Connect with us

Peristiwa

Kebakaran Beruntun Obyek Vital, Aleg PKS Desak Menteri BUMN dan Komut Pertamina Dievaluasi

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak mengatakan, berulangnya peristiwa kebakaran berbagai obyek vital yang dikelola Pertamina menandakan ada masalah serius di tubuh Pertamina.

Amin pun mendesak Menteri BUMN agar mengevaluasi Direksi dan Komisaris Pertamina sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.

Meledak dan terbakarnya berbagai obyek vital secara berturut-turut mulai dari kebakaran kilang Cilacap, kemudian kilang Balikpapan, kilang Balongan, depo Plumpang, dan kilang minyak Dumai. Bahkan kebakaran juga terjadi pada kapal tanker pengangkut BBM.

“Mengapa manajemen Pertamina seperti tidak peduli dan tidak pernah mau belajar dari kecelakaan beruntun ini sehingga standar keamanan obyek vital begitu buruk. Atau sebetulnya ada masalah lain,” tanya Amin.

Beragam spekulasi terkait penyebab meledak dan terbakarnya berbagai fasilitas vital tersebut hingga saat ini tidak pernah dijawab tuntas oleh Pertamina.

Amin Ak khawatir persoalan ini bukan sekedar menyangkut sistem keamanan kilang minyak. Kecelakaan bergilir semacam itu seakan terjadi secara sistemik, dan ini harus segera dijawab dan dipertanggungjawabkan oleh direksi dan komisaris Pertamina.

“Kilang minyak itu merupakan fasilitas vital dan strategis dan bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak menjadi aneh karena secara bergiliran dan beruntun terus terbakar,” ujarnya.

Yang jelas, bukan hanya kerugian yang diderita Pertamina akibat hal itu. Namun juga semakin menjauhkan Pertamina dari upaya membangun kemandirian pengolahan minyak di dalam negeri.

“Lha kalau setiap tahun ada kilang terbakar, bahkan lebih dari sekali, bagaimana Pertamina mau melakukan lompatan besar dalam upaya meminimalisir impor BBM maupun produk turunan migas lainnya?” kata Amin.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, sudah semestinya kilang minyak itu memiliki protokol pengoperasian, pemeliharaan dan pengamanan yang ketat.

Di antaranya dalam upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi kebakaran, terlebih Pertamina mengklaim sudah sesuai standar internasional.

“Harus dilakukan audit terhadap teknologi dan sistem keamanan kilang minyak Pertamina untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan standar pengamanan obyek vital,” kata Amin.

Sementara untuk mencegah spekulasi, terutama tudingan adanya motif perburuan rente ditengah melonjaknya konsumsi bahan bakar minyak, Komisi VI DPR akan meminta penjelasan Direksi Pertamina.

Terlebih, Amin menambahkan, kebakaran ini terjadi menjelang Lebaran dan liburan panjang di mana kebutuhan BBM sangat tinggi. Seperti diketahui, kilang Dumai bukan hanya memproduksi berbagai jenis BBM, namun juga memproduksi avtur dan LPG.

“Konsumsi BBM, Avtur dan LPG saat Lebaran biasanya naik, Pertamina harus punya exit strategi guna mencegah kelangkaan pasokan BBM, tanpa merugikan masyarakat maupun membebani keuangan negara,” pungkasnya.

Jika perlu, menteri BUMN Erick Thohir dan komisaris Pertamina Ahok yang gaji mencapai 3,2 Milyar itu sudah dipecat atau mundur dari jabatannya atas kasus terbakarnya kilang minyak di Plumpang dan Dumai yang membuktikan ketidakbecusan mereka mengurus obyek vital negara itu. (tri)

Peristiwa

Heboh! dr Richard Lee Mohon Doa Usai Bongkar Air Minum Kemasan Galon Terkenal Mengandung BPA

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, dr Richard Lee baru-baru ini menguak masalah kandungan BPA (Bisphenol A) pada air minum kemasan galon merek terkenal.

Tak pelak, ucapannya tersebut pun menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Bahkan Richard Lee memohon doa usai membongkar air minum kemasan galon merek terkenal mengandung BPA.

Untuk diketahui, BPA sebagai salah satu zat kimia berbahaya di dalam plastik polikarbonat.

Kemasan galon dibuat dari plastik polikarbonat yang di dalamnya terkandung BPA.

Sehingga adanya BPA di dalam galon membuat air minum menjadi tercemar.

Hal itu yang disampaikan dr Richard Lee lewat media sosial.

Ia tak gentar untuk mengungkit masalah BPA pada air minum kemasan galon.

Apalagi salah satu merek terkenal berinisial A masih terkandung BPA di dalam kemasan galonnya.

Keadaan itulah yang membuat Richard Lee khawatir dan tak henti berkoar-koar.

Tindakan Richard Lee menyuarakan bahaya penggunaan galon yang mengandung BPA diperkuat dengan penelitian.

Ia menekankan sikap koar-koar yang dilakukan bukan omong kosong belaka.

“Fakta menurut riset,” ujar Richard Lee dikutip Sripoku.com dari Instagramnya, Jumat (29/9/2023).

Ia meminta doa untuk keselamatannya sehingga tetap baik-baik saja.

“Doakan saya baik-baik saja ya,” katanya.

Di balik itu, niat Richard Lee menguak masalah BPA karena ingin berbagi edukasi.

Ia mengaku masyarakat Indonesia perlu waspada dengan kondisi air minum karena bisa menjadi pemicu penyakit ganas seperti kanker.

“Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi banyak orang,” ungkapnya.

“Karena informasi ini sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga,” lanjutnya.

Sebelum itu, Richard Lee memberikan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk waspada dengan air minum galon.

“Setelah aku pelajari memang benar di Eropa sudah dilarang penggunaan minuman galon menggunakan polikarbonat,” ungkapnya.

“Karena ada pencemaran BPA-nya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Richard Lee meminta untuk masyarakat Indonesia harus waspada terhadap air minum kemasan galon.

“Saya menghimbau untuk stop menggunakan galon yang berpolikarbonat,” jelasnya.

“Silahkan menggunakan galon tapi yang PET atau kemasan plastik transparan,” tambahnya. (ut)

Continue Reading

Peristiwa

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Sejumlah masyarakat yang mengikuti uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menyatakan bahwa mereka masih memilih kereta Argo Parahyangan dibandingkan KCJB.

Alasannya karena harga tiket Argo Parahyangan lebih murah dibandingkan KCJB dan juga tidak perlu transit untuk sampai ke Bandung.  Sebagai informasi, Argo Parahyangan merupakan kereta api yang saat ini telah beroperasi dengan rute Jakarta-Bandung.

Kereta Argo Parahyangan melayani kelas eksekutif dan kelas ekonomi.  Salah satu penumpang uji coba kereta cepat, Febrina (22), mengatakan dirinya senang bisa mengikuti uji coba KCJB. Namun, selanjutnya dia lebih memilih kereta ekonomi Argo Parahyangan jika harus bepergian ke Bandung.

Meskipun waktunya lebih singkat, biaya tiket KCJB lebih mahal. Apalagi, penumpang harus kembali mengeluarkan uang untuk transportasi dari Stasiun Padalarang menuju Bandung.

“Aku pasti mikir berkali-kali buat naik kereta cepat soalnya harganya mahal,” ucap Febrina setelah mengikuti uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, Kamis (21/9).

Berdasarkan situs penjualan tiket KAI, tarif kereta Argo Parahyangan dipatok Rp 150.000 untuk ekonomi, dan Rp 200.000 untuk kelas ekskutif.  Sementara KCIC mengusulkan menjual tarif terintegrasi KCJB dengan Kereta Feeder sebesar Rp 300.000.

Peserta uji coba KCJB lainnya, Aria Maulana, juga cenderung untuk memilih kereta ekonomi Argo Parahyangan karena harganya lebih murah. Namun demikian, dia akan mempertimbangkan menggunakan KCJB jika harus ke Bandung untuk keperluan dinas.

“Kalau dari sisi pekerjaan untuk kantor, saya kira masuk akal naik kereta cepat, di mana waktu tempuh lebih cepat dibanding Argo Parahyangan. Lebih nyaman dan lebih cepat aja sih,” ujarnya.

