Connect with us

Ekonomi

Potensi Ternak Ayam Petelur dan Ayam Kampung untuk Survival Pasca Apocalypse

Published

on

Potensi Ternak Ayam Petelur dan Ayam Kampung untuk Survival Pasca Apocalypse

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Di tengah keterbatasan sumber daya pasca-apokalips, ayam petelur adalah salah satu ternak paling masuk akal dan efisien untuk dipelihara. Mereka tidak membutuhkan banyak ruang, bisa bertahan hidup dengan perawatan sederhana, dan yang paling penting: mereka menghasilkan telur hampir setiap hari—sumber protein yang sangat bernilai tinggi di saat makanan sulit didapat.

Ayam juga bisa berkembang biak secara alami. Dengan kehadiran ayam jantan, ayam betina bisa menetaskan telur menjadi anakan, artinya regenerasi populasi bisa berlangsung tanpa campur tangan teknologi modern seperti inkubator.

Telur juga punya keunggulan lain: bisa dikonsumsi langsung, disimpan beberapa hari tanpa pendingin (tergantung iklim), atau digunakan sebagai alat barter yang sangat bernilai antar kelompok penyintas.

Skala dan Strategi Ternak Ayam Petelur

  1. Skala Kecil (Rumah Tangga / Survival Pribadi)

Ideal untuk 1–5 orang. Cukup pelihara 5–10 ekor ayam betina dan 1 jantan. Produksi telur bisa mencapai 4–8 butir per hari, cukup untuk kebutuhan protein harian.

Kandang bisa dibuat dari material daur ulang seperti papan kayu bekas, kawat jemuran, atau bahkan drum plastik. Ayam juga bisa dilepas di siang hari untuk mencari makan sendiri (sistem umbaran), menghemat pakan.

  1. Skala Menengah (Komunitas Kecil 10–30 Orang)

Dengan 30–50 ekor ayam, komunitas bisa mendapat pasokan telur sekitar 25–40 butir per hari. Ini sudah cukup untuk membuat telur sebagai makanan pokok atau sebagai sumber barter. Dibutuhkan sistem kandang semi-permanen dan rotasi lahan agar tanah tidak rusak, serta sistem air minum sederhana berbasis gravitasi.

  1. Skala Komunitas Mandiri / Desa Survival

Jika jumlah ayam mencapai 100–200 ekor, maka produksi telur bisa mencapai 80–160 butir per hari. Ini sudah masuk ke level industrial skala kecil dan bisa menopang beberapa keluarga. Di skala ini, dibutuhkan manajemen ternak yang lebih serius, termasuk pembagian tugas, pengendalian penyakit, dan sistem penyimpanan telur.

Sumber Pakan Gratis untuk Ayam di Dunia Pasca-Apokalips

Karena akses ke pakan komersial kemungkinan besar akan hilang, maka pakan gratis berbasis alam dan daur ulang jadi solusi utama. Beberapa sumbernya antara lain:

  1. Sisa Makanan Manusia

Segala bentuk nasi basi, kulit sayur, kulit buah, roti kering, dan tulang lunak bisa jadi pakan ayam. Ini bisa difermenkan agar lebih mudah dicerna dan tahan lama.

  1. Serangga & Larva

Maggot (larva lalat BSF): bisa dibudidayakan dengan limbah dapur, kaya protein.

Rayap & jangkrik liar: bisa ditangkap dan dijadikan sumber protein tambahan.

  1. Tanaman Liar & Gulma

Daun pepaya, daun singkong, kangkung liar, bayam liar: tinggi serat dan bisa jadi pakan harian.

Rumput gajah, daun lamtoro: bisa dipotong dan dicampur sebagai pakan hijauan.

  1. Limbah Pasar atau Kebun

Kalau masih ada akses ke reruntuhan pasar atau kebun terbengkalai, sisa-sisa sayuran busuk, buah jatuh, dan tanaman mati bisa dimanfaatkan sebagai pakan.

  1. Cangkang Telur & Tulang Ikan

Cangkang telur yang dihancurkan bisa jadi sumber kalsium. Tulang ikan yang direbus lalu dihancurkan juga bisa menambah mineral penting buat pertumbuhan dan produksi telur.

  1. Pakan Fermentasi Otodidak

Dengan teknologi sederhana, kamu bisa membuat fermentasi dedak, sisa karbohidrat, atau daun kering yang difermentasi menggunakan ragi alami (tempe basi, tape) untuk menambah nutrisi dan memperpanjang umur simpan pakan.

Penutup: Kenapa Ayam Petelur Adalah Aset Survival Paling Bernilai

Di tengah kekacauan dan krisis, ayam petelur bukan hanya soal makanan. Mereka adalah mini-biokapsul kehidupan: bisa memperbanyak diri, menghasilkan makanan bergizi, dan mendukung pertanian kecil lewat pupuk organik. Dalam situasi apapun, selama ada sedikit tempat dan sisa makanan, ayam bisa jadi penyelamat.

Beternak Ayam Kampung pun sangat bagus karena memeliharanya relatif mudah dan tidak gampang kena penyakit serta harga jualnya juga lebih mahal daripada ayam negeri, begitu juga dengan telurnya yang jauh lebih berkhasiat.

Jika anda ingin mencari ayam kampung sehat dan berkualitas, bisa hubungi Unggul: 081774177077.

Keuntungan memelihara dan menjual ayam kampung bisa kisaran 100ribu-200ribu jika kita bisa memeliharanya dari kecil hingga besar dengan pakan yang baik dan sehat. (ut)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement