Connect with us

Megapolitan

JIS Terkesan Dibuat Downgrade oleh Pemerintah, Mantan TGUPP Anies Baswedan: Tidak Baca Master Plan Buro Happold

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS diyakini telah sesuai standar FIFA. Apalagi pembangunannya menggunakan jasa konsultan dari Inggris yakni Buro Happold.

Termasuk akses ke JIS bukan cuma satu yakni di pintu Barat saja, seperti yang tersedia saat ini. Mengacu master plan pembangunan JIS, akses atau pintu masuk kawasan JIS bisa dari beberapa arah.

Hanya saja, fakta atau kondisi lapangan, belum semua akses yang ada pada master plan itu sudah tersedia saat ini. Masih banyak yang akses yang belum dikerjakan. Masih terbatasnya akses yang membuat JIS dianggap belum layak sebagai venue pertandingan olahraga sepak bola kelas dunia sesuai standar FIFA.

Di sisi lain, keselamatan pemain sepak bola maupun penonton menjadi prioritas utama pada setiap pertandingan. Akses masuk dan keluar menjadi sangat penting, untuk mengurai penonton dengan cepat.

Eks Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan periode 2017-2022, Angga Putra Fidrian mengaku sepakat bila ada upaya melakukan perbaikan pada Jakarta International Stadium (JIS). Hanya saja, kesan yang terbangun setelah ada keinginan Pemerintah Pusat melakukan renovasi JIS adalah ada upaya downgrade atau menurunkan kelas semua pekerjaan yang telah dilakukan pada JIS.

Polemik JIS meruncing setelah muncul wacana ingin merenovasi JIS untuk menjadikan sebagai opsi venue Piala Dunia U-17 pada November-Desember 2023. Angga menilai perdebatan muncul karena pemerintah pusat belum membaca masterplane pembangunan JIS.

Pada website Buro Happold sebagai konsultan desain dan konstruksi yang mendesain JIS telah menjelaskan secara detail konsep pembangunan JIS.

Pada website Buro Happold sebagai konsultan desain dan konstruksi yang mendesain JIS telah menjelaskan secara detail konsep pembagunan JIS.

“Kalau buka Website Buro Happold tentang JIS, mereka sudah menjelaskan bahwa ketika stadion mau digunakan dalam kapasitas maksimal, harus ada peningkatan kapasitas transportasi publik,” kata Angga pada konten Youtube @Indonesia Lawyers Club yang dipandu Karni Ilyas, Kamis (6/7).

“Per-hari ini sudah ada tiga rute Transjakarta, sekian rute Mikrotrans yang menuju ke JIS, saya lupa pastinya mungkin dua atau tiga rute. Dari bus Transjakarta yang besar tuh sudah ada tiga rute dari Senen, Harmoni dan dari Rawamangun,” jelasnya.

Pembangunan stasiun kereta api sudah groundbreaking sejak Oktober 2022 dan sampai saat ini juga masih dikerjakan. “Sebenarnya secara masterplan, pembangunan JIS untuk pengerjaan akses dan transportasinya juga sudah sesuai yang direncanakan oleh Buro Happold ketika mendesainnya.

Makanya ini menjadi perbincangan publik apakah ini layak atau tidak layak. Mungkin harus dicek dahulu masterplannya seperti apa agar dapat duduk di tempat yang sama.

Soal pintu akses masuk ke kawasan Stadion cuma satu. Waktu Youth Championship yang menghadirkan Atletico Madrid U-18 dan lainnya, memang pintu aksesnya baru satu karena waktu itu belum selesai semua kontruksinya.

“Sekarang bisa dicek sudah ada Ramp Timur bisa ke Danau Cincin. Waktu konser Dewa 19 juga sudah ada yang bisa akses lewat ramp Timur. Akses keluarnya bisa lewat Danau Cincin di Sunter. Jadi sebenarnya bukan cuma satu,” katanya.

Kalau stasiun kereta sudah selesai, bisa tambah lagi satu akses dari arah stasiun langsung masuk ke JIS. Direncanakan ada empat akses utama.

“Bila dipermasalahkan mengenai besar aksesnya, Coba cek akses ke Stadion Allianz Arena dari stasiun kereta lewat jembatan penyeberangan orang, itu tidak lebih besar dari akses ke JIS saat ini,” katanya.

Dia menambahkan, “Kenapa di Indonesia menjadi begitu rumit. Mungkin karena tidak baca master plan secara jelas. Jadinya berdasarkan semata asumsi saja. Di website Buro Happold sudah dijelaskan bahwa harus didukung dengan transportasi publik, harus ada social cohesion di sana. dan semacamnya,” katanya.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan, PSSI punya laporan inspeksi terkait JIS. Tebalnya sampai 90 halaman. Jadi bukan bicara sekadar asumsi kalau soal evaluasi. Evaluasinya sangat detail.

“Kenapa kita harus ribut soal renovasi JIS. Ada 22 lapangan di Indonesia yang juga direnovasi. Lapangan SUGBK yang disebut 1 dari 10 stadion terbaik di dunia, juga direnovasi. Tidak ada yang menolak. Tidak ada yang meributkan. Kenapa ketika satu stadion (JIS) mau direnovasi, ada penolakan. Tiba-tiba dipolemikkan. Ada apa sih.” kata Arya Sinulingga.

Menurutnya, niat PSSI adalah bagaimana stadion JIS bisa layak dipakai untuk pertandingan sepak bola standar FIFA. Selama ini JIS tidak dipakai untuk event sepak bola. JIS menjadi polemik.

“Bagi ketum PSSI Pak Erick, tidak mau JIS ini berpolemik lagi. Bagi Pak Erick, apa yang kurang di JIS, bisa diperbaiki supaya bisa dipakai untuk masa depan,” tuturnya.

Kata Arya Sinulingga, jika ada dua lapangan bola di Jakarta yakni GBK dan JIS bisa dipakai dan standar FIFA semuanya, maka PSSI dan orang-orang yang terlibat pada sepak bola yang akan senang.

“Selama ini, penggunaan lapangan untuk pertandingan sepak bola di Jakarta cuma GBK. Tidak ada pilihan lain,” tuturnya.

Nah, kalau ada JIS yang sudah bisa digunakan dan standar FIFA, ada dua pilihan lapangannya. “Sebagai pembeli enak dong kalau ada dua penjualnya. Tawar-tawaran negosiasi tarif jadi lebih enak. Jadi bagi PSSI, makin banyak stadion jadi semakin baik,” ujarnya.

“Jadi jangan dibawa-bawa dikit-dikit ke urusan politik dan sebagainya. Objektif saja. GBK kita perbaiki, semuanya oke saja perbaikannya. Gelora Bung Tomo diperbaiki, semuanya juga oke, tidak ada masalah. Stadion Manahan, Jalak Harupat, Jakabaring, juga direnovasi sesuai standar FIFA, semua oke tidak ada masalah,” jelasnya.

Nah, ketika JIS juga hendak direnovasi agar sesuai standar FIFA, dia mempertanyakan pihak yang meributkan atau menjadikannya berpolemik.

“Kenapa harus diributkan ketika kita mau renovasi JIS supaya baik dan bisa digunakan. Ngapain diributin. Seolah-olah ada anggapan bahwa kami (JIS) ini yang terbaik tidak boleh disalah-salahin, ngapain? Tujuan kita memperbanyak lapangan bola,” tegasnya.

Dia mengimbau agar tidak ada yang menganggap bahwa seakan-akan pekerjaannya tidak boleh dikoreksi. “Jangan seperti itu. Kita simpel saja. Mana yang harus diperbaiki, kita perbaiki. Itu dulu prinsipnya bahwa kita ingin bermain bola. Kami ingin main bola, makin banyak lapangan, kami makin bahagia. Apalagi kalau standarnya FIFA,” tegasnya.

Arya menambahkan, ada yang mengatakan bahwa Piala Dunia U-17 tidak banyak penontonnya. “Oh, kita tidak ingin pakai JIS hanya untuk Piala Dunia U-17 saja. Kita ingin pakai seterusnya. Pengen dong, masa kita tidak pengen pakai JIS. (Stadionnya) bagus kok. Tapi kita perbaiki yang kurang. Masa tidak boleh kita perbaiki,” tuturnya.

Semua stadion di Indonesia juga diperbaiki. “Masa ada stadion tidak boleh kita perbaiki. Harus bisa dong kita perbaiki. Apalagi itu standar bola atau standar FIFA. Inilah yang akan kita lakukan. Jangan dibawa ini begitu begini. Tidak ada kok. Semuanya kita perbaiki, tidak ada yang tidak diperbaiki,” tegasnya.

“Dikit-dikit main di GBK. Kita pengen main dimana-mana supaya Timnas dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia. Nah, kita lakukanlah assesment terhadap seluruh stadion termasuk JIS supaya bisa layak seterusnya kita pakai,” katanya.

Maka yang dievaluasi pertama adalah akses masuk JIS. “Kita tidak bicara bahwa karena JIS ini aksesnya cuma satu, maka tidak bisa digunakan. Kita tidak begitu. Kita pengen gunakan JIS ini, makanya kita tambah aksesnya,” bebernya.

“Kalau dikatakan ada master plannya, (master plan) itu kok yang kita pakai. Kan akses JIS sesuai master plan itu belum selesai, makanya dikebut penyelesaiannya. Kita kebut penyelesaiannya. Bahkan pimpinan JakMania kita undang dan kita bahas bersama. Supaya apa? karena yang setiap hari nonton adalah suporter. Keselamatan penonton atau para suporter ini yang harus kita jaga,” tegasnya. (tw)

https://www.facebook.com/reel/264421049523493?s=yWDuG2&fs=e&mibextid=Nif5oz

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement