Hiburan
Vocalist ROXX, Trison Pilih Nyanyi di Album Perdana Lawang Pitu/L7
REPORTASE INDONESIA – Bali, Band Rock to Metal, ‘Lawang Pitu’ (L7), baru saja merilis Debut Albumnya, ‘Anugerah Harmoni, di Hard Rock Cafe, Bali, pada Hari Sabtu, 15 Juni 2024.
Kehadiran Album perdana Lawang Pitu tersebut, sangat mengejutkan karena Band yang berdiri tahun 2022, dengan formasi; Asisi ‘ACC’ Basuki Bass), Tommy Karmawan (Gitar), Sadtriyo (Gitar), Arief Rahman (Drum) dan semula dengan vokalis Doddy Katamsi, setelah 6 bulan berubah formasi. Posisi Doddy Katamsi diganti oleh Trison Manurung.
Doddy hanya bertahan 6 bulan bersama Lawang Pitu, ia pamit undur diri, dengan alasan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan bagi dirinya untuk mengikuti semua kegiatan Lawnag Pitu.
Pilihan pun jatuh ke Trison Manurung, yang notabene adalah vokalis dari band legendaris, ‘Roxx’. Trison juga dikenal sebagai alumnus dari Hard Rock Band, ‘Edane’.
Nampaknya, identitas Roxx dan Edane dalam diri Trison, tak terhindarkan. Namun, selama 1 bulan penuh ia menaklukan 10 lagu L7, dan menyanyi dengan cara yang beda, dibanding saat ia bernyanyi Roxx dan Edane.
Yang menarik, salah satu lagu Lawang Pitu, berjudul ‘Pengkhianat’, mempertemukan Trison dengan Eet Sjahranie, gitaris Edane, dalam nomor kritikal bertajuk ‘Pengkhianat’. Kebayang apa yang terjadi diantara mereka.
Meski hanya tampil dalam satu lagu, kehadiran Eet mengisi part gitar di album Lawang Pitu, sangat menarik perhatian para metalhead di Indonesia.
Selebihnya, 9 nomor dari album baru Lawang Pitu ini, gitarnya diisi oleh Sadtriyo (gitaris pertama), dan gitaris muda penuh talenta, Jibonez, sebagai pengganti Tommy Karmawan, gitaris yang memilih menjadi pelukis, meninggalkan Lawang Pitu, laluhijrah ke Yogyakarta, hingga kini.
Kehadiran Trison dan Jibonez enerjinya dapat didengarkan dalam komposisi lagu ‘Semangat Juang Pertiwi’, yang kelak bisa menjadi Anthem Song atau lagu tema bagi Lawang Pitu. Mood lagu yang riang, dengan lirik nan lugas. Menyelipkan kegelisahan dengan narasi ; “NKRI, Harga Mati!”
Lawang Pitu, kini memiliki formasi mumpuni. Apalagi ada Asisi dan Arif, sebagai pasangan “Bassist & Drummer” ini, sangat menarik perhatian, karena enerji keduanya yang menonjol saat tampil live. Mereka penjaga pola rhytme dalam semua komposisi lagu Lawang Pitu. ACC dan Arief, bersama membangun groove ditengah hingar bingar suara distorsi, seperti dalam lagu ‘Dagelan’ dan ‘Pengkhianat’.
Lawang Pitu, memiliki 7 keunggulan utama, selain formasi yang kuat, vokalis, gitaris muda, lagu dengan tema yang kuat, juga keunggulan dalam aransemen, yang terdengar berbeda, jika dibandingkan dengan karya-karya band rock dan metal lainnya di Tanah Air.
Semua notasi lagu dan lirik, diciptakan bersama, antara personel; Tommy, Sadtriyo, Arif dan Asisi. Kecuali lagu ‘Takdir’ liriknya ditulis Trison dan lagu ‘Ditikam Badai’ liriknya ditulis Sadtriyo. Dan lirik dan lagu ‘Semangat Juang Pertiwi’, ciptaan Trison, ACC, Jibonez, Sadtriyo dan Arief.
Akhirnya, melengkapi keseluruhan rekaman album Anugerah Harmoni yang berlangsung di Private Atudio Lawang Pitu, ACC Records (ACC Studio Galaxy), mesti diakui, 10 track lagu semuanya terdengar proporsional, sebagai sebuah karya musik “Rock to Metal” karena audio yang mendukung, dari hasil mixing-mastering oleh Bayu Randu, kecuali lagu ‘Semangat Juang Pertiwi’, dimixing dan mastering oleh Stephanus Santoso. (utw)