Gayahidup
Sejarah Pertama Kali Adanya Ibadah Umrah
REPORTASE INDONESIA – Tanah Suci, Ibadah haji atau Umrah merupakan ritual ibadah dengan menziarahi Baitullah di Tanah Suci Mekkah.
Kendati kedua ibadah ini memiliki kemiripan yakni sama-sama menziarahi Baitullah, ibadah umrah memiliki sejarah tersendiri.
Sejarah umrah pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Nabi Isma’il (Ishmael), lebih dari 4000 tahun yang lalu.
Mereka membangun Ka’bah di Makkah sebagai tempat penyembahan kepada Allah. Ibadah Umrah diikuti oleh generasi selanjutnya dan menjadi bagian penting dalam agama Islam.
Selanjutnya, pada masa Nabi Muhammad SAW, pelaksanaan Umrah mengalami perubahan. Sebelum kenabian, kaum Quraisy juga melaksanakan ritual Umrah, tetapi dengan elemen-elemen pagan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Pada tahun ke-6 Hijriyah, Nabi Muhammad dan para sahabatnya mengalami perjanjian Hudaibiyah dengan suku Quraisy yang memungkinkan mereka untuk melakukan Umrah tanpa konfrontas
Pelaksanaan Umrah terus berlanjut dalam sejarah Islam, menjadi salah satu dari dua perjalanan ibadah bersama Haji.
Umrah memiliki proses yang lebih singkat dan lebih fleksibel dibandingkan Haji, dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Ibadah Umrah memiliki rangkaian aktivitas seperti tawaf mengelilingi Ka’bah, sai antara bukit Safa dan Marwah, serta tahallul (memotong rambut). Tetapi, seiring berjalannya waktu, praktik pelaksanaan Umrah mengalami perkembangan. Perlu dicatat bahwa sejarah Islam mencakup berbagai periode dan peristiwa, dan praktik pelaksanaan Umrah dapat bervariasi di berbagai tempat dan zaman.
Allah Tahu Apa Yang Kamu Rasa, Tugasmu Hanya Beribadah Dan Berdoa KepadaNya.
Allah Ta’ala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur’an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56). (utw)