Sementara penumpang uji coba KCJB lainnya, Lulu (24), tetap memilih Argo Parahyangan jika memiliki tujuan ke Kota Bandung. Dia mengatakan bahwa Stasiun Padalarang memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat kota Bandung sehingga harus menggunakan transportasi lain. Perjalanan tersebut dia yakini akan membutuhkan waktu dan kurang praktis. Namun dia mempertimbangkan untuk naik KCJB jika bepergian ke lokasi wisata yang berdekatan dengan stasiun KCJB. “Kalau ke Kota Bandung kan harus nyambung lagi, kayaknya lebih enak pakai Argo Parahyangan,” ujarnya.

Hal senada dikatakan peserta uji coba KCJB lainnya, Rani. Perempuan berusia 23 tahun itu berharap dapat mencoba kembali kereta cepat setelah resmi beroperasi karena nyaman dan sangat kencang. Namun, ia mengaku harus menabung terlebih dulu jika akan mencoba lagi KCJB. Ia menuturkan akan membandingkan tarif Argo Parahyangan dan KCJB usai kereta itu telah aktif beroperasi. “Cuman buat naik kayaknya bakal nabung dulu, kalau harganya (KCJB) terlalu mahal ya naik Argo Parahyangan. Mau liat perbedaannya dulu,” ucap Rani.

Kalo kata nitizen, ini proyek kereta api cepat bakal amsyiong dan hanya jadi proyek korupsi bancakan oleh Pejabat rezim saat ini.(tw)

Continue Reading

Peristiwa

Kemenhub Respons Soal Kereta Cepat Alami Insiden Lagi, Pengamat: Akan Terjadi Masalah Terus

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait dengan insiden kebakaran yang terjadi pada atap Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Senin (11/9/2023) dini hari lalu.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya telah mendapat laporan dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait insiden kebakaran pada atap Stasiun KCIC Halim.

Adita menuturkan, seluruh masalah terkait insiden ini telah ditangani dengan optimal oleh KCIC. Dia juga mengatakan kebakaran tersebut tidak terjadi pada area yang berpengaruh terhadap pelayanan kereta cepat.

“Sekarang semuanya sudah diatasi dan ditangani. Kami berharap tidak akan menganggu rencana-rencana ke depan,” jelas Adita saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Adapun, Adita menambahkan kereta cepat ditargetkan bakal diresmikan pada 1 Oktober 2023. Meski demikian, Adita menuturkan hal ini juga masih bergantung pada proses sertifikasi izin operasi yang akan dikeluarkan Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian. Dia mengatakan, saat ini PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan Kemenhub masih terus melaksanakan proses uji coba dan sertifikasi secara intensif.

“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk sertifikasi operasi ini. Kami berharap dalam kurun waktu hingga beberapa minggu ini bisa dipenuhi oleh KCIC,” kata Adita. Sebelumnya, atap Stasiun KCIC Halim terbakar pada Senin (11/9/2023) dini hari.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjelaskan insiden terbakar tersebut hanya berupa percikan api di sisi atap peron sisi timur. GM Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa memastikan, situasi di area Stasiun Kereta Cepat Halim seluruhnya juga dalam kondisi yang aman dan tidak ada gangguan.

“Tidak ada kerusakan yang terjadi di area dalam maupun luar Stasiun Halim,” katanya. Dia menjelaskan percikan api tersebut terlihat pukul 00.30 WIB. Setelah itu, KCIC langsung berkordinasi bersama Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Jakarta Timur untuk melakukan penanganan dan situasi dapat dikendalikan dengan baik.

Eva melanjutkan, petugas Pemadam Kebakaran telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi tetap terkendali. Hingga saat ini penyebab kejadian salah satu stasiun Kereta Cepat tersebut dalam proses investigasi.

para pengamat transportasi juga banyak mengatakan bahwa proyek ini akan terus mengalami banyak masalah karena di awal sudah tidak benar dan banyak mark up-nya. (utw)

Continue Reading
Advertisement

Trending