Hiburan
Konser 35 Tahun KLa Project Selama 3 Jam, Semakin Berkualitas dan Bercahaya

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Setelah menunggu 5 tahun, akhirnya Konser 35 Tahun KLa Project, dengan tagline, ’Harmoni Cahaya’ berlangsung masih megah penuh gariah. Seluruh tiket ludes terjual sebelum konser berlangsung.
Wajah Katon, Lilo dan Adi sumringah dan bahagia. Klanese masih seperti dulu. Masih mencintai mereka apa adanya, sejak tahun 1988 hingga kini.
Tata suara penuh tenaga ribuan watt dari Vendor Sumber Ria, padu indah dengan kilauan spektrum cahaya dari berbagai sudut gedung. Penonton terpesona, nyaris tanpa jedah. Mereka lupa, jika telah sing a long dan berdiri selama 3 jam. Menikmati 27 komposisi indah, utuh tanpa medley sama sekali, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Hari Selasa (31/10/23).
”Saya Klanese dari Bandung, datang bareng suami dan anak-anak. Lima tahun lalu, sempat nonton konser 30 tahun, tapi hanya berdua suami, Konser malam mini kami datang dengan anak-anak. Bahagia bisa melihat mereka bertiga masih enerjik,” ungkap Ibu Intan, yang penuh harap bisa ketemu Katon, Lilo dan Adi usai konser di belakang panggung.
Sejak pukul 17.00 WIB, penonton mulai bergegas. Ada yang masih di luar venue. Sebagian menikmati berbagai kuliner yang tersedua disejumlah stand makanan dan minuman, pada area dalam. Saat gerimis sekitar pukul 19.00 WIB, penonton semakin padat dan mulai mengular dalam antrian dipintu masuk. Nampak, Yenny Wahid, Ahmad Dhani, Mulan Jameela, Tyas Mirasih, dan sejumlah public figure lainnya, melangkah menuju Tribun VIP.
Sementara itu di backstages, suasana hangat, haru penuh kebahagiaan, sedang menyelimuti seluruh hati keluarga besar KLa Project. Mulai Katon Bagaskara, Romulo ‘Lilo’ Radjadin, dan Adi Adrian, manajemen, sponsorship, band crew, para sahabat dan keluarga tercinta, hingga wartawan dari beragam media massa, hadir menjadi saksi. Diawali dengan doa bersama. Katon, Lilo dan Adi, sepakat besama-sama, memotong tumpeng ulang tahun. Hanya sebuah potongan, nasi dan lauk-pauk, kemudiian diserahkan kepada Komisaris KLa Corp., Bambang Pramono dan Johan Widjaya Direktur Utama KLa Corp.

”Inilah ekspresi kebahagiaan dari kami. Mencapai usai 35 tahun adalah kebahagiaan yang harus dirayakan bersama-sama. Konser malam ini menjadi ekpresi kebahagiaan itu,” tukas Adi, mengakhiri upacara kecil dibelakang panggung. Tetiba, sahabat mereka, Yenny Wahid, muncul dipenghujung acara tumpengan. Tak ayal, Yenny pun didaulat, untuk memimpin baca doa bersama, ritual utama, sebelum naik panggung. “KLa Project, Sukses!” teriak mereka bersama. Katon, Lilo dan Adi, kemudian berlari kecil, menuju panggung besar mereka.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Cahaya terang Tennis Indoor yang baru saja menunjukkan wajah ribuan penonton, berubah gelap. Penonton bersorak-riang. Mereka tahu, pertunjukan segera dimulai. Lagu ’Indonesia Raya’ pun berkumandang membuka konser, penonton berkhidmat. Di atas panggung yang masih gelap, Lilo dan Katon dari sisi kiri panggung ikut bernyanyi. Sementara Adi, berada disisi kanan panggung. Nedi, Sang Manajer, memeluk Katon, usai Indonesai Raya berkumandang.
Gebukan drum, Harry Goro pun, menjadi penanda lagu ’Jarak Dua Kota’ yang menjadi pembuka konser. Kilaun cahaya lampu mulai memamerkan dirinya. Teringat ucapan Katon, seminggu sebelum konser berlangsung, “Harmoni Cahaya bukan hanya narasi, tapi cahaya beneran”.
Berturut-turut tanpa jedah, Kla menghentak dengan lagu ‘Bantu Aku’, ‘Someday’ feat. Mario yang meneylipkan rap. Lalu, lagu ‘Tentang Kita’, lagi paling hits di tahun 1989, yang melambunkgan nama KLa Porject. Kemudian, histeria penonton bergema, hingga lampu panggung kembali gelap. Baru tahap awal, pertunjukan mulai menghipnotis. KLa menghilang dibalik panggung.
Saat itu, sejumlah jurnalis foto, baru diperkenankan, memasuki area paling depan panggung untuk mengambil foto dari sudut terbaik. Nampak Buddy ACe, Koordinator Media, memimpin rombongan fotografer dan cameraman tv. Demi kenyaman penonton, mereka diberi waktu 15 menit. “Lumayan bisa motret dari jarak dekat dengan angle terbaik,” tukas Musa Sanjaya, fotografer.
” Saya percaya semua datang dari seluruh Indonesia. Dari Sumatera, Sulawesi, Papua? Terima kasih sudah datang merayakan bersama perjalanan ini. Tidak terasa, sudah 35 tahun. Kita masih muda. Sahabat yang berdiri diantara kita, ada yang sudah jadi pejabat, jadi Menteri, jadi direktur, dan jadi seniman,” sapa Katon kali pertama, disambut riuh rendah penonton.
Tembang-tembang cantik kembali mengalun. ‘Baiknya’, ‘Revolusi Disco’, dan ‘Rentang Asmara’. Disini Katon mengajak 2 wanita, penyanyi latarnya ke depan untuk nyanyi dan goyang bersama. Penonton makin memanas, saat Katon dan Lilo membagikan seikat mawar merah dan putih, melempar ke tengah penggemarnya. Segmen ini, ditutup dengan tembang ‘Satu Kayuh’. Suara Katon masih prima dan menggetarkan. Teringat, saat di ruang tunggu privasinya, Katon melakukan ritual pemanasan vokal, sembari menyanyikan lagu ‘Smoke on The Water’ dari Depp Purple, melalui speaker Bluetooth Harman Kardon.
Sepanjang perjalanan karir KLa Project, penggemar mereka, tak bisa melupakan peran Lilo sebagai backing vokal pada nada-nada tinggi melengking, maupun tampil sendiri dalam lagu ‘Meski Tlah Jauh’. Setelah membuai Klanese, Lilo yang semakin gondrong itu, berbisik pada Katon. Dan menunjuk kearah tribun bagian tengah, tepat di depan mereka, tempat penonton VIP.
“Terima kasih Mbak Yenny Wahid dan Ahmad Dhani, yang hadir menyaksikan konser ini,” sapa Katon, sembari melambai kearah mereka. Kemudian melantunkan ‘Ratu Hati’, ‘Sudi Turun Kebumi’. Dipenghujung segmen ini, saat lagu ‘Hey’ digaungkan, tak hanya pesona tata lampu, namun ilustrasi pada LED pun, menampilkan frasa-frasa penting dari lirik lagu, antara lain “Bekerja Dengan Cinta”.
Ritual ulang tahun, tak hanya berlangsung di belakang panggung. Pada segmen berikutnya, Kue Tar besar 3 susun bergambar wajah 3 personel KLa, dan 3 buah lilin. siap untuk ditiup. Pada bagian ini, Katon menyapa Ari Burhani, mantan drummer KLa Project, yang kini bersama Imma Novia, istri tercinta, masih bekerja dibalik nama besar KLa.
”Siapa yang ulang tahun? Mari kita merayakan bersama yang ulang tahun pada bulan Oktober dan besok Bulan November,” teriak Katon. Semua penonton unjuk tangan. “Sepertinya, semuanya ulang tahun nih,” canda Katon. Intro nomor ‘Tambah Usia’ pun mengalir riang, bagai choire penonton kembali bergema panjang.
Kejutan dalam konser mulai dilepaskan. Saat intro instrumental andalan ‘Heidelberg’ disajikan, kilaun cahaya semakin glamour. Adi, keyboardis jenius, memamerkan not-not indah dan harmonis. Ditimpali nuansa syahdu dari Biola yang dimainkan musisi muda, Iskandar Widjaja, anak Indonesia yang lahir dan bermukim di Jerman. Saat rekaman, bagiain ini diis oleh Violis legendaris, Luluk Purwanto.
“Kehadiran Iskandar mengejutkan, karena dia mau datang ke Indonesia. Baru tiba kemarin, dan kita lansung latihan dipanggung ini, saat gladi resik. Dia musisi masa depan ayang akan jadi kebanggaan Indonesia,” ulas disambut tepuk tangan bergemuruh.
Mulai menapaki pertengahan pertunjukannya, KLa memborbardir KLanese dengan nomor penuh pesona cinta, ‘Waktu Tersisa’, ‘Hingga Memutih Tulan’, ‘Romansa’ dan ‘Belahan Jiwa’. Polanya, mulai terasa. Setiap 4 lagu personel KLa ganti kostum. Menyapa penonton dengan canda dan tawa dengan lebih kurang 4000 penonton.
Kali ini yang paling kencang suaranya adalah KLanese pria, saat Katon memanggil nama Jolene Marie. Penyanyi muda penuh talenta ini, tampil dalam lagu ‘Gerimis’. Nomor paling menghanyutkan ini, dilengkapi dengan latar hujan rintik-rinitk pada layer LED. Jolene, nampak menikmati setiap syair puitis yang dilantunkannya.
Giliran, penyanyi bersuar emas, Eka Deli, yang mengejutkan dalam 2 reportoar sekaligus, ‘Bahagia Tanpamu’ dan ‘Laguku’. Eka, menjangkau nada tinggi dengan timbre yang tebal, dan range vokal yang luas, kombinasi yang memukau, dengan karakter vokal Lilo yang khas, sambal memainkan melodi dengan gitar Parker yang suaranya sengaja dibuat stereo. Mengingatkan kita pada gaya permainan gitar legendaris, Steve Lukather dari Toto.
Menjelang puncak pertunjukan band yang merilis album KLa ‘Kedua’ Project pada 1990, nomor-nmor everlasting song mulai dilepas. ‘Menjemput Impian’ dan lagu ‘Terpuruk’ yang menghadirkan peniup terompet asal Bali, Rio Sidik. Dilagu yang sama, peniup terompet aslinya, menurut Adi Adrian, adalah musisi asal Belanda.
“Selama ini, kami sulit cari peniup terompet dengan cara di mute, yang menjadi siganutre lagu Terpuruk, hingga kami mendengarkan Rio Sidik. Mainnya persis yang ada di rekaman,” ungkap Adi, usai pertunjukan dan Rio Sidik menghampirinya di private room, belakang panggung.
Dalam konteks genre music mereka, KLa tak tertandingi. Menuju puncak pertunjukannya, mereka melepas ‘’Lagu Baru’, ‘nomor paling laku dan paling rumit yang dimiliki KLa bertajuk ‘Tak Bisa Kelain Hati’ (Album ke-3,1991) pun dieksekusi dengan baik oleh Katon. Kekhawatiran bahwa ia tak mampu mencapai nada tinggi saat overtune, tak terbukti. Dengan senyum bahagia ia menuntaskannya. Sing a long kembali mengudara.“Sungguh ku akui, tak bisa ke lain hati…”
Akhirnya, Konser 35 tahun KLa, dituntaskan dengan nomor ‘Semoga’ dan karya paling ajaib. Sebutlah masterpieces dari mereka, ‘Yogyakarta’. Tak ayal lagi, segala enerji dari panggung maupun dari tengah penonton, tumpah ruah, tak tertahankan.
