Connect with us

Ekonomi

Direksi BUMN di Indonesia Banyak yang “Sakit Perut”, Lalu Apa Guna Menterinya saat Ini?

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan pembenahan dan bersih-bersih pada sejumlah perusahaan pelat merah yang merugikan negara. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, program bersih-bersih tercermin dari banyaknya kasus-kasus lama yang terbongkar.

“BUMN ini kan banyak banget ya. Banyak banget. Banyak juga kasus-kasus terjadi gitu. Kita bongkar. Nanti kasus lama lagi terbongkar,” ujarnya, Kamis (18/4/2024).

Menurutnya, para pucuk pimpinan BUMN yang menjalankan perintah tak sesuai amanat dan performanya tak memuaskan harus berhati-hati.

“Ya, mau nggak mau memang bisa dibilang banyak BUMN-BUMN ini, direksinya sakit perut semua nih sekarang. Banyak yang sakit perut. Kerjanya ngapain? Ya, bersihin-bersihin BUMN itu,” ucapnya.

Sebab, pada BUMN sakit kerap kali ditemukan persoalan tata kelola yang merugikan keuangan perusahaan. Misalnya saja penemuan window dressing atau mempercantik keuangan perusahaan.

“Karena banyak banget masalah keuangannya yang, ada yang, apa ya. Itu kayak window dressing lah terhadap laporan keuangan lah dan sebagainya lah. Supaya dianggap bahwa kinerjanya bagus. Padahal sebenarnya ada hal-hal yang disembunyikan,” jelasnya.

Dalam menangani hal itu, kata Arya, pihaknya berkoordinasi dengan lembaga dan instansi terkait seperti BPKP dan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Setiap BUMN yang ditemukan indikasi pelanggaran setelah diperiksa BPK akan dilaporkan kepada lembaga penegak hukum. 

“Biasanya kita minta BPKP. Melakukan investigasi atau BPK. Habis itu dapat kalau benar ada fraud, lempar ke Kejaksana Agung.

https://www.facebook.com/share/r/94ZFj3SNWhLo8jVL/?mibextid=oFDknk

Lalu fungsi menteri BUMN hanya untuk itu? Saat ini banyak BUMN yang sengaja dibangkrutkan dan hanya jadi sapi perah oleh rezim saat ini. (tri)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement