Otomotif
Pasar Otomotif Lesu, Dealer Mobil Terancam Sepi
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Pasar kendaraan roda empat nasional masih cenderung lesu. Tidak hanya Agen Pemegang Merek (APM) otomotif saja yang mengalami tekanan bisnis, pengelola diler pun ikut kesulitan menjual stok produk mobilnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional menyusut 15% YoY menjadi 710.408 unit pada Januari—Oktober 2024. Penjualan ritel (dealer ke konsumen) mobil nasional juga berkurang 11,5% YoY menjadi 710.406 unit pada periode yang sama.
Merosotnya penjualan tersebut berbarengan pula dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat di level 4,95% YoY pada kuartal III-2024. Indonesia juga sempat dilanda deflasi selama lima bulan beruntun. Belum lagi, tren PHK karyawan terjadi di beberapa sektor industri.
Kondisi demikian membuat daya beli masyarakat melemah, sehingga minat untuk membeli mobil baru di diler menyusut.
Salah satu emiten diler mobil, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) mengalami penurunan penjualan mobil 10% year on year (YoY) menjadi 13.190 unit hingga kuartal III-2024.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengaku, koreksi kinerja pasar otomotif cukup berdampak pada para diler mobil Toyota.
“Selain berimbas ke penjualan, produksi Toyota untuk pasar domestik juga perlu disesuaikan berdasarkan kondisi permintaan terkini,” jelasnya di Jakarta, (8/12/2024).
Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM) juga terus memonitor perkembangan penjualan diler-diler Honda di seluruh Indonesia untuk memastikan distribusi unit sesuai dengan permintaan pasar.