Connect with us

Megapolitan

Masalah Rumput JIS Clear, Eko Widodo: Eks Ketum PSSI ungkap Sudah Sesuai Standar FIFA, Buzzer Auto Kejang-kejang!

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Pegiat media sosial Eko Widodo mengklaim permasalahan rumput Jakarta International Stadium (JIS) clear, karena sudah sesuai standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Hal ini diketahui berdasarkan pernyataan mantan Ketua Umum PSSI 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang menyebut rumput JIS sudah sesuai standar FIFA.

“Jadi clear ya ini menurut mantan ketua PSSI bahwa JIS sudah memenuhi standar merujuk hasil verifikasi FIFA.. Buzzer auto kejang-kejang!!” ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Senin (10/7).

Untuk diketahui, Iwan Bule mengungkapkan bahwa FIFA sudah menyatakan JIS memenuhi standar, terutama dari segi rumput stadion saat datang dan meninjau langsung ketika dirinya menjabat.

“Ya saya tidak tahu sekarang apa rumput (JIS) tersebut akan diganti atau tidak. Yang jelas waktu FIFA datang ya itu (sudah sesuai standar FIFA) yang kami dengar ya. Tapi bisa tanyakan ke FIFA lagi aja,” kata Iwan Bule, dikutip Minggu (8/7/2023).

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, September 2022 lalu dalam keterangannya menyatakan JIS merupakan loka tanding yang megah dan memenuhi standar FIFA.

Namun masih diperlukan perbaikan terkait sarana dan prasarana penunjang.

“Yang jelas memang dipersiapkan untuk lapangan sepak bola, tapi waktu itu sarana pendukungnya masih kurang ya. Kalau rumput segala macam tanyakan saja kepada PSSI sekarang,” tegas Iwan menambahkan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan perbaikan JIS yang diproyeksikan sebagai salah satu kandidat venue Piala Dunia U-17 meliputi banyak aspek agar sesuai dengan standar FIFA.

https://fb.watch/lIkdqOHRSe/?mibextid=Nif5oz

Semoga para menteri Jokowi bisa mengambil pelajaran ini. Terutama yang masih baru menjabat ketum PSSI Erick Thohir, belajarlah pada senior anda cara mengatasi masalah dan jangan mencampur adukkan masalah politis kedalam wilayah olah raga, yang pada akhirnya Buzzer pun Auto kejang-kejang. (utw)

https://www.instagram.com/reel/CuWgZDJpiR-/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==

Megapolitan

DiJUAL 1 UNIT APARTEMEN CIBUBUR VILLAGE “SEPARUH HARGA&ALL FURNISHED

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Cibubur, “DiJUAL APARTEMEN SEPARO HARGA ALL FURNISHED

Apartment Cibubur Village. Jln Radar AURI dekat Cibubur Junction.
Harga pasaran Rp. 450 juta an
Njop PBB 2019: 194 juta
Luas 30 M.

DIJUAL NET Rp. 250 JUTA SANGAT MURAH

SIAPA CEPAT DIA DAPAT NIKMAT.

HUB Japri 0881-0127-98491/unggul : 08823965747. (ut)

Continue Reading

Nusantara

Nasibnya Seperti Rempang, Kampung Tua Panau Batam Dirusak Atas Nama Investasi di Zaman Jokowi

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Batam, Puluhan warga Kampung Tua Panau, Kecamatan Kabil, Kota Batam melakukan unjuk rasa di depan gerbang PT Blue Steel Industries (BSI) Batam, Kamis, 30 November 2023. Warga protes karena laut tempat mencari ikan direklamasi secara ilegal sudah satu tahun lebih.

Unjuk rasa disampaikan dalam membentangi poster penolakan relokasi. Selain itu beberapa warga yang didominasi perempuan juga berteriak menolak relokasi.

Aksi unjuk rasa warga ini sudah dilakukan untuk yang kedua kalinya. Namun, reklamasi tetap berlanjut. Warga memperkirakan proyek reklamasi sudah berlangsung selama satu tahun belakangan.

Saat unjuk rasa warga, perusahaan dan kepolisian menjalin kesepakatan untuk menjalin pertemuan lanjutan pada tanggal 6 Desember 2023. Hal itu disampaikan Ferry pihak perusahaan kepada warga. Namun, Ferry menolak untuk di wawancarai.

Pantauan Tempo, tampak jelas air keruh di sepanjang pantai Kampung Tua Panau. Di bagian samping pantai tanah timbun sudah masuk jauh ke tengah laut. “Kalau menjaring, jaring kita penuh dengan lumpur tanah semua,” kata Anton salah seorang nelayan Kampung Tua Panau, Kecamatan Kabil, Batam. 

Pantai di depan Kampung Tua Panau menjadi fishing ground area melaut nelayan. Pesisir kampung ini menjadi lokasi penimbunan atau reklamasi oleh PT Blue Steel Industrial perusahaan asal Austria.

Azmi RT 01 RW 04 Kampung Tua Panau, Kecamatan Kabil mengatakan, mayoritas pekerjaan warga Kampung Tua Panau adalah melaut. Setidaknya di kampung ini terdapat 177 kepala keluarga, sekitar 600 jiwa. “Area melaut nelayan di depan Kampung Tua Panau inilah, sekarang lihat semuanya sudah keruh dan berlumpur,” kata Azmi. 

Begitu juga yang dikatakan nelayan lainnya M. Hasan Deni. Biasanya nelayan mendapatkan penghasilan melaut Rp 4-5 juta setiap bulan. “Sekarang mana ada lagi, nelayan cari kerja lain, tukang bangunan, ojek online, ada juga ojek pangkalan,” katanya. 

Hasan mengatakan, akan terus berjuang bersama warga agar reklamasi dihentikan, karena sudah mengancam mata pencaharian warga. “Saya binggung juga, kemana pemerintah kota, provinsi untuk kenapa tidak ada yang mengawasi ini, padahal sudah jelas merusak, kemarin sudah disegel KKP, tetapi sekarang segelnya sudah dibuka.” kata Hasan. 

Padahal perusahaan tidak berani menunjukan izin yang mereka miliki, baik amdal, izin reklamasi dan lainnya. “Saya bisa katakan ini perusahaan bodong, izin tidak ada, sudah main reklamasi saja,” ujarnya. (ut)

Continue Reading

Nusantara

Anies Tanggapi PKS Minta IKN Dibatalkan dan Jakarta Tetap Ibu Kota

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Calon Presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan merespons PKS yang meminta ibu kota agar tetap di Jakarta dan tidak dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Anies tak menjawab tegas akan mengakomodir permintaan partai di koalisi perubahan itu. Ia hanya menyinggung Indonesia membutuhkan pertumbuhan pembangunan yang merata.

“Bahwa yang dibutuhkan di indonesia hari ini adalah pemerataan pertumbuhan. Di mana pembangunan itu dilakukan bukan hanya di satu lokasi tapi di banyak lokasi,” kata Anies di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (26/11).

“Karena kita menginginkan agar kesetaraan kesempatan itu muncul,” sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku khawatir pembangunan yang berfokus di satu titik bakal menghasilkan ketimpangan.

Oleh karena itu, ia berjanji akan berupaya mengubah kota-kota kecil menjadi menengah dan kota-kota menengah menjadi besar jika dirinya berhasil menjadi Presiden.

Lebih lanjut, ia menilai anggaran yang difokuskan di satu tempat lebih baik dialokasikan secara merata ke daerah-daerah lain.

“Alokasi anggaran yang biasa disiapkan hanya untuk satu tempat kita berpandangan memang perlu dikerjakan untuk banyak tempat. Itu aja dulu jawabannya,” tutur Anies.

Sebagai informasi, Anies diusung oleh PKS, NasDem, dan PKB yang tergabung di Koalisi Perubahan. Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres di Pilpres 2024 dengan nomor urut 1. (utw)

Continue Reading
Advertisement

Trending