Connect with us

Nusantara

Marina City Batam: Las Vegasnya Indonesia Pusat Dunia Malam dan Perjudian Runtuh, Kini Bangun Rempang Eco City

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Riau, Dulu Kepualauan Riau, dikenal memiliki kota Marina City terletak di Tanjung Riau, Sekupang, Batam. Kebanyakan bangunannya memiliki gaya bangunan khas Eropa.

Marina City memiliki daya tarik tersendiri di masanya, bukan saja warga Indonesia, tapi juga dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura juga lainnya.

Kala itu, Marina City yang disebut Las Vegasnya Indonesia sering dijadikan sebagai markas perjudian terbesar di Batam dan memiliki gaya hidup yang hedon, penuh dengan dunia malam.

Alasan aktivitas rumah perjudian yang selalu aktif serta dunia malam yang menggoda ini, juga menjadi alasan turis asing selalu ramai datang. Pada masa itu, perjudian menjadi hal yang lumrah disana. Bahkan, bagi sebagian krang berjudi sudah menjadi gaya hidup masyrakat setempat.

Perekonomian di Marina City menjadi berkembang pesat. Hingga banyak yang mengklaim bahwa Marina City adalah Las Vegasnya Indonesia. Kota ini miliki penduduk yang kaya raya, bahkan tukang ojek di sana saja bisa membeli mobil.

Namun kejayaan ini berakhir, kota Marina City behenti bernapas, setelah adanya larangan perjudian era presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Kawasan ini seolah kehilangan denyut nadi perekonomiannya.

Perekonomian menjadi mati dan membuat Marina City tidak dapat bangkit kembali. Kota ini disebut sebagai “Kota Mati” karena hampir tidak ada orang yang mendudukinya. Bahkan kota yang begitu meganya tersebut, kini menjadi tempat adu nyali, karena dikenal angker dan horor.

Sederet bangunan kota Marina City, banyak bergaya Eropa klasik dan masih berdiri kokoh. Ini membuktinya megahnya kota surganya para pejudi tersebut. 

Balakangan ini ramai soal rencana relokasi pulau rempang, adapun alasan yang banyak dikemukakan, bahwa disana akan ada proyek Program Strategis Nasional, yaitu sering disebut rempang eco city. Terus yang dimaksud Eco City, samakah dengan Marina City yang sudah berhenti bernapas?.

Sebenarnya dari berbagai penjelasan tidak ada hubungannya antara Marina City dengan Rempang Eco City. Karena dilansir dari berbagai sumber, Rempang Eco City adalah proyek kawasan ekonomi baru yang ada di kawasan Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Rencananya Rempang Eco City akan memiliki kawasan industri, kawasan perdagangan dan kawasan wisata terintegrasi.

Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional Jokowi 2023. Hal ini diatur dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional yang disahkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 28 Agustus 2023 lalu.

Rempang Eco City digarap oleh pemerintah pusat melalui kerjasama Badan Pengusaha Batam dan PT. Makmur Elok Graha. Nantinya, Rempang Eco City akan memiliki kawasan industri, kawasan perdagangan hingga wisata terintegrasi.

Terkait perkembangan kasus penolakan warga atas relokasi terkesan mendadak ini, mengutip dari bpbatam.go.id, Pertemuan Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia dengan para tokoh (19/9/2023) mendapat titik temu.

Pemerintah berkomitmen untuk menjaga hak rakyat, hak kultural, serta hak kesulungan warga yang sudah bermukim secara turun-temurun di Rempang. Bahlil pun menerangkan bahwa investasi Rempang Eco-City akan tetap berjalan.

Tak tanggung-tanggung, Investasi jumbo di wilayah Rempang-Galang ini, ditaksir bakal jadi Mesin Ekonomi Baru bagi Indonesia.

Dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp 381 Triliun, Rempang Eco-City diyakini dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Bahkan saat masa pembangunan sekalipun, diperkirakan ekonomi masyarakat dapat ikut terangkat dengan kegiatan ekonomi mikro kecil dan menengah.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menjelaskan bahwa jika investasi ini berjalan, akan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat, Kawasan Barelang hingga Indonesia pada skala yang lebih besar.

Marina City Batam Las Vegasnya Indonesia Pusat Dunia Malam dan Perjudian Runtuh, Kini Bangun Rempang Eco City

Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional 2023. Hal ini diatur dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional yang disahkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 28 Agustus 2023 lalu.

Rempang Eco City digarap oleh pemerintah pusat melalui kerjasama Badan Pengusaha Batam dan PT. Makmur Elok Graha. Nantinya, Rempang Eco City akan memiliki kawasan industri, kawasan perdagangan hingga wisata terintegrasi.

Terkait perkembangan kasus penolakan warga atas relokasi terkesan mendadak ini, mengutip dari bpbatam.go.id, Pertemuan Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia dengan para tokoh (19/9/2023) mendapat titik temu.

Pemerintah berkomitmen untuk menjaga hak rakyat, hak kultural, serta hak kesulungan warga yang sudah bermukim secara turun-temurun di Rempang. Bahlil pun menerangkan bahwa investasi Rempang Eco-City akan tetap berjalan.

Tak tanggung-tanggung, Investasi jumbo di wilayah Rempang-Galang ini, ditaksir bakal jadi Mesin Ekonomi Baru bagi Indonesia.

Dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp 381 Triliun, Rempang Eco-City diyakini dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Bahkan saat masa pembangunan sekalipun, diperkirakan ekonomi masyarakat dapat ikut terangkat dengan kegiatan ekonomi mikro kecil dan menengah.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menjelaskan bahwa jika investasi ini berjalan, akan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat, Kawasan Barelang hingga Indonesia pada skala yang lebih besar.

Pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan. Sehingga, Investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.

“UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas.” Kata Tuty.

Namun, Tuty juga berharap publik dapat mencermati apabila Proyek Strategis Nasional ini terhambat, akan menimbulkan banyak pula performa tidak baik atau dampak negatif.

Dari sisi Infrastruktur, Rempang akan tertata rapi dan menjadi wilayah yang maju. Pemerataan pembangunan di Rempang mengalami eskalasi serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga.

Pembangunan dermaga akan memudahkan masyarakat nelayan untuk berlayar dan beraktivitas maritim. Taraf Kehidupan sosial di Rempang akan bertumbuh dan merata.

Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City juga akan meningkatkan Kesehatan ekologis dan sosial jangka Panjang.

“Kawasan Parisawata juga akan dikembangkan lebih optimal, sehingga wilayah ini tidak akan mengalami ketertinggalan. Maju namun tidak meninggalkan kearifan lokal yang telah ada.” kata Tuty. (tw)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement