Nusantara
Senilai Rp 1,2 Triliun, Calon Kota Baru Ini Jadi Proyek Mangkrak Termahal di Indonesia! Bagaimana dengan IKN?
REPORTASE INDONESIA – Lampung, Terus-menerus melakukan pembangunan, ternyata di beberapa daerah di Indonesia masih terdapat proyek mangkrak yang memiliki nilai investasi fantastis.
Ada beberapa bangunan yang sangat disayangkan oleh masyarakat Indonesia, di mana kini menjadi terbengkalai dan ditinggalkan hingga menjadi objek penjarahan.
Ada juga beberapa bangunan yang dijadikan tempat uji nyali untuk beberapa konten media sosial.
Proyek tersebut bukan hanya memiliki satu atau 2 bangunan, namun ternyata sudah memiliki progres yang cukup banyak dengan bangunan-bangunan yang sudah kokoh berdiri dan berakhir menyedihkan.
Beberapa proyek mangkrak yang memiliki anggaran fantastis diantaranya proyek Hambalang, Kota Baru Lampung, calon Wisma Atlet di ajang SEA Games 1997, kondotel di Bandung hingga proyek-proyek swasta lainnya.
Selain proyek Hambalang yang terkenal mangkrak dengan biaya fantastis, Kota Baru Lampung juga menjadi salah satu proyek mangkrak termahal di Indonesia.
Jika Hambalang memiliki anggaran sebesar Rp 2,5 triliun, Kota Baru Lampung menelan anggaran hingga Rp1,2 triliun.
Kota Baru Lampung berdiri di atas lahan seluas 1.300 hektar bekas lahan Perkebunan karet PTPN VII.
Kota Baru ini direncanakan akan menjadi ikon kemajuan Lampung itu sendiri yang di dalamnya terdapat beberapa gedung diantaranya yaitu Kantor Gubernur Lampung, Gedung DPRD Provinsi Lampung, Balai adat hingga Masjid Agung.
Proyek Kota Baru Lampung mulai dibangun pada tahun 2013 pada masa kepemimpinan gubernur Scachroeddin ZP di mana hingga tahun 2014 pembangunan tak dilanjutkan padahal sudah membangun beberapa gedung dengan biaya puluhan miliar.
Terkendala anggaran, biaya pembangunan untuk kota baru ini digunakan untuk hal lain seperti irigasi, sektor pariwisata hingga infrastruktur.
Mangkraknya pembangunan kota baru ini dikarenakan adanya masalah administrasi yang digadang-gadang terkait perizinan menteri kehutanan karena lahannya yang berada di kawasan hutan lindung.
Selain itu, akses jalan yang rusak parah kemudian memperparah bangunan yang mangkrak ini proyek tersebut sudah 50% dibangun di mana sudah ada beberapa bangunan yang berdiri dan bangunan lain yang hanya rangka tanpa dinding.
Ada pula lahan-lahan kosong yang kini semakin dikelilingi rumput tinggi dan terkadang digunakan oleh petani menanam singkong hingga palawija.
Lalu apa yang akan terjadi kedepannya dengan proyek ambisius Jokowi yaitu Pembangunan IKN yang baru berjalan 20% ini setelah pergantian presiden yang baru? (ut)