknum yang tidak ada permisi datang ke rumahnya.

“Tahun 2015, datang ke rumah, orang pajak buka pagar tanpa kulonuwun (permisi) tiba-tiba di depan pintu yang seakan-akan saya mau melarikan diri,” terang Soimah.

“Posisi saya sering di Jakarta, di rumah alamat KTP kan di tempat mertua saya, selalu didatangi, bapak selalu dapat surat, bapak kan kepikiran, enggak ngerti apa-apa.

“Akhirnya datang orang pajak ke tempat kakak saya, bawa debt collector, bawa dua, gebrak meja, itu di rumah kakak saya,” sambungnya.

Namun sebelumnya, Yustinus Prastowo telah mengungkapkan alasan kedatangan petugas pajak ke kediamanSoimah tersebut adalah hal yang wajar dan termasuk tugas kerjanya.

“Tentang kedatangan petugas pajak yang membawa debt collector, masuk rumah melakukan pengukuran pendopo, termasuk pengecekan detail bangunan. Itu adalah kegiatan normal yang didasarkan pada surat tugas yang jelas,” ujar Yustinus.

Ia juga menjelaskan jika debt collector yang dimaksud sang artis merupakan Juru Sita Pajak Negara (JSPN) yang memiliki tugas menagih tunggakan pajak. (tw)

Nusantara

Nasibnya Seperti Rempang, Kampung Tua Panau Batam Dirusak Atas Nama Investasi di Zaman Jokowi

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Batam, Puluhan warga Kampung Tua Panau, Kecamatan Kabil, Kota Batam melakukan unjuk rasa di depan gerbang PT Blue Steel Industries (BSI) Batam, Kamis, 30 November 2023. Warga protes karena laut tempat mencari ikan direklamasi secara ilegal sudah satu tahun lebih.

Unjuk rasa disampaikan dalam membentangi poster penolakan relokasi. Selain itu beberapa warga yang didominasi perempuan juga berteriak menolak relokasi.

Aksi unjuk rasa warga ini sudah dilakukan untuk yang kedua kalinya. Namun, reklamasi tetap berlanjut. Warga memperkirakan proyek reklamasi sudah berlangsung selama satu tahun belakangan.

Saat unjuk rasa warga, perusahaan dan kepolisian menjalin kesepakatan untuk menjalin pertemuan lanjutan pada tanggal 6 Desember 2023. Hal itu disampaikan Ferry pihak perusahaan kepada warga. Namun, Ferry menolak untuk di wawancarai.

Pantauan Tempo, tampak jelas air keruh di sepanjang pantai Kampung Tua Panau. Di bagian samping pantai tanah timbun sudah masuk jauh ke tengah laut. “Kalau menjaring, jaring kita penuh dengan lumpur tanah semua,” kata Anton salah seorang nelayan Kampung Tua Panau, Kecamatan Kabil, Batam. 

Pantai di depan Kampung Tua Panau menjadi fishing ground area melaut nelayan. Pesisir kampung ini menjadi lokasi penimbunan atau reklamasi oleh PT Blue Steel Industrial perusahaan asal Austria.

Azmi RT 01 RW 04 Kampung Tua Panau, Kecamatan Kabil mengatakan, mayoritas pekerjaan warga Kampung Tua Panau adalah melaut. Setidaknya di kampung ini terdapat 177 kepala keluarga, sekitar 600 jiwa. “Area melaut nelayan di depan Kampung Tua Panau inilah, sekarang lihat semuanya sudah keruh dan berlumpur,” kata Azmi. 

Begitu juga yang dikatakan nelayan lainnya M. Hasan Deni. Biasanya nelayan mendapatkan penghasilan melaut Rp 4-5 juta setiap bulan. “Sekarang mana ada lagi, nelayan cari kerja lain, tukang bangunan, ojek online, ada juga ojek pangkalan,” katanya. 

Hasan mengatakan, akan terus berjuang bersama warga agar reklamasi dihentikan, karena sudah mengancam mata pencaharian warga. “Saya binggung juga, kemana pemerintah kota, provinsi untuk kenapa tidak ada yang mengawasi ini, padahal sudah jelas merusak, kemarin sudah disegel KKP, tetapi sekarang segelnya sudah dibuka.” kata Hasan. 

Padahal perusahaan tidak berani menunjukan izin yang mereka miliki, baik amdal, izin reklamasi dan lainnya. “Saya bisa katakan ini perusahaan bodong, izin tidak ada, sudah main reklamasi saja,” ujarnya. (ut)

Continue Reading

Nusantara

Anies Tanggapi PKS Minta IKN Dibatalkan dan Jakarta Tetap Ibu Kota

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Calon Presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan merespons PKS yang meminta ibu kota agar tetap di Jakarta dan tidak dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Anies tak menjawab tegas akan mengakomodir permintaan partai di koalisi perubahan itu. Ia hanya menyinggung Indonesia membutuhkan pertumbuhan pembangunan yang merata.

“Bahwa yang dibutuhkan di indonesia hari ini adalah pemerataan pertumbuhan. Di mana pembangunan itu dilakukan bukan hanya di satu lokasi tapi di banyak lokasi,” kata Anies di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (26/11).

“Karena kita menginginkan agar kesetaraan kesempatan itu muncul,” sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku khawatir pembangunan yang berfokus di satu titik bakal menghasilkan ketimpangan.

Oleh karena itu, ia berjanji akan berupaya mengubah kota-kota kecil menjadi menengah dan kota-kota menengah menjadi besar jika dirinya berhasil menjadi Presiden.

Lebih lanjut, ia menilai anggaran yang difokuskan di satu tempat lebih baik dialokasikan secara merata ke daerah-daerah lain.

“Alokasi anggaran yang biasa disiapkan hanya untuk satu tempat kita berpandangan memang perlu dikerjakan untuk banyak tempat. Itu aja dulu jawabannya,” tutur Anies.

Sebagai informasi, Anies diusung oleh PKS, NasDem, dan PKB yang tergabung di Koalisi Perubahan. Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres di Pilpres 2024 dengan nomor urut 1. (utw)

Continue Reading

Nusantara

BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Amankan Jalur Pemudik Natal dan Tahun Baru

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengamankan jalur atau wilayah yang dipadati pemudik pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Menurut kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya disampaikan bahwa pengunjung yang paling banyak saat libur natal-tahun baru berada di lokasi wisata.

“Kami sudah stand by bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara, serta juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca,” ungkap kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, (24/11/2023).

BMKG memprakirakan sebaran zona-zona dengan hujan intensitas lebat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan juga di NTT, Halmahera dan Papua untuk periode sebelum Natal 2023, yakni pada 17-24 Desember 2023. BMKG juga memastikan informasi cuaca dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan pihak terkait.

Apakah modifikasi cuacanya dengan menyebar nyamuk? (ut)

Continue Reading
Advertisement

Trending