Connect with us

Internasional

Iran Simpan Pesawat Ilegal di Indonesia, Hindari Sanksi Amerika Serikat

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Bandara Kertajati Indonesia disebut-sebut media dan jurnalis asing dalam transaksi mencurigakan yang dilakukan Iran dalam mendapatkan pesawat..

Nama Indonesia yang terseret dalam transaksi aneh yang dilakukan Iran ini sontak mengejutkan banyak pihak mengingat negara tersebut dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Anadolu Agency, Iran dikenai sanksi oleh Amerika Serikat yang melarang perusahaannya, termasuk maskapai penerbangan terkemuka negara itu Iran Air dan Mahan Airlines, membeli Airbus A340 untuk meningkatkan armada mereka yang sudah tua dan usang.

Pesawat yang saat ini dioperasikan oleh maskapai penerbangan terkemuka Iran dibeli dari Airbus lebih dari lima tahun yang lalu sebelum pemerintahan AS yang dipimpin oleh Donald Trump memberlakukan kembali sanksi yang telah dikurangi berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 oleh pendahulunya.

Kini, nama Indonesia terseret dalam transaksi Iran yang berusaha menghindari sanksi dari AS.

Dari artikel terbitan Aviacionline 30 Mei 2023, Indonesia disebut terlibat dalam transaksi aneh yang dilakukan Iran.

“Operasi yang dipertanyakan di negara Timur Tengah tidak berakhir di situ: Menurut jurnalis Babak Taghvaee, dua Airbus A340-212 terbang dari bandara Kertajati di Indonesia ke Iran. Pihak berwenang mengizinkan lepas landas kedua pesawat pada 23 Mei dengan registrasi TZ-DTA dan TZ-DTC, yang diberikan oleh Mali,” tulis aviacionline dalam artikelnya.

Lewat akun Twitternya Babak Taghvaee menulis sebuah cuitan pada 31 Mei 2023.

“#BREAKING : Hasil investigasi saya tentang pengadaan dua pesawat Airbus A340-212 ex-French Air Force oleh #IRGC afiliasi #MahanAir untuk #Iran pemerintah. Otoritas Indonesia & Mali terlibat dalam membantu Iran menghindari #US sanksi & menerbangkan mereka ke Iran pada 23/05/2023,” tulis akun Twitter @BabakTaghvaee1.

#BREAKING: Result of my investigation about procurement of two ex-French Air Force Airbus A340-212s by #IRGC affiliated #MahanAir for #Iran government. Indonesia & Mali authorities were involved in helping Iran to circumvent #US sanctions & have them flown to Iran on 23/05/2023. pic.twitter.com/ilkrVvwNI3— Babak Taghvaee – The Crisis Watch (@BabakTaghvaee1) May 30, 2023

Dua pesawat yang terlibat diduga milik Armée de l’Air (Angkatan Udara Prancis), yang menerimanya dari Austrian Airlines pada Mei dan Desember 2006.

Kedua A340 beroperasi di Austria dengan registrasi OE-LAG dan OE-LAH, dialihkan dengan registrasi F-RAJA dan F-RAJB, dan terbang hingga Desember 2020 untuk Angkatan Udara, ketika dijual ke LMO Aero, sebuah perusahaan Prancis dukungan dan pemeliharaan perusahaan.

LMO Aero memilikinya dalam inventarisnya dengan registrasi F-HFDD dan F-HLMG hingga suatu saat di tahun 2022, ketika mereka dibeli oleh perusahaan Mali yang dijamin Taghvaee sebagai front untuk Mahan Air.

Meskipun ibu kotanya sebenarnya Iran, perusahaan Mali mendaftarkan pesawat di bawah Sertifikat Operatornya, mereka menerima pendaftaran yang disebutkan di atas ( TZ-DTA dan TZ-DTC ) dan tetap disimpan di Indonesia.

Dari sana mereka menyatakan niat mereka untuk terbang ke Mali dan – dalam suatu langkah yang tidak mengejutkan siapa pun – terbang ke bandara Chabahar , di bagian paling selatan Iran.

