Connect with us

Olahraga

Dengan Banyaknya Pemain Naturalisasi, Apa Gunanya Kompetisi di Dalam Negeri?

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Apakah Seorang Pelatih Timnas Nasional, Wajib Mengambil Pemain Dari Kompetisi Dalam Negeri Untuk Menjadi Pemain Timnas? Kalo Saya Menilai Itu Bukan Sebuah Kewajiban, Dan Memang Tidak Ada Aturan Dimana Pun Itu Seorang Pelatih Kepala Tim Nasional Di Belahan Dunia, Khususnya Negara Yg Sepak Bolanya Maju Dan Berkembang Wajib Memanggil Pemain Yg Bermain Di Dalam Negeri. Akan Tetapi Pelatih Tim Nasional Indonesia Wajib Mengambil Pemain Terbaik Indonesia Dari Kompetisi Manapun, Baik Di Dalam Maupun Luar Negeri. Jadi Sudut Pandangnya Bukan Dari Kompetisinya Akan Tetapi Dari Kualitas PEMAINYA Itu Sendiri.

Kalo Begitu Apa Gunanya Kompetisi Dalam Negeri?? Ada Banyak… Dan Ini Adalah Berapa Contohnya Adalah;

  1. Pengembangan Usia Muda.

Untuk Pemain Indonesia Yg Lahir Di Indonesia, Tentu Saja Mereka Akan Mengembangkan Bakatnya. Sulit Untuk Pemain Indonesia Dibawah Umur 18 Taun Bisa Menimba Ilmu Di Akademi Sepak Bola Terbaik Di Eropa Karena Terbentur Aturan.

  1. Sebagai Batu Loncatan.

Jika Ingin Mendapatkan Karir Yg Bagus, Tentu Saja Seorang Pemain Harus BERANI Bermain Di Liga Yg Lebih Baik. Dan Faktanya Untuk Saat Ini Liga Indonesia Masih Tertinggal Dibandingkan Liga Top Lainnya Di Asia. Indonesia Saja Tidak Memiliki Wakil Di Liga Champions Asia. Bahkan Untuk Level AFC Cup, Club Indonesia Sulit Bersaing Di Level Asean.

Maka Dari Itu Sudah Seharusnya Untuk Kompetisi Di Dalam Negeri Ini Untuk Melakukan Pembenahan Agar Menjadi Liga Yg Benar” Profesional Dan SEHAT!! Dan Ingat Tidak Ada Kewajiban Dari Seorang Pelatih Timnas Untuk Memilih Pemain Dari Liga Lokal.

Contohnya Timnas Jepang, Di Piala Asia Kemarin Squad Mereka Hanya Diisi 5 Pemain Dari Liga Dalam Negerinya, Sisanya Berasal Dari Liga Mancanegara, Termasuk Liga Top Eropa.

Dan Ini Pun Berlaku Di Negara” Maju Sepakbolanya Seperti Timnas Argentina, Timnas Brazil, Timnas Jepang, Timnas Prancis Dll. Tidak Semua Pemain Yg Dipanggil Itu Dari Lokal Tapi Mayoritas Pemain Yang Di Panggil Bermain Di Liga Yg Lebih Baik Dan Kompetitif.

Andaikan Mayoritas Para Pemain Indonesia Ini Berani Bermain Di Liga Yg Lebih Baik Plus Ditambah Para Pemain Keturunan Saya Kira Timanas Kita Akan Jauh Lebih Baik Lagi.

Indonesia Vs Yordania

Timnas U-23 Indonesia bakal bersiap untuk menghadapi laga penentuan kontra Yordania di pertandingan terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024.

Timnas U-23 Indonesia sukses meraih kemenangan atas Australia pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Kamis (18/4/2024).

Gol tunggal kemenangan Timnas U-23 Indonesia lahir dari kaki Komang Teguh pada menit ke-44.

Skuad asuhan Shin Tae-yong kini mengantongi tiga poin usai menuntaskan dua pertandingan.

Garuda Muda kini duduk di peringkat kedua Grup A Piala Asia U-23 2024.

Timnas U-23 Indonesia kini memiliki peluang yang semakin lebar untuk lolos ke babak perempat final.

Rizky Ridho dan kolega tinggal membutuhkan satu poin atau hasil imbang untuk lolos ke babak perempat final.

Shin Tae-yong pun sudah angkat bicara soal Yordania sebagai lawan Timnas U-23 Indonesia berikutnya.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut baru menyaksikan permainan Yordania pada laga perdana kontra Australia melalui siaran televisi.

“Saat pertandingan pertama Australia bermain melawan Yordania, saya menontonnya dari televisi,” ujar Shin Tae-yong pada konferensi pers usai pertandingan.

“Dan saya tidak bisa menilai level performa mereka hanya dengan menganalisis satu pertandingan,” lanjutnya.

Shin Tae-yong mengaku tidak memiliki cukup waktu untuk menganalisis permainan tim lawan saat ini.

“Dan saya sebenarnya tidak punya cukup waktu untuk mengamatinya,” ujar Shin Tae-yong,

“Jelas sekali, mereka sebenarnya sedang bermain sekarang [lawan Qatar].”

“Dan kemudian pertandingan itu [lawan Qatar] dan pertandingan pertama melawan Australia, saya akan melihatnya lebih dekat.”

“Jadi saya akan mempersiapkannya,” ujarnya.

Dirinya berjanji bakal menyempurnakan permainan Timnas U-23 Indonesia saat kontra Yordania.

Shin Tae-yong menjamin bahwa Timnas U-23 Indonesia bakal tampil bagus saat jumpa Yordania. (ut)

Olahraga

Penantian 20 Tahun, Atlet Balap Sepeda Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Jakarta, Atlet balap sepeda Indonesia berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah lolos di babak kualifikasi untuk disiplin track nomor Omnium Putra yang akan dilaksanakan pada akhir Juli 2024 mendatang.

Berdasarkan pernyataan resmi Union Cycliste Internationale (UCI), tim Indonesia resmi meloloskan Bernard van Aert untuk disiplin track endurance nomor Omnium Putra di Olimpiade Paris.

Ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyampaikan rasa syukurnya karena Indonesia berhasil meloloskan atlet balap sepeda dari disiplin track nomor omnium ke Olimpiade setelah 20 tahun menanti.

“Alhamdulillah, setelah 20 tahun penantian panjang akhirnya Indonesia kembali meloloskan atlet balap sepeda dari disiplin track, nomor omnium di Olimpiade,” ujar Okto dalam keterangan resmi KOI di jakarta, (2/5/2024).

Indonesia sebelumnya telah meloloskan atlet balap sepeda disipilin track yang terjadi di Olimpiade 2004 melalui Santia Tri Kusuma. Kini setelah 20 tahun penantian, Indonesia diwakili Bernard van Aert akan berlomba di Olimpiade Paris 2024. (tw)

Continue Reading

Olahraga

Ayo Timnas Garuda Muda, Kamu Pasti Bisa!

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Qatar, Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia masih berpeluang lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 68 tahun, walau kalah 0-2 dari Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia, pada Senin (29/04).

Anak-anak asuhan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, itu kini harus fokus pada perebutan peringkat ketiga.

Tim ‘Garuda Muda’ akan berhadapan dengan tim Irak untuk memperebutkan tempat ketiga.

Jika masih kalah di perebutan tempat ketiga, harapan Indonesia pun belum pupus.

Peringkat empat Piala Asia U-23 akan bertarung dengan tim U-23 Guinea, perwakilan dari Afrika, untuk mendapat tempat di Olimpiade Paris.

Ayo Timnas Garuda Muda, Kamu Pasti Bisa!

Tidak adanya Rafael Struick sangat berpengaruh pada pergerakan maupun ketajaman lini depan Timnas Indonesia U23.

Tidak dipungkiri pergerakan Rafael Struick itu mobile dan bisa membuka ruang karena memang tipikal Rafael adalah LW (Left Wing). Disamping itu, mau dibandingkan dari segi Statistik, Market Value, Timnas Uzbekistan U23 sendiri memang unggul dan bermain sangat bagus

Setidaknya ini menjawab pertanyaan selama ini, kenapa STY jarang memainkan Sananta dari menit awal. Model permainan Timnas Indonesia saat ini selalu mewajibkan untuk mampu saling support dan bertukar posisi, sementara Sananta adalah tipikal Target Man murni, mirip Bambang Pamungkas.

Pada saat bertemu Jordan, Struick berfungsi membuka ruang untuk mengalihkan perhatian. Sehingga Marcelino dan Witan bisa leluasa bergerak.

Sementara pada saat bertemu Korea Selatan U23. Pemain Korea terfokus pada Marcelino dan Witan sehingga Struick leluasa bergerak, bahkan melesatkan 2 goal.

Nah pada saat ketemu Uzbekistan ini serangan Timnas jadi lebih gampang ditebak tinggal putus serangan bahkan dari sektor pertahanan Timnas sudah di Press. Marcelino dan Witan otomatis kreasi mereka dibatasi, 2 pemain pasti press mereka. Sementara, Sananta seorang tipikal murni jadi terisolir, ia belum mampu membuka ruang untuk bola direct maupun menarik 2 sampai 3 pemain mengikutinya.

Sekarang terjawab kan, kenapa STY jarang memainkan Sananta dari menit – menit awal. Terlepas dari itu semua, ini adalah pembelajaran, jam terbang itu perlu, dan pelatihlah yang memahami kebutuhan timnya.

Bismillah ayo Garuda, optimis Juara 3 🇮🇩🇮🇩🇮🇩. (ut)

Continue Reading

Olahraga

Luapan Amarah Justin Hubner ke Wasit Shen YinHao Asal Cina, Timnas Kena Karma dari Pilpres Curang

Published

on

REPORTASE INDONESIA – Qatar, Bek Timnas Indonesia U-23, Justin Hubner, emosi kepada wasit Shen Yinhao asal China. Pemain berusia 20 tahun itu melampiaskannya lewat stories akun Instagramnya, @justinhubner5, pada Senin (29/4/2024) malam WIB.

“Kami memang bermain buruk hari ini. Tapi, orang ini,” tulis Justin Hubner disertai dengan emotikon menahan kemarahan.

Timnas Indonesia U-23 sempat di atas angin ketika Muhammad Ferarri mencetak gol ke gawang Timnas Uzbekistan U-23. Namun, mental tim berjulukan Garuda Muda itu ambruk setelah wasit Shen Yinhao menganulirnya.

Hasil ini membuat Timnas Indonesia U-23 akan bermain di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 di Abdullah bin Khalifa Stadium pada 2 Mei 2024 melawan Timnas Irak U-23.

Tim peringkat ketiga Piala Asia U-23 berhak menyegel tiket ke Olimpiade Paris. Sementara yang takluk, bakal ke play-off menghadapi ranking ketiga Piala Afrika U-23 2023, Timnas Guinea U-23, di Prancis pada 9 Mei 2024.

Wasit VAR Ikut Bermain

Bicara soal gol Ferrari tadi jika pake aturan EPL nggak offside. Kaki Sananta bergerak setelah bola melambung, bukan ketika ditendang, tetapi wasit mereview momen sepersekian detik setelahnya, dan tidak di cek dari sudut yang pas.

Dan baru tahu jika di Piala Asia U23 tidak cek lewat SAOT (Semi Automatic Offside Technology).

SAOT (Semi-Automated Offside Technology)

Yang patut disayangkan dari Piala Asia U23 kali ini tak menggunakan teknologi SAOT. Jika tidak salah saat Piala Asia senior kemarin dipakai. Dan saat Piala Dunia 2022 yang juga digelar di Qatar menggunakan SAOT.

Fungsi teknologi sistem keputusan semi otomatis atau SAOT utamanya untuk membantu para wasit di lapangan dalam memutuskan seorang pemain terjebak posisi offside atau tidak. Selain itu, untuk memeriksa ulang pelanggaran-pelanggaran krusial, seperti handball maupun pelanggaran keras di kotak penalti. FIFA mengklaim hasil daripada SAOT sangat cepat dan akurat.

STY pun kesal dengan kinerja wasit asal Cina ini

https://www.facebook.com/share/r/PPaks73UkBXNBLHT/?mibextid=oFDknk

Inilah akibat jika wasit ikut bermain dalam pertandingan dan berlaku tidak adil, Sama seperti kejadian Pilpres Curang 2024 di Indon-Konoha dimana KPU dan MK yang seharusnya berlaku adil dalam Pemilu, namun sebaliknya melakukan hal-hal yang tidak jujur dan jauh dari keadilan (Tak Jurdil).

Jadi Timnas Garuda muda akhirnya kena karma dari pilpres curang 2024 di Indonesia. Salam Jurdil! (utw)

Continue Reading
Advertisement

Trending