Olahraga
Saran untuk STY di Laga Timnas Indonesia Vs Filipina: Cadangkan Hokky dan Turunkan Dethan
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Banyak pengamat sepak bola menyarankan kepada Shin Tae-yong di Laga Timnas Indonesia Vs Filipina: Cadangkan Hokky dan Turunkan Dethan
“Saya cenderung melihat Victor Dethan bisa jadi solusi kebuntuan lini depan Timnas Indonesia. Dia punya keberanian memegang bola dengan akselerasi cepat,” ungkap Alexander Saununu.
“Saya amati di Timnas Indonesia tak ada pemain yang kuat pegang bola seperti Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri,” ujarnya.
🚨Mantan gelandang Timnas Indonesia era 1990-an ini mengamati Victor Dethan sempat one on one dengan kiper Vietnam pada laga sebelumnya.
“Saya cenderung melihat Victor Dethan bisa jadi solusi kebuntuan lini depan Timnas Indonesia. Dia punya keberanian memegang bola dengan akselerasi cepat,” kata Alexander Saununu.
“Dethan tak harus mencetak gol, tapi dengan kelebihannya cukup untuk mengganggu konsentrasi pemain belakang Filipina,”
Jika Victor Dethan dipasang maka Shin Tae-yong harus berani mengorbankan Hokky Caraka dan Arkhan Kaka duduk di bangku cadangan.
“Hokky dan Kaka duduk manis dulu. Rafael Struick dan Marcelino Ferdinan jadi ujung tombak, Victor Dethan sebagai second striker,” tambah Saununu.
“Saat itu Dethan tak ada dukungan, karena jarak pemain jauh. Lawan Filipina nanti Timnas Indonesia harus main rapat agar lebih banyak menguasai bola,” ucapnya.
Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengaku kecewa dengan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong selama Piala AFF 2024. Ini terkait beberapa keputusan juru formasi asal Korea Selatan tersebut.
Dari tiga pertandingan yang sudah dilakoni Mohammad Ferarri dan kawan-kawan di penyisihan Grup B turnamen ini. Justin menilai taktik dan strategi yang diambil STY sangat tidak pas.
“Gue frustasi dengan STY. Ini sedikit flashback. Gue baru tahu ada perjanjian antara PSSI dan STY yakni Timnas yang terdiri dari pemain U-22 di ajang ini sebagai persiapan ke SEA Games 2025,” katanya saat wawancaea di kanal YouTube Jebreeet Media TV, Selasa (18/12/2023).
“It’s oke, gue bisa terima. Tapi mengapa sistem yang diterapkan STY sama dengan ke Timnas senior,” jelasnya.
“Kita tahu pemain-pemain Liga 1 itu lemah dalam akurasi passing bola. Lalu, mengapa memainkan taktik dengan jarak antar pemain yang saling berjauhan. Mengapa tidak bermain dengan jarak dekat? Ini yang buat gue gak ngerti dengan STY,” tegasnya.
“Jika lawan Laos dan Myanmar, bolehlah bereksperimen, tapi jangan coba-coba lagi saat lawan Vietnam yang kualitasnya lebih bagus” ucapnya.
“Mengapa Arhan, Struick, Dethan, Robi Darwis tidak dimainkan sejak awal saat lawan Vietnam? STY bener-bener bikin gue frustasi,” pungkasnya. (tri)