Taghvaee mengklaim bahwa Mahdi Maghfouri, seorang eksekutif senior Mahan Air, terbang ke Chabahar untuk secara pribadi bertanggung jawab atas pemindahan salah satu dari dua pesawat ke Bandara Internasional Teheran.

Yang lainnya, menurut laporan yang sama, berada di Pangkalan Udara Taktis ke-10 IRIAF, Angkatan Udara Iran.

Dikutip dari artikel terbitan Aeroin.net pada 30 Juni 2023, menyebut pesawat tersebut disimpan di Indonesia.

Pesawat ini telah disimpan sejak tahun lalu di Indonesia dan dibeli oleh LMO Aero Prancis untuk dibongkar dan dijadikan stok suku cadang untuk jet A340 lain yang masih beroperasi.

Namun, pesawat tersebut tidak pernah benar-benar dibongkar, dan baru-baru ini didaftarkan ulang TZ-DTA dan TZ-DTC, terdaftar di Mali, bekas jajahan Prancis di Afrika.

Dan pada tanggal 23 terakhir mereka diam-diam terbang ke Iran,” tulis Aeroin.net dalam artikelnya.

Mahan Air sendiri sudah pernah melakukan praktik transaksi serupa tahun lalu.

Sebuah Boeing 747-300M milik operator Iran telah diakuisisi oleh Emtrasur, divisi kargo Conviasa Venezuela.

Pesawat tersebut akhirnya ditahan di bandara Ezeiza (di Buenos Aires, Argentina), setelah menyelesaikan penerbangan kargo dengan awak Iran, yang menyatakan bahwa mereka sedang melatih awak Venezuela.

Proses penyitaan yang diprakarsai oleh pengadilan AS menetapkan bahwa Mahan Air telah memperoleh pesawat tersebut melalui triangulasi serupa melalui Lance Tech General Trading LLC, sebuah perusahaan Uni Emirat Arab.

Pesawat 747-300 tetap berada di Buenos Aires, menunggu keputusan pengadilan.

Meski kabar keterlibatan Indonesia dalam transaksi Iran membeli pesawat sudah tersebar di media asing, namun hingga berita ini diturunkan, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi perihal tudingan ini. (tw)

Internasional

Duo Anggrek Merasa Bangga Lagu Cikini Gondangdia Goyang Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Membanggakan, single “Cikini Gondangdia” menjadi salah satu lagu pilihan yang dinyanyikan dalam acara “Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN” di kawasan hutan kota Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023) malam. Hal tersebut tentu saja membuat penyanyi lagu tersebut Duo Anggrek mengaku bangga.

Lagu viral milik Duo Anggrek itu dinyanyikan oleh Aurelie Moeremans. Penampilan Aurelie dengan lagu “Cikini Gondangdia” membuat tamu undangan dari kalangan menteri Kabinet Indonesia Maju dan sejumlah pimpinan negara ASEAN ikut bergoyang di depan panggung.

Aurelie tampil percaya diri bergoyang mengikuti irama dangdut “Cikini Gondangdia” yang dimedley dengan lagu “No Comment”. Penyanyi berusia 30 tahun itu terlihat cantik dalam balutan one set blazer dan celana warna gold, ditambah hiasan kain berwarna ungu di bagian dadanya hingga menjuntai ke kaki.

Penampilan dari Aurelie pun mendapat perhatian dari Putri Duo Anggrek dengan mengometari salah satu akun Instagram yang memensionnya kegiatan tersebut.

“ Masya Allah, alhamdulillah bangga banget Lagu “Cikini Gondangdia” dinyanyikan dalam acara Gala Dinner KTT Asean, walau bukan Duo Anggrek yang mengisi acara tersebut tapi penampilan dari Aurelie Moeremans sangat memukau dan membuat semua tampil bergoyang. Terimakasih semuanya. Semoga Duo Anggrek sukses terus dan bisa menghibur seluruh masyarakat Indonesia, sukses juga buat NAGASWARA, “ucap Putri, bersyukur bahagia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Devay Duo Anggrek bahwa diapun sangat senang lagu Cikini Gondangdia dinyanyikan untuk menghibur acara “Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN. “Masyaallah Tabararaqallah, “ujar Devay, menambahkan.

Acara gala dinner itu diawali dengan sajian menu bernuansa Nusantara The Forest dengan diiringi lantunan lagu dari alat musik petik Sasando khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam pidato singkatnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai tuan rumah menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus meminta para tamu untuk menikmati hidangan makan malam dan hiburan dari seniman dan musisi Indonesia.

“Selamat malam, selamat datang di Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN. Saya tahu ini hari yang panjang, kita mengadakan pertemuan KTT hari ini. Tapi sekarang mari kita nikmati malam ini dan rayakan kebersamaan kita malam ini,” ucap Presiden Jokowi dalam bahasa Inggris.
Selain Aurelie Moeremans, tampil juga sejumlah penyanyi lain seperti Afghan, Dira Sugandi, Andien, Yura Yunita, rapper Saykoji, Rinni Wulandari, grup musik asal Papua Shine of Black dan Silet Open Up. Gala dinner yang berdurasi sekitar 2 jam sejak pukul 20.00 Wib itu ditutup dengan sajian kembang api.

Gala dinner merupakan rangkaian KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Ada 22 pimpinan negara yang hadir terdiri dari 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra yang diundang. (ut)

Continue Reading

Internasional

India Jadi Raja Beras Dunia, Ternyata Pakai Strategi Presiden RI-2 Soeharto

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan yang baru pulang dari India mengungkapkan rahasia di balik kesuksesan negara tersebut dalam mengembangkan pertaniannya. Selama ini, India dikenal sebagai salah satu negara penghasil beras dan juga pengekspor terbesar di dunia.

“India 1,4 miliar orang bisa surplus, lebih. Saya tanya Kementerian Perdagangannya, semua pakai koperasi, gak konglomerasi, seluruh pertanian koperasi. Pupuk dia gak pakai pabrik pupuk kaya kita, tapi pupuk dibuat oleh koperasi-koperasi, tapi penelitian oleh pemerintah. Pupuk pakai pil segini bisa untuk 2 hektare dikasih air, diproduksi koperasi-koperasi,” kata Zulhas dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/9/2023).

Kebijakan itu demi mengamankan stok serta menghindari penipisan stok pangan di dalam negeri, apalagi untuk ukuran India dengan jumlah penduduk yang mencapai miliaran orang. Zulhas pun mengingat kebijakan itu seperti metode Indonesia dalam masa orde baru atau zaman Soeharto.

“Tapi kebijakan gak ada yang ambigu, pokonya petani disubsidi habis-habisan. Semua pupuk, bunga semua gak ada tawar, untuk dalam negeri (soal) makan mereka habis-habisan, kira-kira seperti orde baru irigasi pupuk. Kita kan pupuk diatur terlalu banyak, begitu sawah perlu pupuk petani pupuknya gak ada, kalau panen pupuknya ada. (Masalah) ini gak kelar-kelar,” sebut Zulhas.

Bukan hanya India, negara ASEAN lainnya seperti Vietnam juga menjadi negara yang surplus dalam pertanian, khususnya beras. Salah satu kunci kesuksesannya ialah keseriusan pemerintah dalam mengembangkan pertanian.

“Di Vietnam tanah pertanian lebih tinggi dari Taman Nasional. Jadi pertanian gak boleh jadi perumahan, pabrik, kalau sudah sawah gak boleh diubah-ubah selamanya. Kita ada undang-undang tapi ya masih gitu aja. Kalau kita serius bisa,” sebut Zulhas.

Namun, Indonesia tidak bisa lagi terlalu menggantungkan diri terhadap impor dari negara lain. Pasalnya, masing-masing negara tengah mengetatkan kebijakan ekspor demi mengamankan stok dalam negeri. Faktor El Nino juga menjadi pertimbangan lain.

“Vietnam kurangi tanam berasnya karena El Nino kering, padi banyak makan air, jadi tanam padi (awalnya) 2 musim jadi 1 musim karena surplus,” ungkap Zulhas. (tw)

Continue Reading

Internasional

Negara Uni Eropa Tak Terima dengan Aksi Jokowi di WTO

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Negara-negara Uni Eropa (UE) tidak terima dengan aksi pemerintahan Indonesia yang melakukan banding gugatan atas kekalahan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Uni Eropa meluncurkan strategi barunya yakni Enforcement Regulation.

Jika konsultasi Enforcement Regulation disepakati oleh industri di negara-negara Uni Eropa, maka akan ada kebijakan baru dari Uni Eropa yang bisa memperumit ekspor barang dari Indonesia, diantaranya adalah pengenaan bea masuk.

Pemerintah melalui Staf Khusus Menteri Perdagangan Bara Khrisna menjelasakan Enforcement Regulation, merupakan mekanisme internal Uni Eropa untuk berkonsultasi kepada seluruh stakeholder baik pemerintah negara-negara di Uni Eropa maupun industri pengguna bahan baku bijih nikel dari Indonesia. Khususnya industri baja di Eropa.

Enforcement Regulation akan melihat kerugian dari satu kebijakan yang diambil oleh negara lain yang berdampak kepada Uni Eropa.

“Jadi (melalui Enforcement Regulation) mereka konsultasi dulu, kalau memang sudah ada respon dan memang dinyatakan ada case (kerugian) mereka bisa mengajukan dengan retaliation/balasan tersebut. Misalnya mengenakan bea masuk kepada barang-barang kita yang masuk kepada Uni Eropa selama ini,” ungkap Bara.

“Jadi mereka mengambil ini sebagai suatu upaya untuk apakah mereka bisa melakukan suatu tindakan membalas dari kebijakan larangan ekspor kita,” terang Bara, dikutip Selasa (18/7/2023).

Sebagaimana diketahui, pada tahap pertama gugatan Uni Eropa di WTO, Indonesia dinyatakan kalah, namun Indonesia mengajukan banding gugatan tersebut pada akhir tahun 2022. Banding gugatan menjadi satu mekanisme yang diperbolehkan di WTO.

Alhasil, keputusan pertama atau kekalahan Indonesia dalam gugatan Uni Eropa di WTO tidak mengikat. Artinya, Indonesia masih bisa melaksanakan kebijakan larangan ekspor bijih nikel.

“Selama belum ada keputusan dari majelis banding maka keputusan di tingkat pertama itu tidak mengikat atau non banding jadi Indonesia bisa terus dengan kebijakan itu dan itu yang mereka tidak bisa terima, mereka maunya itu setelah ada keputusan tingkat pertama Indonesia menyerah dan merubah kebijakan dalam arti kita mencabut larangan ekspor banned untuk komoditi nikel itu,” ungkap Bara.

Sebelumnya, Uni Eropa meluncurkan kebijakan Enforcement Regulation beberapa waktu lalu. Para pemangku kepentingan UE memiliki waktu hingga 11 Agustus 2023 untuk memberikan pandangan mereka tentang penggunaan Enforcement Regulation dalam kasus ini.

Adapun tindakan yang bisa dilakukan ini dapat mencakup pengenaan bea atau pembatasan kuantitatif pada impor/ekspor.

“Peraturan Penegakan Uni Eropa memungkinkan untuk menegakkan kewajiban internasional, yang telah disetujui oleh sesama anggota WTO, ketika perselisihan perdagangan diblokir meskipun UE telah berupaya untuk mengikuti prosedur penyelesaian perselisihan dengan itikad baik,” ungkap Uni Eropa dalam situsnya yang dikutip, Jumat (14/7/2023).

“Pada saat yang sama, UE akan melanjutkan upaya untuk mencapai solusi yang disepakati bersama atas sengketa bijih nikel tersebut, termasuk terus mengajak Indonesia untuk bergabung dalam Multi-Party Interim Appeal Arrangement (MPIA),” terang situs tersebut. (utw)

Continue Reading
Advertisement

Trending