Connect with us

Tokoh RI

Konflik Pulau Rempang, Din Syamsuddin: Buat Apa Bela Investor Kalau Rakyat Teraniaya

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Bentrokan antara warga dan aparat keamanan gabungan di Pulau Rempang, Batam dikecam berbagai kalangan.

Dalam peristiwa ini banyak warga mengalami luka-luka hingga ditangkap aparat usai menolak penggusuran pengembangan kawasan industri di wilayah tersebut.

“Buat apa bela investor kalau rakyat teraniaya. Itu adalah ketidakadilan di depan mata,” kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, Rabu (13/9/2023).

Lebih lanjut Din mengemukakan aksi represif dari aparat kepolisian dan TNI kepada warga Pulau Rempang serta ketiadaan dukungan dari Pemerintah sebagai bentuk kezaliman.

”Buat apa investasi kalau rakyat terusir  dari tanah kelahirannya. Itu adalah bentuk kezaliman yang nyata, dan itu semua sikap anti-Pancasila yang harus dilawan bersama,” kata mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam, Kepri karena adanya proyek pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group asal China.

Nilai investasi itu pun mencapai 11,5 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 117,42 triliun dengan total penyerapan tenaga kerja kurang lebih 30 ribu orang.

Namun, warga yang telah berpuluh tahun menempati wilayah tersebut menolak untuk direlokasi. Tercatat, setidaknya 16 kampung akan direlokasi di Pulau Rempang, Batam, Kepri. (ut)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement