Connect with us

Internasional

Menurut Pusat Astronomi Internasional 1 Syawal 1444 H di Timur Tengah Jatuh pada 21 April 2023

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Abu Dhabi, International Astronomical Union atau Pusat Astronomi Internasional yang bermarkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, memprediksikan berdasarkan perhitungan yang dilakukan tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023 M. Tanggal ini sesuai dengan ketetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ihwal awal bulan Syawal yang jatuh pada hari dan tanggal yang sama.

Di sebagian negara Timur Tengah, Bulan sabit muda (hilal) Syawal kemungkinan akan terlihat pada Kamis, 20 April, bertepatan dengan 29 Ramadan. Demikian dikutip dari Emirates 24/7, Senin (10/4). Namun, di beberapa bagian Asia dan Australia, ada kemungkinan hilal sulit terlihat pada tanggal tersebut.

Selain itu, seperti dilansir dari Gulf News dan Sindo News, Jumat (07/04) melaporkan bahwa sulit untuk melihat bulan dengan mata telanjang atau teleskop dari sebagian Asia dan Australia meskipun ada kemungkinan beberapa negara Muslim dapat melihatnya.

“Negara-negara Islam diperkirakan akan melihat bulan sabit Syawal pada hari Kamis, 20 April. Dalam keadaan seperti itu, sebagian besar negara Islam mungkin mengumumkan Jumat, 21 April sebagai hari pertama Idul Fitri.” tulis UAEBARQ dalam postingan Pusat Astronomi Internasional pusat dalam keterangannya seperti dilansir Arab News, Kamis (7/4/2023). (tri)

Internasional

IDF Teroris Alami Masalah Besar Saat Gencatan Senjata: Prajurit Israel Berkurang, Suporter Hamas Bertambah

Published

on

REPORTASE INDONESIA -Gaza, Media Israel, Kan, menyatakan dalam laporannya, dari sudut pandang praktis, tentara Israel telah kalah dalam operasi militer mereka di Gaza.

Hal itu terkait kesepakatan gencatan senjata yang berada dalam alur kendali Hamas, milisi yang menjadi target utama mereka dalam bombardemen Gaza yang memantik amarah dunia Internasional.

Laporan Kan juga menambahkan, ada masalah yang sedang dihadapi pasukan Israel di Gaza selama gencatan senjata.

“Reorganisasi militer Israel di Gaza masih dalam tahap pembangunan dan peraturannya (garis komando) belum sepenuhnya jelas,” tulis laporan tersebut.

Media mencatat kalau tidak akan ada sebanyak 12.000 tentara Israel yang tersisa di Gaza, karena jumlah ini akan dikurangi oleh IDF terkait pengeluaran besar perang.Suporter Hamas Justru bertambah.

Laporan tersebut juga menyebutkan kalau pasukan pendudukan Israel berupaya mencegah pergerakan warga Palestina dari bagian selatan Jalur Gaza ke utara saat gencatan senjata dimulai.

“Seluruh unit yang bekerja dalam misi ini, menunjukkan bahwa “jelas bahwa mereka tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan mereka untuk menghentikan semua gerakan ini,” tulis laporan Kan.

Ulasan ini menyandarkan pada asumsi kalau kembalinya warga Gaza dari selatan ke utara akan memperkuat barisan organisasi Hamas.

Sejumlah warga mengikuti aksi damai untuk Palestina di GDC, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).

Mereka yang kembali, diasumsikan, meninggalkan keluarga -anak dan istri- mereka tetap di Selatan, sementara warga Gaza yang kembali ke Utara datang untuk menengok rumah dan kondisi yang ada; berpotensi siap perang dan bergabung dengan Hamas.

Hal ini menjelaskan mengapa IDF menembaki warga Palestina yang kembali ke Gaza saat periode gencatan sejata. 

Berbondong-bondongnya warga Gaza ini, diulas Kan, sebagai kegagalan upaya Israel untuk merelokasi mereka ke lokasi lain.

Tentara Israel sebelumnya memang membagi Gaza menjadi dua bagian, Utara dan Selatan dalam upaya melokalisir perlawanan Hamas. Nyatanya, upaya itu gagal dan disebutkan sebagai harga yang mahal dari kesepakatan gencatan senjata yang terjadi.

“Jelas bahwa Hamas akan mencoba menghancurkan apa yang telah dilakukan tentara Israel sejauh ini, dan Israel telah mempertimbangkan hal ini dan menyadari bahwa ada harga yang harus dibayar untuk gencatan senjata,” tulis laporan Kan.

Media Israel melaporkan kalau Hamas masih menguasai Gaza 49 hari setelah agresi tentara Israel (IDF) di Jalur Gaza.

Laporan Channel 12 menambahkan, kalau gencatan senjata itu adalah hal yang bermanfaat bagi milisi perlawanan Palestina.

“Siapa pun yang berduka atas Hamas harus melihat hari ini; setelah 49 hari pertempuran “Hamas telah membuktikan bahwa mereka tetap kuat dan menguasai Gaza,” tulis laporan media Israel itu pada Jumat (24/11/2023).

Laporan tersebut mengulas bagaimana Brigade Al-Qassam berhasil memberlakukan gencatan senjata di selatan dan utara Jalur Gaza.

Ulasan Media Israel juga menunjukkan kalau sayap bersenjata Hamas tahu bagaimana dan kapan harus membawa para tahanan dan sandera ke Rumah Sakit Khan Yunis.

“Hamas tidak bertekuk lutut menghadapi gempuran pasukan pendudukan Israel,” kata media Israel.Hamas Gendong Sandera, Warga Israel Merasa Dikhianati IDF

Laporan itu merujuk pada perlakukan milisi perlawanan Palestina terhadap para sandera yang mereka sebut sebagai ‘hal masih terlalu tidak masuk akal’.

Hamas dan sejumlah milisi perlawanan di Gaza menyebut, memperlakukan sandera secara baik, merawat mereka sampai pertukaran benar-benar terjadi, sebuah hal yang sebaliknya justru dilakukan oleh tentara Israel. (tw)

Continue Reading

Internasional

Saat Gencatan Senjata, Israel Larang Warga Palestina Kembali Pulang Ke Rumahnya di Utara Gaza

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Gaza, Tentara Israel memperingatkan warga Palestina, untuk tidak pindah ke Jalur Gaza utara selama jeda kemanusiaan yang mulai berlaku Jumat (24/11) pagi waktu setempat.

Sementara itu, ribuan warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel selama berminggu-minggu di Gaza, memanfaatkan jeda kemanusiaan untuk kembali ke rumah mereka dan mencari anggota keluarga mereka yang terpisah selama konflik.

Menurut reporter Anadolu, banyak warga meninggalkan sekolah-sekolah, yang difungsikan sebagai tempat perlindungan, untuk memeriksa rumah mereka.

Selama lebih dari satu bulan konflik, banyak warga Palestina di Gaza kehilangan kontak dengan anggota keluarga mereka karena terputusnya jaringan komunikasi dan sulitnya mobilitas.

Warga Palestina di Jalur Gaza utara, termasuk Kota Gaza, juga telah memeriksa rumah mereka, tetapi tidak akan bisa kembali ke tempat tinggal mereka selama jeda kemanusiaan, yang mencakup pertukaran sandera dan pengiriman bantuan ke wilayah itu. (tw)

Continue Reading

Internasional

PBB Desak Israel Buka Perbatasan untuk Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus mendesak dibukanya perbatasan Kerem Shalom di Israel, bukan hanya untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza tetapi juga melanjutkan pengiriman barang-barang komersial.

Merujuk pada pernyataan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina Lynn Hastings, wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan, pihaknya dan mitra-mitranya siap untuk memanfaatkan jeda kemanusiaan yang telah disepakati oleh Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Namun, dia mengingatkan bahwa warga sipil di Gaza tidak bisa bergantung hanya pada bantuan kemanusiaan.

“Masuknya barang-barang niaga perlu dilanjutkan kembali, terutama melalui perbatasan Kerem Shalom yang memiliki kapasitas itu,” kata Haq, (23/11/2023) di Gaza. (tw)

Continue Reading
Advertisement

Trending