Sekelompok Perempuan yang merentangkan syal bertuliskan ‘KLanese’, menyanyi kencang, bagai memecah langit-langit Tennis Indoor Senayan. “Ijinkanlah aku untuk selalu pulangi lagi. Bila hati mulai sepi tanpa terobati”
Katon, Lilo dan Adi, masih memesona. Ketiganya adalah harmoni bintang nan cemerlang, yang terus bercahaya hingga mereka merilis album baru ‘35 Thirty Five Year’, yang berisi lagu-lagu intrepertasi bari dengan penyanyi lain, sebuah produksi bersama Le Moisek Revole.
Saat penonton, mulai meninggalkan gedung pertunjukan, Ahmad Dhani, ke backstages, datang ke private room, menyapa Lilo.
Apa kata Dhani tentan konser KLa?
“Ahmad Dhani ada diantara penonton lainnya, itu sudah cukup membuktikan, apa komentarya tentang KLa Project,” simpul Lilo.
“Terima Kasih KLanese, sampai ketemu 5 tahun lagu, dalam konser yang semakin dahsyat,” pungkas Katon. Mereka pamit, memberi hormat, foto bersama, salam dan silam dari atas panggung megah yang tak terlupakan. (tw)
Hiburan
Wali Band Rilis Single ‘Fatimah’ Jelang 25 Tahun Berkarya dengan Konsep VideoKlip Nuansa Timteng

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Band WALI sukses hadirkan nuansa yang berbeda lewat single terbarunya berjudul “Fatimah” a masyarakat pencinta musik Wali dan Parawali, diajak menikmati sebuah lagu dengan suguhan video musik yang sarat nuansa Timur Tengah di masa lalu.
Tidak banyak grup musik di Indonesia seperti Wali. Selama 24 tahun tetap eksis, band dengan personil Apoy (gitar), Faank (vokal), Tomy (drum) dan Ovie(keyboard) itu tetap konsisten menelurkan karya-karya baru termasuk dalam bentuk album.
Ketika poster Fatimah untuk kebutuhan countdown diposting di akun Instagram Nagaswara dan netizen yang bertanya apakah itu film, sinetron atau video musik terbaru Wali?

Teka-teki tersebut direspon Nagaswara dan Wali dengan menggelar launching dan konperensi “NOVIMBER” (Nonton Video Musik Bersama) Wali – Fatimah di CGV Cinemas FX Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, 30 November 2023.
Hal menarik lain yang ditawarkan Wali lewat lagu “Fatimah” adalah terkait konsep vokal Faank. Lewat single ini, Wali mencoba membawa pendengar bernostalgia dengan vokal Faank saat Wali pertama kali meluncurkan album.

Selain itu, untuk single ini, Wali juga menggunakan standar teknologi suara tiga dimensi atau “dolby atmos music”.
“Kita coba tawarkan kepada masyarakat cara bernyanyi Faank yang agak berbeda,” tutur Apoy.
Tahun 2023 ini, setidaknya Wali sudah merilis dua single. Di bulan November ini, band dengan personil para santri itu kembali merilis single baru berjudul “Fatimah”. Penggunaan nama orang atau diksi “Fatimah” adalah kali pertama bagi Wali.

Fatimah
Lantas kenapa “Fatimah”? Sebagai pencipta lagu, Apoy mengatakan membayangkan tentang sosok seorang perempuan yang ”sempurna”. Fatimah adalah nama familiar, bahkan menjadi sebuah nama mulia yang disematkan Nabi Muhammad SAW kepada putrinya.
Wali menginginkan “Fatimah” hadir sebagai sebuah lagu yang berbeda di sepanjang 24 tahun perjalanan karir bermusik mereka. Selama ini, sebut Apoy, penggemar-penggemar Wali akan dengan mudah mengenal lagu-lagu mereka. Namun lewat “Fatimah”, Apoy berharap akan ada semacam “plot twist”. (utw)
Hiburan
Penyanyi Nagaswara, Sandrina Luncurkan Single Terbaru “Slow Respon”

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Yeesss .. Sandrina Mazayya Azzahra yang biasa disapa Sandrina kembali melepaskan single terbarunya berjudul “Slow Respon” ciptaan Abejo Santoso dengan aransmen Donall Kinan Sammy (arranger lagu hits “Lagi Syantik” Siti Badriah). Lagu “Slow Respon” merupakan single ke-empat Sandrina setelah sebelumnya bersama NAGASWARA sukses merilis lagu “Habis Minum Apa” (2021), “Pacar Selingan” (2022) dan “Rindu Semalam” (awal tahun 2023).
Lirik lagu “Slow Respon” bercerita tentang seseorang yang mulai diabaikan oleh kekasihnya, ia selalu ingin dikabari namun kini ia merasa heran dengan perubahan kekasihnya jika dihubungi selalu singkat jawabannya dan selalu slow respon. Padahal dulu awal berkenalan sangat hangat, tapi sekarang berubah begitu dingin. Sehingga timbul pertanyaan apakah kekasihnya ini mulai merasa bosan padanya atau sebenarnya kekasihnya ini apa sudah punya pacar baru lagi ?
Memang jika ditelaah lebih dalam lagi situasi dari cerita lagu “Slow Respon” ini sangat relate dengan karakteristik penikmat musik Gen Z karena lagu ini berbeda dengan lagu dangdut atau dancedhut pada umumnya. Lagu ini dari tema, lirik, dan musiknya sangatlah sesuai dengan karakteristik Gen Z dan sangat kekinian ditambah lagi dari musiknya ada unsur tradisional Jaipongan.

Produksi musik dan aransmen single ini digarap oleh Donall Kinan Sammy. Bahkan untuk vokal guide Sandrina saat rekaman langsung diarahkan oleh Donall, sehingga menghasilkan suatu kemasan apik baik dari sisi musik yang berpadu dengan vokal khas dari Sandrina. “Oh ya untuk musik digarap oleh mas Donall bahkan mas Donall langsung guide vokal aku saat rekaman. Musiknya memang tidak jauh-jauh dari aku biasa bawakan, pastinya musik dancedhut dan ada unsur-unsur musik tradisionalnya gitu, seperti unsur gendang. Pokoknya disesuaikan dengan notasi lagu dan lirik Gen Z, jaman sekaranglah, “ucap Sandrina.
Video klip “Slow Respon” digarap oleh PH Lunar Films dan mengambil lokasi syuting di Studio Toha Bintaro, Jakarta Selatan. Konsep dari video klip ini sendiri adalah dance video bergaya K-Pop, modern dan kekinian mulai dari sisi kostum, editing dan lainnya. Selain itu, video klip ini juga mengambil adegan tarian Jaipongan yang sudah menjadi salah satu ciri khas Sandrina. Jadi secara image ini menjadi upgrade bagi Sandrina karena memang berbeda dari konsep-konsep di single sebelumnya.
Sandrina, saat ini selain sibuk menyanyi ia juga tahun ini berhasil menyelesaikan kuliahnya di London School of Public Relation (LSPR), Jurusan Ilmu Komunikasi. Saat ini, ia berhak menyandang gelar S.Ikom pada namanya. Menurut penyanyi yang juga dikenal sebagai penari itu, ia akan menjalani wisuda pada tanggal 30 November 2023. Nah, apakah selanjutnya Sandrina akan fokus bekerja di bidang kehumasan atau masih tetap melanjutkan karirnya sebagai penyanyi?
“Aku akan tetap bekerja di dunia entertainment. Sebenarnya jurusan aku kan Ilmu Komunikasi ya jadi bisa ke mana aja. Bisa di MC, terus penyanyi kan juga salah satu skill-nya bisa public speaking. Itu kan masih berhubungan juga dengan kerjaan aku di dunia entertainment,” ucap gadis cantik ini.
Sandrina dikenal pertama kali lewat debutnya sebagai penari setelah mengikuti ajang Indonesia Mencari Bakat 3 (IMB 3) pada 2013 dan berhasil menjadi juara 1. Kemudian karirnya kian moncer sebagai penyanyi dancedhut.
“Tadinya pengen nyanyi rock, tapi malah lebih tertarik ke dangdut,” meski awalnya aku sempat tak diizinkan keluarga untuk terjun dalam dunia musik dangdut, namun belakangan justru keluarga bisa menerimanya, “ungkap dara yang mahir tari Jaipong ini.
Di usianya yang masih muda Sandrina dikenal sangat gigih dan penuh semangat untuk selalu mengasah berbagai kemampuannya bukan hanya dibidang entertainment saja akan tetapi pendidikan tetap menjadi nomor satu, bahkan Sandrina juga memiliki usaha yang merambah ke bisnis kuliner.
“Harapanku semoga semua yang aku jalankan ini dapat sinergis dan dapat memberikan keberkahan. Dan untuk single terbaru aku ini “Slow Respon” yang merupakan ciptaan mas Abejo yang inspirasi liriknya tercipta dari kisah true storynya, disukai oleh semua lapisan masyarakat Indonesia di manapun berada, sehingga lagunya menjadi booming. Aamiin, “ pungkas Sandrina.
Artist : Sandrina
Titlle : Slow Respon
Composer : Abejo Santoso
Producer & Arranger : Donall Kinan Sammy
Vocal Director : Donall Kinan Sammy
Mixing Engineer : Donall Kinan Sammy
Mastering Engineer : Donall Kinan Sammy
Label : NAGASWARA
Publisher : NAGASWARA Publisherindo Musik
Genre : Dangdut
Rilis : November 2023. (tri)
Hiburan
Perayaan 25 Tahun BADAI Bermusik “Tak Lekang oleh Waktu” Hadirkan Duo Anggrek dan Randy Pangalila

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Doadibadai alias Badai, telah menjalani waktu cukup panjang dalam karier bermusiknya sejak 1999, yang diawali sebagai songwriter dan arranger album anak-anak. Lalu setelah itu menemukan dan mendirikan Kerispatih yang akhirnya dikenal sebagai salah satu band pop Indonesia dengan mesin lagu hits yang cukup produktif sejak 2005.
Badai adalah sosok penting dibalik banyak hits dari banyak penyanyi Indonesia lainnya, sejak 2009. Di antaranya Rossa, Agnes Monica, Terry, Audy Item, Astrid, Judika, Andmesh Kamaleng, Mytha Lestari, Cakra Khan, Maudy Ayunda, Mike Mohede, Lea Simanjuntak, Delon, Regina Idol, Rayen Pono, Melly Mono, dan masih banyak lagi.

Lalu kemudian hadirlah sebuah project album solo Badai di tahun 2014 bertajuk “Love Life Woman”. Di tahun 2017, Badai membentuk Badai Romantic Project dengan super hits “Melamarmu”. Sampai hari ini, lagu tersebut masih mendulang sukses luar biasa secara angka digital.
Sejak memutuskan untuk bersolo karier di 2016, Badai terhitung sangat aktif membangun karir solonya, baik dengan membawakan karya sendiri di atas panggung atau memproduksi ulang lagu-lagu hitsnya dalam sebuah album masterpiece.
Pada tahun 2022, Badai bersama KFC Indonesia merilis “Album Karya Terbaik Badai 23 Tahun Berkarya” yang menampilkan banyak penyanyi hits Indonesia. Album tersebut telah terjual 550.000 copies (dalam waktu 4 bulan penjualan). Ini menandakan karya seorang Badai masih dinantikan dan cukup diterima dengan baik oleh penikmat musik Indonesia.
Tahun 2024 nanti, Badai akan memasuki masa berkarier 25 tahun di industri musik Indonesia. Perjalanan yang tidak mudah bagi seorang seniman, pencipta lagu dan musisi. Dan satu hal lagi, untuk dapat bertahan tetap produktif di era digital sekarang ini, Badai cukup membuktikan konsistensinya.

“Setiap hari, menit, detik hidup dan karir saya, saya selalu mengerjakan segalanya dengan hati. Duapuluhlima tahun ini sebuah hal besar untuk segala pengorbanan yang telah saya perjuangkan,” ucap Badai.
Perayaan 25 Tahun Badai Bermusik “TAK LEKANG OLEH WAKTU” akan digelar pada tanggal 19 Januari 2024, dalam bentuk konser tunggal serta kolaborasi budaya dan musisi tradisi, juga menghadirkan rekan-rekan penyanyi seperti Delon, Dudi Oris, Duo Anggrek dan Randy Pangalila. Event tersebut bertempat di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta, dengan kapasitas penonton 1200 orang.
“’TAK LEKANG OLEH WAKTU’ adalah lagu dan karya tertua saya sejak 1998. Sekaligus ini adalah doa saya untuk karya-karya saya di masa depan. Jaman yang berganti tidak akan menghalangi saya untuk tetap berjalan terus sampai garis akhir,” imbuh Sarjana Teknik Mesin, Universitas Trisakti itu.
Konser ini adalah perayaan besar bagi seorang Badai, sekaligus momen kembalinya Badai ke rumah perjuangan musiknya sejak awal, NAGASWARA. Selain itu, di NAGASWARA, Badai juga akan segera merilis single solonya pada tanggal 19 Januari 2024 nanti.
“Ya NAGASWARA adalah Rumah Perjuangan Musik saya sejak awal. Saya tidak pernah menyangka, Pak Rahayu dan tim NAGASWARA masih segitu percayanya sama karya saya. Maka ini adalah semangat baru. Saya bersyukur kembali ke rumah yang tepat dan sayang sama saya dengan tulus,” tambah musisi dengan karya-karya lagu romantis itu.
Tentunya, ini akan menjadi hadiah besar setelah 10 tahun tidak mengeluarkan album solo. Seperti apa kejutannya? Tunggu saja di konser Perayaan 25 Tahun Badai Bermusik “TAK LEKANG OLEH WAKTU” 2024. Sukses untuk Badai. (ut)
-
Ekonomi2 days ago
PT Koperumnas Gelar Acara STK bagi 300 Konsumennya
-
Hiburan2 days ago
Wali Band Rilis Single ‘Fatimah’ Jelang 25 Tahun Berkarya dengan Konsep VideoKlip Nuansa Timteng
-
Megapolitan1 day ago
DiJUAL 1 UNIT APARTEMEN CIBUBUR VILLAGE “SEPARUH HARGA&ALL FURNISHED
-
Tokoh RI2 days ago
Capres Anies Janjikan Bawa Kerukunan Jakarta ke Tingkat Internasional
-
Teknologi1 day ago
Telkomsel Bersama WeTV Hadirkan Hiburan Digital Terkini Tanpa Biaya Tambahan
-
Nasional3 days ago
Di wilayah NKRI Ada Larangan untuk Kibarkan Bendera Israel dan Nyanyikan Lagunya
-
Hukum3 days ago
Putusan MK Loloskan Anak Jokowi, Berdampak Gibran Digugat Rp 204 Trilliun
-
Politik3 days ago
KPU Dibobol Hacker, Data Pribadi 204 Juta Penduduk Indonesia Dijual Rp 1,2 Miliar