Connect with us

DKI Jakarta

Milad DKI Jakarta ke-458: Banjir, Macet, Pemerataan Ekonomi, Masih Jadi PR

Published

on

Milad DKI Jakarta ke-458: Banjir, Macet, Pemerataan Ekonomi, Masih Jadi PR

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Minggu (22/6/2025), Jakarta merayakan HUT ke-498. Sejumlah kalangan memberikan catatan terkait sejumlah pekerjaan rumah di Jakarta yang harus segera diselesaikan. Mulai dari banjir, kemacetan, hingga pemerataan ekonomi warganya.

Perayaan HUT Jakarta ke-458, digelar dengan berbagai acara di lokasi yang berbeda-beda. Di pagi hari, Gubernur Jakarta Pramono Anung memimpin langsung upacara peringatan HUT Jakarta di Silang Barat Monumen Nasional (Monas).

Mengambil tema “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”, upacara diikuti pejabat Pemprov hingga kelurahan. Prosesi dimulai pukul 07.30 WIB dengan parade defile, dilanjuti tarian khas Jakarta, kemudian menyanyikan Indonesia Raya.

Pramono mengatakan, pergantian usia ini sekaligus sebagai refleksi atas perjalanan panjang tantangan dan arah masa depan Kota Jakarta. Di usia yang hampir 5 abad ini, Jakarta perlu meningkatkan daya saing dan memperkuat posisinya di panggung dunia.

Politisi PDIP ini berupaya agar Jakarta masuk dalam jajaran 50 kota besar dunia. Tentu dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mensejahterakan rakyatnya.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan visi pembangunan 2025-2029, yaitu Jakarta kota global dan pusat perekonomian yang berdaya saing berkelanjutan dan menyejahterakan warganya,” kata Pramono saat upacara di Silang Monas, Jakarta (22/6/2025).

Dia melanjutnya, visi itu menjadi arah pijakan menyeluruh dan terukur tanpa meninggalkan akan budaya dan jati Jakarta. Tema HUT tahun ini mencerminkan komitmen pertumbuhan dan transformasi Jakarta sebagai Kota Global selalu berjalan beriringan dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal.

“Hal itu yang menjadi penanda gagasan Jakarta sekaligus daya tarik dalam memperkenalkan wajah Indonesia kepada dunia sangat berkolaborasi gotong-royong, toleransi, inklusivitas,” kata Pramono.

Namun Gubernur DKI beserta wakilnya juga harusnya lebih memperhatikan warganya, sempat ada pernyataan Anung yang menginginkan agar tiang-tiang bekas pembangunan MRT yang mangkat di jaman sutiyoso segera dibongkar, lalu nitizen mempertanyakan, kapan warga diperhatikan pak?

Ada lagi pernyataan Rano Karno yang mengungkapkan bahwa siap bantu Bali untuk bangun MRT, dan nitizen menyindirnya lebih baik perhatikan warga di wilayah Jakarta Utara yang terzholimin akibat pagar laut yang terus dikerjakan dan menjadi kokoh, padahal sebelumnya TNI AL sudah membongkarnya.

Saat ini, kondisi Jakarta masih banyak yang banjir, macet dimana-mana dan ekonomi belum merata yang mengakibatkan kesenjangan yang lebar antara si kaya dan miskin.

Jika memang tidak peka terhadap keinginan warga Jakarta, lebih baik menggiring saja.

Selain di Silang Monas, perayaan HUT Jakarta juga digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sore harinya. Berbagai pertunjukan seni budaya Betawi, parade budaya kolosal, hingga panggung hiburan disediakan bagi warga. Sederet artis dan musisi juga memeriahkan pesta ulang tahun Jakarta tahun ini. (utw)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement