Olahraga
Luapan Amarah Justin Hubner ke Wasit Shen YinHao Asal Cina, Timnas Kena Karma dari Pilpres Curang
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/IMG-20240430-WA0008.jpg)
REPORTASE INDONESIA – Qatar, Bek Timnas Indonesia U-23, Justin Hubner, emosi kepada wasit Shen Yinhao asal China. Pemain berusia 20 tahun itu melampiaskannya lewat stories akun Instagramnya, @justinhubner5, pada Senin (29/4/2024) malam WIB.
“Kami memang bermain buruk hari ini. Tapi, orang ini,” tulis Justin Hubner disertai dengan emotikon menahan kemarahan.
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/FB_IMG_1714449173306.jpg)
Timnas Indonesia U-23 sempat di atas angin ketika Muhammad Ferarri mencetak gol ke gawang Timnas Uzbekistan U-23. Namun, mental tim berjulukan Garuda Muda itu ambruk setelah wasit Shen Yinhao menganulirnya.
Hasil ini membuat Timnas Indonesia U-23 akan bermain di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 di Abdullah bin Khalifa Stadium pada 2 Mei 2024 melawan Timnas Irak U-23.
Tim peringkat ketiga Piala Asia U-23 berhak menyegel tiket ke Olimpiade Paris. Sementara yang takluk, bakal ke play-off menghadapi ranking ketiga Piala Afrika U-23 2023, Timnas Guinea U-23, di Prancis pada 9 Mei 2024.
Wasit VAR Ikut Bermain
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/FB_IMG_1714450561995.jpg)
Bicara soal gol Ferrari tadi jika pake aturan EPL nggak offside. Kaki Sananta bergerak setelah bola melambung, bukan ketika ditendang, tetapi wasit mereview momen sepersekian detik setelahnya, dan tidak di cek dari sudut yang pas.
Dan baru tahu jika di Piala Asia U23 tidak cek lewat SAOT (Semi Automatic Offside Technology).
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/IMG-20240430-WA0012.jpg)
SAOT (Semi-Automated Offside Technology)
Yang patut disayangkan dari Piala Asia U23 kali ini tak menggunakan teknologi SAOT. Jika tidak salah saat Piala Asia senior kemarin dipakai. Dan saat Piala Dunia 2022 yang juga digelar di Qatar menggunakan SAOT.
Fungsi teknologi sistem keputusan semi otomatis atau SAOT utamanya untuk membantu para wasit di lapangan dalam memutuskan seorang pemain terjebak posisi offside atau tidak. Selain itu, untuk memeriksa ulang pelanggaran-pelanggaran krusial, seperti handball maupun pelanggaran keras di kotak penalti. FIFA mengklaim hasil daripada SAOT sangat cepat dan akurat.
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/IMG-20240430-WA0011.jpg)
https://www.facebook.com/share/r/PPaks73UkBXNBLHT/?mibextid=oFDknk
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/IMG-20240430-WA0014.jpg)
Inilah akibat jika wasit ikut bermain dalam pertandingan dan berlaku tidak adil, Sama seperti kejadian Pilpres Curang 2024 di Indon-Konoha dimana KPU dan MK yang seharusnya berlaku adil dalam Pemilu, namun sebaliknya melakukan hal-hal yang tidak jujur dan jauh dari keadilan (Tak Jurdil).
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/04/FB_IMG_1714454605806.jpg)
Jadi Timnas Garuda muda akhirnya kena karma dari pilpres curang 2024 di Indonesia. Salam Jurdil! (utw)
![](https://reportaseindonesia.com/wp-content/uploads/2024/09/logo-ri.jpeg)