Connect with us

Tokoh RI

JK Ungkap Esemkanya Jokowi itu Boong-Boongan

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla tiba-tiba mengomentari hadirnya brand mobil dalam negeri yaitu Esemka. Ia menilai bahwa munculnya mobil fenomenal tersebut hanya bohong-bohongan saja.

“Boong-boongan aja itu,” katanya dalam Konferensi Pers Economix di FISIP UI, Senin lalu (4/12/2023).

Menurut JK, Indonesia harusnya punya potensi untuk memproduksi mobil buatan dalam negeri dengan mengambil ilmu serta teknologi otomotif dari negara lain. Namun harus dilakukan secara benar, serius atau tidak bohong.

“Mobil tuh bisa ambil teknologi luar tapi kita melaksanakannya, tapi tidak boong-boongan,” sebutnya lagi.

Untuk membuat brand otomotif sendiri, dia menyebut perlu kerja sama serta didorong semangat serta kerja sama yang baik antara pengusaha dan anak muda, dengan kemampuan sendiri, jadi jangan hanya bicara saja. Ia mencontohkan negara lain seperti Vietnam yang mampu membuat brand mobil sendiri dengan sungguh-sungguh.

“Kalau Vietnam bisa masa kita tidak bisa, banyak negara. China dulu juga gitu sekarang bisa 25 juta setahun,” ucapnya.

Lantas bagaimana kiprah mobil Esemka di Indonesia?

Setelah lama tertidur, mobil Esemka mencuat kembali pada gelaran pameran otomotif, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang digelar pada 16-26 Februari 2023. Saat itu, mobil Esemka tiba-tiba membuat kejutan dengan mengusung dua lini mobil listrik, yaitu Esemka Bima EV versi cargo van dan versi penumpang (passenger) 11 seat (kursi). Namun, ternyata mobil ini masih impor utuh alias completely built up (CBU) dari China.

Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddy Wirajaya mengungkapkan, pihaknya berencana segera memproduksi mobil listrik ini di Indonesia.

Lalu siapa sebenarnya pemodal di balik Esemka?

Eddy enggan mengungkap rinci. “Yang bisa saya sampaikan, investor orang Indonesia. Swasta,” katanya kepada CNBC Indonesia.

“Pengusaha Indonesia, WNI (warga negara Indonesia) investor Indonesia, gak ada asing. Kami tenaga kerja semua anak-anak kejuruan,” sebutnya.

Yang pasti, kata Eddy, investor tersebut memiliki jiwa merah putih untuk memajukan industri otomotif nasional lewat brand Esemka. Apalagi anak-anak yang mengerjakan juga berasal dari latar belakang sekolah kejuruan atau SMK maupun diploma.

“Swasta yang idealis, yang mau branding tentang local brand. Investasi sudah terjadi karena idealisme kebangsaan, panggilan merah putih. Beliau mau hadir untuk investasi ini, gimana mendayagunakan anak-anak SMK Jateng-Jatim ide mulia beliau,” ujar Eddy.

Nama Esemka pernah melambung setelah Presiden Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo menjadikan Esemka Rajawali sebagai kendaraan dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.

Saat Jokowi ikut Pilkada DKI Jakarta 2012, mobil tersebut sempat digunakan dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta. Namun, pamor Esemka sempat tenggelam ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta (2012-2014). Meski demikian, Esemka meroket lagi saat Jokowi mengadakan kampanye Pilpres 2014. (utw)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement