Connect with us

Peristiwa

Said Didu: Jokowi Dua Kali ‘Mengancam’ Prabowo Lewat Pernyataannya

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menilai mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dua kali memberikan pernyataan yang terkesan menekan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu ia sampaikan melalui akun X (Twitter) pribadinya, @msaid_didu, pada Minggu (21/9/2025).

Menurut Said Didu, tekanan pertama muncul pada 6 Juni 2025 ketika Jokowi menanggapi isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Saat itu, Jokowi menegaskan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden adalah satu paket, sehingga bila Gibran digoyang maka posisi Prabowo pun ikut terancam.

Pernyataan tersebut merespons desakan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang meminta Gibran dimakzulkan, dengan alasan pencalonannya dianggap cacat hukum.

Tekanan kedua, lanjut Said Didu, terjadi pada 19 September 2025 ketika Jokowi secara terbuka menginstruksikan relawannya agar mendukung pasangan Prabowo-Gibran untuk melanjutkan kepemimpinan dua periode. Said menafsirkan pernyataan itu sebagai bentuk pengikat terhadap Prabowo, seolah jika ingin maju di Pilpres 2029, maka harus tetap berpasangan dengan Gibran.

Pernyataan Said Didu ini memicu pro-kontra di masyarakat. Sebagian menilai langkah Jokowi memang terkesan cawe-cawe dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, sementara sebagian lainnya menganggap hal itu hanya bentuk dukungan politik yang wajar.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa dinamika pemakzulan maupun dukungan politik merupakan bagian dari demokrasi terbuka. Ia juga mengingatkan bahwa mekanisme ketatanegaraan sudah mengatur soal syarat pemakzulan, dan dukungan terhadap pemerintah dua periode dimaksudkan untuk memastikan keberlanjutan program.

PERINTAHKAN RELAWAN DUKUNG PRABOWO-GIBRAN 2 PERIODE, SAID DIDU: JOKOWI MENANTANG KITA SEMUA

19 September Jokowi perintahkan seluruh relawannya mendukung Prabowo-Gibran 2 periode. Said Didu menilai Jokowi benar-benar menantang rakyat Indonesia.

“Dia menganggap 285 juta rakyat indonesia tidak ada. Dua kali dia mengancam Prabowo. Jokowi ingin mengatakan, bahwa Prabowo masih boneka dia. Dia bisa atur² dan perintahkan Prabowo maju atau tidak. Kurang ajar. Kita harus lawan keluarga kurang ajar ini,” kata Said marah.

Jamiluddin: Pernyataan Jokowi Soal Prabowo-Gibran 2029 Seperti Menyandera Presiden

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo terkait dukungan kepada Prabowo-Gibran dua periode terkesan menyandera Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, instruksi Jokowi agar relawan mendukung pasangan itu hingga 2029 dianggap aneh karena pemerintahan Prabowo-Gibran bahkan belum genap satu tahun berjalan.

Jamiluddin menegaskan, sikap Jokowi seakan mendahului keputusan Prabowo. Pasalnya, Prabowo sendiri sudah menolak wacana maju di Pilpres 2029 lantaran merasa masih terlalu dini, mengingat janji kampanye dan program belum sepenuhnya terealisasi. Bagi Prabowo, keputusan untuk maju kembali harus didasarkan pada capaian kinerja, bukan dorongan politik sejak dini.

Atas dasar itu, Jamiluddin menilai Jokowi berusaha mengikat Prabowo agar tetap bersama Gibran pada Pilpres 2029. Pernyataan ini juga mempertegas upaya Jokowi untuk memastikan relawan tetap solid mendukung pasangan Prabowo-Gibran dua periode, meski keputusan resmi dari Prabowo belum ada. (ut)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement