Peristiwa
Para Paskibraka Wanita untuk Upacara 17 Agustus di IKN Dipaksa Melepas Hijabnya
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Katanya sebagai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila namun mengapa justru tidak bisa mengamalkan nilai- nilai Pancasila yang sesungguhnya.
Padahal memakai jilbab pada saat bertugas menjadi Paskibraka bukanlah penghalang, bukan pula merusak penampilan menjadi kelihatan tidak anggun dan tidak elok, namun justru akan terlihat sopan, elok, berwibawa dan menawan.
Dan anehnya, Pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada masalah, bahkan sering juga sang pembawa baki juga mengenakan Jilbab, lantas mengapa baru sekarang di larang ?
Sungguh jika hal ini benar dan merupakan sebuah aturan baru, maka hal itu telah menciderai hati umat Islam, Dan tentunya saya berharap adik-adikku yang memakai jilbab lebih baik pulang dan mundur dari paskibraka.
Ingat, di akhirat kita jg tidak ditanya mengapa engkau tidak menjadi anggota paskibraka, namun justru di tanya mengapa engkau lepas jilbabmu.
Salah satu senior yang sudah bertahun-tahun menjadi pembina paskibraka Nasional, sejak tahun 2016 – 2021 ketika pengelolaan Paskibraka ada di Kemenpora, sebelum akhirnya pada tahun 2022 dialihkan ke BPIP dan tahu betul bagaimana biasanya proses pembinaan dan pelatihan Paskibraka dan segala aspek yang berkaitan dengan karantina para anggota paskibraka saat ini.
Hal yang aneh dan mengagetkan terjadi ketika para Capaska dikukuhkan oleh Presiden RI Di Istana Negara IKN. Tidak ada satupun Capaska Putri yg dikukuhkan mengenakan Hijab/Jilbab. Semuanya Seragam Lepas Hijab. Karena itulah wajib mencari informasi ke PPI di Seluruh Indonesia, apakah utusan dari tiap provinsi sejak awal tidak memakai Jilbab?
Ternyata ada 18 Provinsi capaska putri yang memakai hijab, bahkan ada yg sejak SD/SMP sudah terbiasa memakai Jilbab. Lalu kenapa pada saat pengukuhan mereka jadi lepas Jilbab semua?
Padahal pada saat latihan sampai dengan Gladi kotor, mereka masih diperkenankan memakai Jilbab, hingga saat ini belum ada yang bisa menjawab dan menjelaskan, baik dari senior Pembina/Pamong maupun penanggung jawab kepaskibrakaan BPIP.
Sepertinya mereka sedang menyiapkan jawaban dan alasan terbaiknya untuk membenarkan kebijakannya itu.
Misalnya: Adik-adik dengan sukarela melepas Jilbabnya tidak ada paksaan…Hmmmm.
Logikanya, mereka yang sudah terbiasa sejak kecil pakai jilbab dengan sukarela melepasnya Pasti ada sesuatu, pengalaman para senior ketika jadi pembina paskibraka, apapun yang diperintahkan kepada adik-adik, tidak akan ada yg berani menolaknya.
Jadi ini pasti bukan kesukarelaan, pasti ada perintah, atau ada ajakan atau ancaman yang membuat mereka “Terpaksa” melepas Jilbabnya, misalnya: Yang pakai jilbab nanti terpaksa harus jadi cadangan, yang pakai Jilbab tidak diberi kesempatan dipasukan inti/utama/baki, Yang pakai Jilbab nanti dipulangkan. Apakah ini bukan “Paksaan” namanya?
Oleh karena itu, mereka Pengurus Pusat PPI dan seluruh PPI se Indonesia akan bertindak, bahkan PPI Aceh hari ini meminta Kesbangpol agar utusan Aceh untuk di kembalikan ke Aceh dari IKN.
BPIP harus meminta maaf, kalau perlu bubarkan saja BPIP, karena sebagai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila justru tidak bisa mengamalkan nilai,nilai pancasila yang sesungguhnya.
Para Paskibraka Putri yang terbiasa memakai hijab, pada saat pelaksanaan pengibaran bendera di IKN nanti harus tetap memakai hijabnya.
Berikut 18 Paskibraka 2024 Perempuan yang Harus Copot Jilbab di IKN:
- Aceh Dzawata Maghfura Zuhri
- SumBar Maulia Permata Putri
- Jambi Rahma Az Zahra
- Riau Kamilatun Nisa
- Bengkulu Amanda Aprillia
- Jawa Barat Sofia Sahla
- DIY Keynina Evelyn Candra
- NTB Amna Kayla
- KalSel Della Selfavia Azahra
- KalBar Zahratushyta Dwi A.
- KalTeng Alysia Noreen R.
- SulBar Mutiara Wasilah
- SulTeng Zahra Aisyah A.
- Gorontalo Nadhif Islami F. Yasin
- Maluku Asih Arum Lestari
- MalUt Aprillya Putri Dwi M.
- Papua Barat Indri Marwa D.
- Belum diketahui asal dan namanya
Mereka yakin Presiden RI bapak Joko Widodo dan presiden terpilih nantinya Bapak Prabowo Subianto sepakat dengan ini. (tri)