Hukum
Timnas AMIN Gugat ke MK: Kita Buat Hotman Cs Nangis
REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Iwan Tarigan, tak terima gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) dianggap cengeng oleh anggota tim pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea.
Iwan pun menegaskan akan membuat Hotman Paris dkk menangis di persidangan.
“Hotman Paris akan kami buat menangis dan Otto Hasibuan akan masuk kamar,” kata Iwan dalam keterangannya, Selasa (26/3).
Iwan menuturkan merupakan tugas dan kewenangan MK untuk mengadili perkara perselisihan hasil pemilu. Ia mengatakan hal ini diatur dalam UUD1945.
“Kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan petitum petitum gugatan AMIN seputar proses pilpres di MK merupakan perselisihan tentang hasil pemilu.
Iwan mencontohkan putusan soal syarat usia capres-cawapres di MK yang membuat Gibran dapat maju, penggunaan instrumen penjabat kepala daerah, hingga penyalahgunaan bantuan sosial merupakan rentetan proses kecurangan.
“Karena proses yang curang dan bermasalah etika dan abuse of power tentunya akan mempengaruhi hasil akhir di TPS dan KPU,” kata dia.
Sebelumnya, Hotman Paris menilai gugatan sengketa Pilpres 2024 yang dilayangkan pasangan AMIN ke MK sebagai permohonan yang cengeng.
Hotman merasa heran Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud baru mempermasalahkan hasil pemilihan dan pencalonan Gibran.
“Dua kali 01 dan 03 mengakui keabsahan Gibran, yaitu waktu pemberian nomor malah mereka benar-benar ceria kan. Dan ada Gibran di situ sama sekali tidak dikatakan tidak sah. Kalau Hotman di situ pasti dibilang tidak sah,” kata Hotman di Gedung MK RI, Jakarta, Senin (25/3) malam.
“Kemudian waktu debat, tidak ada sama sekali. Sekarang kok, KPU dipermasalahkan, tidak memenuhi syarat. Jadi itu sudah benar-benar saya katakan itu permohonan yang super-super cengeng,” sambung dia.
Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan, mengatakan pihaknya menilai gugatan sengketa Pilpres 2024 ini juga cacat formil. Otto menilai permohonan yang diajukan kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud berpotensi diputus tidak dapat diterima oleh MK.
Tim Hukum AMIN telah mendaftarkan gugatan sengketa Pilpres 2024 ke MK pada Kamis (21/3). Mereka meminta pemungutan suara ulang dengan tanpa melibatkan keterlibatan Gibran sebagai peserta.
JUJUR vs MUJUR
Adu kuat Tim Hukum dari para Capres-Cawapres di sidang MK dimulai.
Pertanyaannya; Siapa yang akan dimenangkan ? Yang Jujur atau yang Mujur ?
KAMI TETAP BERSAMA ANIES, APA PUN KEPUTUSAN MK
Politik negeri ini memang sangat kotor, bahkan lebih kotor dari kotoran manusia. Hanya orang-orang yang berjiwa kotor yang bisa bertahan bersama rezim Jokowi.
Jokowi telah mengajarkan kehidupan penuh dosa dan muslihat kepada rakyat. Cara-cara yang dilarang agama justru yang terus menerus dipertontonkan kepada rakyat : kebohongan, penipuan, kepalsuan, keserakahan, perampokan, Perampasan hak-hak orang lain, kecurangan, penindasan, hidup mewah, kezaliman, cinta dunia dan tinggalkan akhirat.
10 tahun adalah waktu yang cukup lama sehingga telah banyak rakyat Indonesia yang telah jadi korban Jokowi. Sampai-sampai muncul kelompok Jokowisme
Di tengah-tengah kehidupan kelam rezim Jokowi, muncul sesosok manusia yang tidak terkontaminasi oleh deru debu hitam perpolitikan kotor di Indonesia. Dia bisa menjaga jarak dari lingkungan yang sudah sangat borok dan bobrok. Dia tetap teguh dan tegar menjadi pribadi yang berintegritas, santun, sabar, dan ikhlas.
Dialah Anies Baswedan, seorang yang masih muda, heroik, cerdas, berwibawa dan visioner.
Bagi orang-orang yang masih berhati nurani dan berakal sehat tentu sangat mendambakan seorang pemimpin yang lengkap : dia bukan saja pintar tapi juga saleh, dia bukan saja ahli mengurus negara, tapi juga membimbing rakyatnya menggapai akhirat, dia bukan saja dicintai rakyat tapi juga cinta dan sangat peduli kepada rakyatnya, dia bukan saja mau mendengar nasihat ulama, tapi juga sangat mencintai ulama, dia bukan saja ahli dalam urusan dalam negeri, tapi juga urusan luar negeri.
Sangat sulit mencari pemimpin selengkap Anies. Kenapa para begundal negeri terus menghalanginya untuk memimpin negeri ini ? Apa yang hendak mereka berikan kepada rakyat Indonesia selain kebodohan dan kemiskinan ?
Hanya di era Jokowi, ulama lurus yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar malah dimusuhi, dikriminalisasi bahkan dibunuh ?
Di rezim Jokowi, seorang ulama besar bahkan dia adalah dzuriat Rasulullah saw, yaitu HR5, tapi dia terus dikriminalisasi bakan sudah berkali-kali mau dibunuh, tapi syukur alhamdulillah selalu Allah selamatkan dia.
Anies yang coba meluruskan tatanan kehidupam bernegara yang benar, santun, dan terhormat malah terus dicoba dijegal bahkan hendak “dilenyapkan”.
Kini bola panas nasib negara ada di tangan MK. Jika MK juga masih tunduk sama Jokowi sang perusak demokrasi dan konstitusi, maka hancurlah Indonesia untuk jangka waktu yang sangat lama. Beruntung sang paman, “si iblis” ANWAR USMAN tidak ikut cawe-cawe di MK, kabarnya mulai SAKIT-SAKITAN, mungkin juga buah “kutukan” atas dosa-dosanya menyalahgunakan wewenangnya.
Semoga dari Gedung MK keadilan bisa didapat, sebelum akhirnya rakyat mengamuk turun ke jalan membentuk parlemen jalanan dan pengadilan rakyat. (ut)