Connect with us

Ekonomi

Mengapa StartUp Sekelas Fabelio.com Bisa Gulung Tikar dan Apa Sengaja Dipailitkan?

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, PT. Kayu Raya Indonesia (KRI) yang menaungi Fabelio.com merupakan perusahaan startup yang fokus menjual aneka furniture berkualitas. Platform ini mempertemukan produsen furnitur lokal dengan desain yang menarik, menawarkan pengiriman bebas biaya, dan masa garansi hingga dua tahun.

Menurut data Pitchbook.com, perusahaan yang berdiri sejak 2015 ini sudah memiliki sekitar 300 karyawan, 17 investor, dan mendapat pendanaan seri C. Jumlah transaksinya mencapai angka $9 juta.

Belum lama ini, pengadilan memutuskan bahwa startup yang bergerak di bidang desain interior dan furnitur ini jatuh pailit. Padahal, sebelumnya Fabelio menerima pendanaan hingga Rp. 300 miliar.

Startup yang didirikan pada 2015 ini akhirnya diputuskan pailit sesuai keputusan Pengadilan Niaga di PN Jakarta Pusat No. 47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, pada tanggal 5 Oktober 2022.

Fabelio didirikan oleh Christian Sutardi, Marshall Tegar Utoyo, dan Krishnan Mullasseri Menon pada 2015, dengan bendera KRI. Pilihan untuk mengembangkan e-commerce yang terfokus pada furnitur dilandasi karena pengalaman dan keahlian tiap-tiap founder.

Christian dan Krisnan pernah bekerja untuk perusahaan startup e-commerce besar seperti Lazada, Zalora, Food Panda, dan Rocket Internet.

Sedangkan Marshall Tegar Utoyo punya perusahaan desain sendiri. Marshall Tegar Utoyo adalah orang yang bertugas memimpin tim desain untuk Fabelio.

Dua pendiri Fabelio pernah masuk dalam daftar ‘30 Under 30 Asia 2018’ yang dirilis oleh Forbes. Krishnan Mullasseri Menon dan Marshall Tegar Utoyo dipuji karena dianggap telah memajukan dan mengembangkan industri pada bidangnya masing-masing.

Dua tahun silam, KRI bahkan masih mengumpulkan pendanaan dari PT Modal Rakyat Indonesia (MRI), AppWorks, MDI Ventures, dan Endeavour Catalyst. Nilai yang terkumpul saat itu mencapai USD 20 juta, saat itu setara Rp. 300 miliar.

Salah satu Pendananya adalah MRI dan KRI yang menaungi Fabelio tersebut gagal mengembalikan dana pinjaman tersebut.

MRI merupakan salah satu Perusahaan Peer to Peer Lending yang berbasis Fintech yang bergabung didalam Fazz Financial Group (FFG) dan sudah mendapatkan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan. KRI merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang Perdagangan Eceran Furnitur, berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Nomor AHU-0023742.AH.01.01.Tahun 2016, bahwa pengurus KRI adalah :

MARSHALL TEGAR UTOYO jabatan sebagai Presiden Direktur KRI.

Marshal Tegar Utoyo yang merupakan Co-founder Fabelio, makin mencuat saat namanya masuk dalam daftar Forbes “30 Under 30” Indonesia. Dari Conclave, Marshall Tegar Utoyo bertemu dengan Christian Sutardi yang menjadi partner bisnisnya di Fabelio. Fabelio sendiri terbentuk karena ketertarikan mereka pada dunia e-commerce yang sedang berkembang pesat di tanah air.
 
KRISHNAN MULLASSERI MENON jabatan sebagai Direktur KRI.
 
Krishnan Mullasseri Menon, merupakan pendiri dari Bukukas yang baru saja melakukan rebranding menjadi Lummo. Diketahui bahwa Lummo, platform penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) software-as-a-service (SaaS)  yang baru saja mendapatkan pendanaan seri C yakni senilai US$80 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.

CYNTHIA CHAERUNNISA jabatan sebagai Komisaris KRI.

Cynthia Chaerunnisa meraih gelar S1 di Curtin University Australia jurusan marketing. Ia mempunyai peran dibalik branding di salah satu brand kopi ternama di Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Co Founder dan Chief Marketing Officer (CMO) disalah satu brand kopi ternama tersebut yang  kedai pertamanya dibuka di menara Standard Chartered dengan modal kurang dari Rp. 200 juta. Modal tersebut didapatkan dari dana pribadi mereka.

Christian Sutardi salah satu pendiri Fabelio.

Christian Sutardi salah satu pendiri dari Fabelio yang juga merupakan suami dari Cynthia  Chaerunnisa.

Apakah para Co-founder atau pendiri dari StarUp Fabelio ini akan melepaskan diri dari tanggung jawab mereka terhadap kewajiban perusahan yang mereka jalankan selama ini?

Berdasarkan aktivitas yang dilakukan belakangan ini, para Co-founder atau pendiri Startup Fabelio tampak seperti melepaskan diri dari tanggung jawab mereka terhadap kewajiban perusahaan yang mereka jalankan selama ini dan apakah StartUp besar sekelas Fabelio.com itu sengaja dipailitkan?
 
Saat ditanyakan kepada pihak pendana MRI, alasan mengapa Fabelio dibawah naungan KRI bisa alami gulung tikar dan gagal membayar kewajibannya secara penuh? Melalui pengacaranya, Raja Harefa mengungkapkan, “Bahwa pandemi Covid hanya menjadi alasan KRI untuk menyelesaikan kewajibannya kepada kreditor, KRI memang sudah ada itikad tidak baik untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada para kreditor.

“Saat kami mencoba menanyakan ke kurator KRI perihal apa saja harta pailit KRI yang sudah didapatkan dan bagaimana pembayaran terhadap kreditor konkuren, mereka tidak menanggapinya,” jelas kuasa hukum MRI Raja Harefa di Jakarta (6/10/2023).
 
Bahwa dijelaskan Marshall Tegar Utoyo, Krishnan Mullasseri Menon danCynthia Chaerunnisa selaku Pengurus dari KRI yang statusnya dalam keadaan Pailit, tidak bergeming terhadap kewajiban-kewajiban hutangnya sebesar 100 Milyar lebih kepada para kreditor termasuk karyawannya.
 
Pihak Kurator KRI pun tidak menjelaskan kapan kira-kira penyelesaian kepailitan ini kepada kreditornya.
 
Marshall Tegar Utoyo, Krishnan Mullasseri Menon, Cynthia Chaerunnisa serta Christian Sutardi diduga hidup bermewah-mewah dan telah meninggalkan hutang kepada MRI yang dimana MRI juga ikut membantu dalam pengembangan bisnis KRI, namun nyata- nyatanya MRI malah mengalami kerugian karena mereka, dan MRI menanggung beban tersebut kepada para Lender dan para Investornya.
 
Saat mencoba meminta keterangan dari Pihak KRI serta kuratornya, namun belum ada yang bisa memberikan alasan dan tanggapannya. (utw)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement